☆HAPPY READING GUYS☆
☆WARNING TYPO☆Author POV
"Dah tau tuh buku penting buat tugas, udah susah nyari eh direbut amatuh nerd. Btw, itu nerd kok mirip seseorang siapa yah? mendadak lupa gue. Oh iya! tugasnyakan dikumpulin hari ini! bodo amatlah gue udah ngerjain setengahnya ini," gerutu Alva disepanjang jalan menuju uks sekolah. Entah kenapa mood Alva menjadi bad hanya karena masalah sepele. Mungkin karena acara saling rebut mereka yang asik terganggu. eh apaan sih fix makin ngelantur gini, dia aja gak tau nama cewe nerd itu siapa ga pernah ketemu lagi.
"Udahlah mending gue tidur aja diuks," Alva membuka pintu uks setelah ia sampai didepan ruang tersebut.
"SETAN!"
"Enak aja lo kata gue setan," balas orang yang Alva katai setan. Bagaimana tidak menyebutnya setan. Setelah membuka pintu uks langsung disuguhi sesosok perempuan yang sedang duduk di atas kasur uks dengan menunduk apalagi rambut panjangnya yang tergerai menutupi mukanya.
"lo lagi? ngapain mengerjain tugas di uks? biasanya nerd kek lu bersemedi di perpus," tanya Alva setelah mengetahui siapa gadis itu, sambil mengambil tempat di kasur uks tepat disamping gadis itu dan hanya dibatasi gorden.
"terserah gue lah mau ngerjain dimana, perpus kek, uks, wc, gudang, yang penting gue nyaman end tugas gue selesai. Bukannya lo juga lagi ngerjain tugas?" tanya balik gadis itu.
"gara-gara bukunya lo rebut, gue gak jadi ngerjain tugas lagian tinggal setengah lagi," jawab Alva dan bisa kalian tebakkan siapa yang merebut buku Alva ralat buku perpus sekolah, iya gadis itu adalah Gea.
"lah lo mending tinggal setengah sedangkan gue belum samsek jadi buku itu penting bagi gue, lagian lo kan bisa liat google," jawab Gea sambil lanjut menulis di kertas folio.
"buku itu juga penting kali buat gue. Kalo dari awal boleh liat google gue gak bakal rebutin tuh buku kali, udahlah gak usah dilanjutin bikin gue bad mood aja mending lo diem kerjain tuh tugas because gue mau tidur," setelah mengucap kata-kata itu Alva langsung tidur.
"siapa tadi yang ngajak ngomong duluan?" bisik Gea. Mereka pun melakukan kegiatannya masing-masing, Alva yang tentunya sedang tidur dan Gea yang sedang mengerjakan tugasnya.
Tiga puluh menit kemudian, Gea sudah selesai mengerjakan tugasnya. Waktu yang cukup dikatakan cepat untuk mengerjakan laporan sebanyak empat halaman folio. "masih ada waktu satu jam-an lagi, mending gue tidur dulu aja yakan untuk memanfaatkan waktu," Gea membereskan semua barang yang ada diatas kasur dan dipindahkannya di nakas samping meja. Setelah semuanya beres, ia pun berbaring dan mulai terlelap.
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
"ngghhhh" lenguhan seseorang yang baru bangun dari tidur nyenyaknya selama dua jam di uks. "udah pulang yah? kok sepi banget," tanya Alva ntah kepada siapa, bukannya bangun ia malah seperti sedang mengingat apa yang terjadi sebelum ia terlelap.
Seolah berhasil mengingatnya, Ia menyibakkan gorden samping kirinya. "ikut tidur juga nih bocah, emang tugasnya udah?" dengan rasa pedulinya Alva menghampiri kasur Gea dan melihat hasil pekerjaan yang Gea letakkan di nakas samping kasur.
"Hebat juga nih bocah, bisa ngebuat laporan semenarik ini dalam waktu cepet oh ya dia kan nerd so pasti pinter," komen Alva sambil melihat laporan Gea.
"Kok namanya kaya Gea sih? Cuma bedanya dia gak ada nama Bagaskara, masa iya sih dia Gea," heran Alva, 'logikanya sih, dari awal gue gak pernah lihat wujud Gea disekolah ini walaupun dia bilang dia gak pernah keluar kelas. Bisa jadi dia jadi fake nerd kaya novel-novel yang suka diceritain si Gea, mungkin dia terinspirasi sama termotivasi sama cerita tuh novel,' pikir Alva.
"Nerd bangun lo! mau terus-terusan tidur sini ampe besok lo?" ucap Alva sambil mengguncang tubuh Gea agar bangun.
"Masih ngantuk uncle," ucap Gea secara tidak sadar.
"heh, lu kira gue om lu apa, bangun sekarang kagak? gue dorong ampe jatuh lo," ucap Alva sedikit mengancam.
"iiiihhh, biasanya juga gak dibangunin ampe rumah, unc..." setelah Gea tersadar akan siapa yang membangunkannya ia langsung menghentikan ucapannya.
"lo biasa tidur disini ampe dianter pulang? sama siapa? orang yang lo sebut uncle tadi pasti," bngung Alva akan ucapan Gea.
"apaan sih, kepo banget jadi orang lagian tadi gue lagi ngigau keinget uncle gue aja," dusta Gea sambil turun dari kasur dan mengambil barangnya di nakas tanpa tau kalau tugasnya ada di tangan Alva.
"Gue baru ngeh kalau sekarang gaya bicara lo udah gak aku-kamu lagi dan keliatannya lo cukup terbiasa berlo-gue untuk ukuran nerd," Alva pun mengutarakan kejanggalan yang ada pada diri Gea karena biasanya nerd menggunakan aku-kamu sama seperti awal mereka kamu ketemu.
"ya terserah gue lah, mau aku-kamu, lo-gue, aing-maneh, abdi-sia, ambo-angku ini mulut-mulut gue kok situ banyak komen," balas Gea dengan malas.
"bukannya gue banyak komen, tapi heran aja gue. ehm, nama lo siapa?" tanya Alva. "Andra," jawab Gea singkat lalu pergi meninggalkan Alva.
"ngapain balik lagi? kangen sama gue yah?" tanya Alva tanpa beban melihat Gea kembali lagi ketempatnya. "idih kangen, kenal aja nggak," 'tapi kenal banget' sambung Gea dalam hati.
"terus ngapain balik lagi?" "balikin tugas gue!" pinta Gea sambil menarik kertasnya namun ditahan oleh Alva.
"gue bakal balikin tapi lo harus pulbar (pulang bareng) gue," entah sadar atau tidak Alva mengajak Gea untuk pulbar.
"atas dasar apa lo ngajak gue pulang bareng?" tanya Gea denggan sebalnya dan masih berusaha menarik kertasnya dengan pelan agar tidak sobek.
"atas langit dasar bumi,"
"apaan? jayus banget lo, lagian gue pake sepeda," "bagus deh, pokoknya lo gue tunggu di parkiran," setelah mengatakan itu, Alva pergi keluar uks dan menuju kelasnya untuk mengambil tas lalu menunggu Gea di parkiran, masa bodo dengan tugasnya toh itu tugas kelopok dan masih banyak anggota lain yang pinter juga.
"Jadi, sepeda yang selama ini ada disamping gue itu punyanya si Andra toh. Tapi kok keliatanya sepeda mahal yah? Berarti dia kaya dong. Gue yakin banget nih sepeda harganya mahal," ucap Alva yang sudah stay diatas sepedanya seraya menunggu Gea diparkiran.
"Kuy balik!" ajak Gea yang ternyata sudah menaiki sepedanya.
"kenapa lo ke sekolah pake sepeda? biasanyakan anak cowo kaya lo sukanya naik motor atau mobil gitu," tanya Gea heran dengan Alva.
"ya terserah gue, lagian gak jauh jauh amat rumah gue sama sekolah. Dan percaya atau nggak, cowo lebih keren kalo lagi pake sepeda gini,"
"kalo yang lain sih lebih keren, kalo lo? keren dari mana?" ejek Gea berbanding terbalik dengan kata hatinya yang memang mengakui Alva keren mau pake sepeda ataupun enggak, emang dasarnya udah suka ya gimana.
"terserah lo aja lah, gue mah cowo yang selalu mengalah dan tidak suka berdebat. Oh iya, gue penasaran banget sama ini. Nama lo kok sama kaya anak pemilik sekolah bedanya dia ada nama Bagaskaranya lo ngga ada, dia dipanggil Gea lo Andra, dia cantik lo nerd," Alvapun mengeluarkan kepenasarannya.
"kebetulan aja kali, enak aja lo bilang gue nerd, walaupun gue nerd gue tetep cantik kali,"
"Rumah lo dimana?" tanya Alva.
"Dimana aja bisa," jawab Gea nglantur, "Gue duluan yah!" teriak Gea sambil belok kiri di jalan kecil sedangkan Alva masih jalan lurus.
"mau kemana tuh anak, belum jawab pertanyaan gue udah pergi aja," Alva pun bomat dengan Gea yang mau kemana dan dia melanjutkan perjalanannya sampai dirumahnya dengan selamat sentosa.
Author POV end
∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆•∆
REVISI
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE ONE NIGHT
Roman pour AdolescentsTATA CARA MEMBACA BON : 1. Follow dulu authornya 2. Masukkan cerita ke reading list kalian 3. Masukkan ke perpustakaan 4. Baca dan jangan lupa votmen 5. Author happy 😊😙 AND HAPPY READING Leony Cassandra. Dia seorang siswi biasa saja yang tidak te...