B - Sheet 7

153 33 1
                                    

15 Juli 20XX

Dear Diary,

Sepagi ini Changmin hanya bergelung dibalik selimutnya. Dia tidak sakit, yakin sih.

Jujur, aku agak kecewa. Padahal hari ini aku ulang tahun. Padahal hari ini aku resmi berusia 17. Padahal aku sudah semangat memasak sup rumput laut untuk sarapan.

Tapi dia bahkan tidak bisa dibangunkan. Setelah beberapa kali, baru dia mau membuka selimutnya.

Waktu itu dia menanyakan soal sup rumput laut yang aku buat. Aku tidak menjawab, tapi dia lumayan peka soal kodeku.

Sekali lagi, dia membuatku speechless dengan ekspresinya. Dan gilanya lagi, dia tiba-tiba menarikku keluar.

Kau tau aku dibawa kemana? Bukan, bukan ke taman bermain, makan di restoran romantis, apalagi dibawa ke KUA untuk dijadikan mempelai.

Tapi ke taman bunga yang tempo hari dia menarikku paksa dari situ. Belum sempat mencerna semua, dia meminta maaf padaku.

Mau tau caranya minta maaf?

Waktu itu aku masih sibuk memandangi bunga-bunga, dan dia tiba-tiba membalikkan badanku paksa ke arahnya. Changmin mengucap kata maaf, dan ditangkupnya kedua tanganku dan diletakkannya di wajahnya.

Dan Putra dari seorang pemilik perusahaan itu menunduk dengan dalam pada seorang pelayan sepertiku.

Sialnya, jantungku dengan lancangnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Bukan apa sih, aku hanya kaget saja. Ingat, hanya kaget dan enggak lebih.

Lalu, dia bertanya padaku, apa yang aku inginkan di hari ulang tahunku?

Kalian tau? Aku menjawab, aku ingin sekolah. Dan dia tertawa. Asdfghjkl, aku malu.

Setelah beberapa pertanyaan, Changmin setuju dengan keinginanku. Katanya, memang seharusnya aku melanjutkan sekolah dan bukannya jadi pelayan.

Melihat sifat Changmin yang seperti itu, mungkin dia adalah buah yang jatuh saat badai angin sehingga jauh dari pohonnya.

Aku akan kembali ke sekolah
Tertanda,

Cheng Xiao

[1] Dear Diary | Cheng Xiao Q ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang