budayakan vote and comment
****
Kini Grisell dan Vino menjadi sorot perhatian para siswa yang sedang berada di koridor sekolah, banyak yang berteriak kegirangan, ada juga yang berbisik-bisik, ada yang mencuri pandang ke arah Grisell dan Vino yang sedang melewati koridor dengan pegangan tangan.
Sebenarnya Grisell sudah menolak keras agar Vino tidak menggenggam tangannya tapi Vino kembali memgancamnya. Akhirnya terpaksa Grisell membiarkan Vino menggenggam tangannya. Toh, ia tidak peduli menjadi sorot perhatian lainnya. Tapi sejak kapan Grisell takut akan ancaman? Huh, entahlah?
Ternyata Vino membawanya ke taman belakang sekolah yang sepi dan nyaman hanya untuk mengobrol berdua. Mereka duduk dibangku taman, Grisell duduk sedikit menjaga jarak dari Vino.
Hening.....
"Kenapa? " tanya Grisell tanpa melihat Vino disebelahnya. Karena ia cukup bosan dengan keheningan yang melandanya saat ini.
"Gue mau ngajak lo ke ultah adik Adit, lusa" ujar Vino to the point. Karena Vino tau jika cewek disebelahnya ini tidak suka bertele-tele.
"Kenapa harus gue? " tanya Grisell datar, sungguh ia tidak menyukai pergi ke pesta berdua dengan cowok yang baru ia kenal beberapa hari yang lalu bahkan mereka tidak dekat.
"Ya...gue hanya mau sama lo" ujar Vino mantap menatap serius ke arah Grisell disampingnya.
Grisell menoleh kearah Vino disebelahnya, seketika pandangan mereka terpaku pada satu titik. Grisell melihat tepat di bola mata Vino, ia tidak melihat ada kebohongan saat Vino mengatakannya. ia terpaku saat melihat mata elang Vino yang begitu tajam, mata itu mengingatkannya pada seseorang yang dulu sangat berharga baginya. Yang menjadi alasan kebahagiannya.
Begitu juga Vino, ia menatap Grisell lekat tanpa berkedip. Ia sungguh terpesona pada ciptaan tuhan kali ini yang sangat indah di depannya. Ia tidak pernah menemukan mata sebagus Grisell, Hingga ia tidak sadar jika Grisell sudah memalingkan wajahnya ke arah depan.
"Biasa aja liatnya" desis Grisell melirik pada Vino yang masih pada posisinya.
Vino tersentak saat mengetahui jika kali ini Grisell sudah memutuskan kontak matanya, entah seberapa lama Vino termenung. Malu, malu, malu.
Ia merutuki dirinya sendiri karena kebodohannya, ia segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia sungguh malu, mau di taruh di mana wajahnya sekarang.
"Itu aja" tanya Grisell karena sedari tadi Vino hanya diam membisu bak patung.
"I...iya" jawab Vino glagapan, saat ini ia sedang meredam rasa malunya.
"gue gak janji" jawab Grisell setelah sekian lama berpikir.
"Kenapa? "
"Sibuk"
Vino menghela nafas.
"gak papa, gue tunggu sampai besok" ujar Vino sedikit kecewa.
"Balik" ujar Grisell lalu berdiri dari duduknya berjalan menuju ke arah kelasnya. Tanpa menghiraukan Vino yang di tinggal sendiri di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL FEELING's
Teen Fiction#Rank 15 Highschool. Apa kalian pernah di khianatin oleh orang yang pernah kalian sayang di masa lalu , bagaimana rasanya? Kejadian masa lalu itu dapat membuat seorang gadis bernama AIYRA GRISELLA IRETTA yang berisik, manja dan ramah itu kini menj...