4. Honeymoon yang Gagal dan Kehadiran si Kembar

364 20 0
                                    

Happy reading!

Sudah tiga hari Zefin sakit dan hari ini pria itu sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Arisha senang sekali. Dan ia sangat berharap, Zefin mau menemaninya berkeliling kota. Tapi, pria itu menolak dan lebih memilih menemani Selfa bersolek di sebuah salon terkenal di sana. Arisha harus menelan pil pahit lagi. Air matanya tak berhenti mengalir sejak tadi.

"Kita kesini untuk bulan madu kita, mas. Kita pengantin baru, tapi kenapa malah kalian yang seperti pengantin baru. Mas rela menemani Selfa mengurus diri sedangkan menemaniku berkeliling kota mas tidak mau. Kenapa, mas?"

Arisha berusaha tegar. Ia siapkan dirinya untuk pergi berkeliling seorang diri, lagi. Biarlah dia menenangkan hatinya sambil melihat-lihat suasana kota Seoul yang indah. Sesekali, ia mengabadikan dengan camera kecilnya untuk di jadikan kenangan. Sebenarnya, sebelum berangkat Arisha sangat berharap, di camera nya akan ada satu foto mereka berdua tengah bersama. Hanya satu asalkan ada bukti bahwa ia bahagia bersama Zefin di sini. Ia bingung harus mengatakan apa jika Fano menanyakan perihal ketidakadaan fotonya dan sang suami.

"Risha!" Arisha menoleh ketika ada yang memanggil namanya. Seorang pria tampan berjalan menghampirinya.

"Kak Rosyad?" Rosyad duduk di samping Arisha. Mereka saling melempar senyum.

"Kenapa sendirian, Ris? Suami kamu mana?" Tanya Rosyad sembari menatap kekanan dan kiri taman untuk mencari keberadaan suami Arisha.

"Suami Risha ada kerjaan di sini, mas. Katanya ada meeting mendadak. Sebenarnya suami Risha ingin membatalkan, tapi Risha bilang untuk dilanjutkan saja. Jadi, sendiri deh."

"Ohhh. Oiya, tadi aku bertemu Zefin dan Selfa. Kau bertemu mereka juga? Waahh...semakin langgeng saja mereka. Apa mereka menikah ya?"

Degh!

"Oiya, kakak kapan ke Indonesia lagi? Abang kangen tuh! Habis patah hati gara-gara kak Rosa nikah sama kak Rakan."

"Rosa sama Rakan?! Astaga! Iya, iya, aku ada lihat foto pernikahan mereka di masing-masing akun pribadi mereka. Ohh...pantas saja Fano sering memasang status di akunnya serba dengan patah hati."

"Iya, kasihan abang, kak. Sempat sakit bahkan. Untung waktu itu Risha belum menikah, jadi masih sempat rawat abang."

"Eh, sampai kapan kau di sini?"
"Lusa sudah pulang, kak. Suami Risha juga punya kerjaan di Indonesia." Rosyad mengangguk.

"Risha izin pulang ya, kak, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Mau aku antar?"
"Jangan, kak. Nanti jadi salah paham. Permisi,"

Arisha melangkah sendirian menuju hotel. Saat menunggu di pinggir jalan untuk menyebrang, ada sebuah kereta bayi yang meluncur ke tengah jalan. Suasana ricuh. Tak ada yang mau menyelamatkan bayi di dalam kereta tersebut. Akhirnya, Arisha melangkah mendekati kereta tersebut.

"Ya Allah! Kasihan kamu, sayang! Ayo kakak antar," Arisha membawa kereta tersebut kepada orang tuanya yang menunggu cemas di pinggir jalan.

Orang tua bayi itu berterima kasih pada Arisha. Arisha tersenyum dan membalikkan badannya karena tasnya ia tinggal di seberang jalan. Tapi, ia tidak sadar ada sebuah mobil melaju dan akhirnya, menabrak tubuhnya hingga terlempar jauh. Suasana ricuh seketika. Arisha meringis sembari memegangi kepalanya. Kerudung panjangnya berubah warna menjadi merah. Ia terus berucap istigfar walau rasa sakit menguasainya.

"Mas...Zefin..." Ucapnya sebelum kesadarannya hilang.

🏥🏥🏥

Sudah seminggu Arisha berada di rumah sakit. Tak ada satupun yang tahu keberadaannya. Bahkan Zefin sekalipun. Ia sampai melupakan Selfa karena mencari keberadaan Arisha.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang