• part 17 The other side of him •

30 5 1
                                    

Budayakan vote and comment ya.

****

'Beberapa jam yang lalu'

Grisell berjalan menuju taman belakang sekolahnya, di temani kedua sahabatnya yang berada sisi kiri dan kanannya. Ia kembali mengatur detak jantungnya yang selalu berdetak kencang saat ingin berhadapan dengan seorang Vino. Apa maksud dari semua ini?

Ia menampilkan wajah sedatar mungkin, nampak angkuh membuat siswa lainnya yang melihat meringis ngeri. Padahal lainnya ingin menyapa gadis cantik dan populer itu tapi tidak jadi saat melihat raut dinginnya.

Ya, Grisell menjadi gadis populer di sekolah karena kecantikan dan kecerdasannya membuat siapapun akan berdecak kagum melihatnya. Namun, minusnya hanya sifatnya yang terkenal dingin dan angkuh.

Namun Grisell tidak perduli. Mau populer ataupun tidak ia sama sekali tidak perduli. Selama itu tidak mengusik hiduonya ia benar-benar tidak perduli. Ia berjalan dengan langkah ringan namun penuh perhitungan. Vella dan Resya selalu muak dengan sifat sahabatnya itu.

Kapan Grisell mereka kembali seperti dulu menjadi gadis periang dan murah senyum. Kapan keajaiban itu datang membawa Grisell mereka seperti dulu?

Mereka berdua tau penyebab Grisell menjadi seperti ini. Bukan lagi gadis si periang seperti dulu. Mereka sangat sedih tapi juga senang. Dengan begitu mereka yakin jika Grisell sudah tidak terpuruk lagi dan mulai melupakan semuanya yang pernah terjadi, membuatnya bisa menjalani hidupnya lagi.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di taman. Sesampainya di sana, Grisell sudah bisa melihat keberadaan Vino, tapi bukan hanya cowok itu, namun ada kedua sahabatnya yang juga berada di sana. Mereka bertiga tampak berbincang-bincang dengan serius di bangku taman.

Mereka bertiga sontak langsung saja berhenti bicara dan mendongakkan kepalanya saat meresakan ke datangan seseorang. Dan tepat saat itu juga mata tajam milik Vino bertabrakan dengan mata hazel milik Grisell.

Grisell seakan tidak sadar jika ia sudah tenggelam dalam tatapan itu, tatapan yang entah sudah berapa lama ia sukai. Tajam namun terdapat kehangatan di dalamnya.

Seakan semuanya berhenti saat itu juga. Tubuh Grisell tampak tegang disertai degup jantungnya yang sudah berdetak tak karuan. Grisell menahan nafasnya selama ia bertatapan dengan mata itu, entah sudah berapa lama.

Membuatnya tak sadar jika bukan hanya mereka berdua di taman ini. Terdapat dua sahabatnya dan juga dua sahabat Vino yang saat ini sedang memperhatikan mereka berdua yang nampak bagai patung.

"Ekhmm." Adit berdeham singkat untuk menyadarkan sahabatnya yang saat ini masih menatap dalam adik kelasnya, Grisell.

Seakan tersadar Vino langsung memutuskan kontak mata mereka dengan gugup serta canggung. Namun, tak lama Vino segera berdiri dari duduknya, melangkahkan kakinya semakin dekat dengan posisi Grisell.

Sedangkan gadis itu?

Grisell masih saja setia menatap Vino seperti sebelumnya hingga tidak sadar jika Vino sudah memutuskan kontak matanya. Gadis itu bergeming di tempat seakan lupa diri jika selama ini ia tidak pernah menatap cowok seperti ini sebelumnya bahkan berdekatan saja tidak pernah.

Tapi sekarang, lihatlah? Ia masih berdiri bak patung dengan mata yang tak lepas dari mata tajam milik Vino yang sekarang kembali menatapnya intens sambil mendekatinya.

REAL FEELING's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang