• part 9 The perfect plan •

37 7 0
                                    

Budayakan vote and comment

****

Happy reading......

Sesampainya Grisell di pelataran rumahnya, ternyata mama dan papanya sudah berangkat ke valencia 35 menit yang lalu. Itu yang ia dengar dari supir pribadi keluarganya yang tadi mengantarkan kedua orang tuanya ke bandara.

"Baru pulang, tumben telat kadang on time sampai rumah" sindir Darriel sedikit menggoda adik datarnya ini.

"Berisik" sanggah Grisell ketus. Ia sedang mengalami mood yang buruk hari ini, bahkan sangat buruk. Lalu ia meninggalkan sang kakak di teras, sendiri. 

"Gadis kutub" gerutu Darriel dalam hatinya.

Lalu mengedikkan bahunya acuh, ya begitulah adiknya. Datar.

Grisell memasuki kamarnya, lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang lelah. Setelah selesai mandi dan berpakaian ia segera merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya.

Ia menutup kedua kelopak matanya yang terasa berat karena mengantuk. Tiba-tiba pikirannya kembali melayang dengan kejadian yang menimpa sahabatnya, Resya. Bukan hanya Resya tapi Vella yang ia lihat, ada sedikit memar di pipi bagian kirinya, mungkin bekas tamparan itu.

Ia menggeram saat mengingat siapa pelaku itu, mereka semua harus di beri pelajaran. Itu harus.

Tapi yang terpenting sekarang ia harus mengistirahatkan tubuhnya dahulu, tentang itu biarlah nanti saja ia pikirkan. Toh! Ia juga tidak begitu peduli pada mereka jika bukan mereka yang memulai duluan tentunya. Lagian juga ia sudah memegang kartu AS saat ini. Ia mulai memejamkan matanya dan tak lama ia pun tertidur.

****

Kini Vino, Adit dan Andra berada di rooftop sekolah, mereka sengaja bolos karena ingin melanjutkan rencananya yang sudah mereka susun dengan sedemikian rupa. Ya, asalkan kalian tau ini kali pertama mereka bolos, hebatkan?

"Jadi, apa jawaban Grisell" tanya Adit penasaran karena sedari tadi Vino menekuk wajahnya.

Vino menggeleng pelan.

"Dia gak mau? " tanya Adit sekali lagi.

"Bukan, tapi dia gak janji bakal mau ikut gue ke pesta adik lo besok" jelas Vino pelan.

"Lo tanya lagi aja sekarang, siapa tau berubah pikiran" sahut Andra tenang.

"Lo pikir Grisell itu kayak cewek lainnya apa? yang suka plin plan. Grisell itu beda, jika dia sudah memilih yah itulah pilihannya gak. Akan. Berubah. " tutur Vino sembari menekannya.

"Iya gue tau, tapi kan gak ada salahnya lo tanya dia lagi" ujar Adit meyakinkan Vino agar tidak berputus asa.

"Emang kalian? " kini Vino yang bertanya pada dua sahabatnya itu.

Keduanya mengangguk seakan mengerti kemana arah pembicaraan Vino.

Vino mendengus.

Kini seluruh kelas freeclass, termasuk kelas 11 Ipa 1. Vino dkk memilih menikmati jamkos di rooftop, seperti biasa. karena mereka berbeda dengan siswa lainnya, jika biasanya siswa lain merokok saat jamkos dan sebagainya. Walaupun mereka juga sama bandelnya. Tapi mereka bukan bad boy, karena mereka tidak pernah bolos sebelumnya. Mereka juga termasuk siswa rajin dan kebanggaan sekolah.

REAL FEELING's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang