E - Section 1 (Cheng Xiao)

149 18 1
                                    

Aku Cheng Xiao, 17 tahun.

Sudah seminggu ini hatiku terombang-ambing karena kertas yang ada di tanganku. Selama itu aku sudah melihatnya berkali-kali, mencoba memikirkan apa yang harus dilakukan, tapi selama itu juga aku hanya berakhir mengacak-acak rambutku frustrasi.

Kalau kalian bertanya kertas apa itu, kalian pasti sudah tau. Apalagi kalau bukan kertas proposal pernikahan itu.

Bahkan setiap aku melirik kertas itu sedikit saja, Changmin bakal langsung melempar pandangan seperti, "Awas kalo berani merobek kertas itu."

Jujur aku juga tidak kepikiran sampai sejauh itu. Yang aku pertimbangan cuma resikonya saja.

Aku mencoba berpikir, kali ini aku baru saja lulus SMA dan zaman sekarang orang yang menikah setelah lulus SMA seperti manusia kuno. Tapi kemudian muncul bayangan kalau aku sama sekali tidak punya gambaran masa depanku setelah keluar dari SMA.

Kalau masalah perasaan, tidak ada sih menurutku. Seandainya ditanya aku suka Changmin atau tidak, tentu aku menyukainya. Bagaimana bisa aku tidak menyukai cowok sejenis dia.

Tapi tak jauh dari itu, masih ada Pak Tua yang aku tidak suka. Dan tidak pernah bisa aku suka.

Akibat pikiran dari sisi kanan dan kiriku yang bertolak belakang itu, aku jadi susah untuk memilih. Ketika aku ingin mengatakan iya, terbayang sisi-sisi buruk yang aku pikirkan. Dan ketika aku memilih tidak, bayangan-bayangan baik seakan memanggilku untuk kembali mengatakan iya.

Tapi kali ini, aku akan tetap memilih. Aku mengambil kertas yang kuletakkan di atas mejaku, kemudian beranjak.

Aku sudah memutuskannya.

🍁🍁🍁

[1] Dear Diary | Cheng Xiao Q ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang