Jangan sider, tolong hargai penulis cerita ini dengan cara votment, bukannya maksa, hanya saja author butuh dukungan kalian semua agar authornya tambah semangat updatenya. sekian terima kasih.
****
Hari ini adalah hari minggu. Waktunya bermalas-malasan di atas tempat tidur, itulah yang selalu Grisell lakukan setiap hari libur sekolah. Seperti sekarang, walau matahari sudah tampak sangat terik di luar sana tapi tidak berhasil membuat Grisell terbangun dari tidurnya, ia cukup lelah dari pesta membosankan semalam, tidak ada yang ia kerjakan di sana. Menyebalkan!!!!
Tok, tok, tok.
"Sweetie, ayo turun. Kita sarapan bersama" panggil seseorang di luar sana. Siapa lagi jika bukan kakaknya, Darriel.
Sudah kelima kalinya Darriel membangunkan adiknya, tapi tidak ada tanda-tanda adiknya itu akan bangun. Ia menghembuskan nafas lelah dan mengusap wajahnya kasar. Darriel tau jika adiknya itu pasti kelelahan sepulang dari pesta tadi malam. Tapi, sebagai kakaknya ia wajib untuk membangunkan adiknya untuk sarapan. Entahlah, Darriel tidak tau pasti pesta apa. Yang ia tau dari Vella jika mereka baru saja dari pesta temannya.
FLASHBACK ON.
22.45 AM.
Darriel baru saja sampai di pelataran rumahnya. Karena kepadatan jam kuliahnya harus membuatnya pulang larut malam seperti ini. Ia yakin saat ini pasti adiknya itu sudah tidur.
Ia keluar dari dalam mobilnya, berjalan cepat menuju pintu rumahnya. Tapi tak lama ia berhenti saat mendengar suara deru mobil memasuki pelataran rumahnya. Sontak ia berbalik kebelakang dan ia dapat melihat sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di samping mobilnya yang terparkir. Ia memicingkan matanya saat melihat mobil asing itu, sepertinya ia tidak pernah melihat mobil itu sebelumnya.
Tak lama pintu mobil terbuka menampilkan wajah lesu adiknya, Grisell. Grisell berjalan pelan ke arahnya dengan pandangan datar. Adiknya hanya melihat sekilas ke arahnya dan melanjutkan langkahnya memasuki rumah. Tanpa sapaan, sudah biasa. Saat ia akan mengejar adiknya ternyata mobil asing itu sudah berjalan mundur, berbelok ke arah gerbang, tak lama mobil itupun berjalan keluar gerbang dan menghilang di telan kegelapan malam.
Darriel masih berdiri pada tempatnya. Sungguh ini membingungkan. Mobil siapa itu? Bersama siapa adiknya barusan? Dari mana mereka malam-malam begini? Kenapa baru pulang? Semua pertanyaan itu terngiang-ngiang di kepalanya. Sungguh, ia benar-benar tidak tau jika adiknya sedari tadi tidak ada di rumah. Jadi sia-sia sedari kampus ia ngebut hanya untuk segera pulang dan mengetahui keadaan adiknya. Tapi, ternyata adiknya malah pergi bersama seseorang. Menyebalkan!!!!
Ia berjalan memasuki rumahnya dan tidak menemukan adiknya dimana-mana. Mungkin lagi istirahat di kamarnya. Ia mendudukkan dirinya di sofa sembari memijit pelipisnya yang terasa pening. Sungguh seharian ini dirinya pusing karena di suguhi pemandangan materi kampusnya, dan sekarang, ditambah dengan permasalahan adiknya yang pulang terlalu larut.
jika mama dan papa nya tau tentang hal ini, ia yakin jika dirinya akan di marahi habis-habisan karena teledor menjaga adiknya. Karena selama ini tidak ada satupun di atara mereka yang memperbolehkan Grisell pulang selarut ini, pasti selalu ada batasannya. Tapi sekarang Grisell dengan seenaknya pulang selarut ini membuat hatinya tidak tenang. Bukan tanpa alasan ia seperti ini, hanya saja kejadian Seperti ini pernah terjadi, malah lebih parah.
Dengan cekatan ia mengambil ponselnya yang berada di saku celananya dan segera mencari nomor yang mungkin mengetahui dari mana adiknya pergi. Ia menelpon Resya tapi tidak di angkat hanya terdengar suara operator yang menjawab. Ia kembali menelpon seseorang, Vella. Tak lama terdengar sapaan dari seberang sana menandakan panggilannya terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL FEELING's
Teen Fiction#Rank 15 Highschool. Apa kalian pernah di khianatin oleh orang yang pernah kalian sayang di masa lalu , bagaimana rasanya? Kejadian masa lalu itu dapat membuat seorang gadis bernama AIYRA GRISELLA IRETTA yang berisik, manja dan ramah itu kini menj...