Aku Ji Changmin, juga 17 tahun.
Kalian mungkin berpikir aku gila karena telah melamar seorang gadis di usiaku yang sekarang. Tentu saja, aku memang gila karena sudah membuat seorang gadis polos syok berat karena kertas proposal yang aku berikan.
Tapi, aku melakukannya karena takut tidak mendapat kesempatan lagi. Aku merasa ia bisa lepas dari genggamanku sewaktu-waktu, dan aku takut membuatnya tertekan kalau aku mengikatnya terlalu keras sedangkan kami tidak ada hubungan apa-apa.
Kalau kata guruku, cewek itu seperti telur. Jika tidak kita pegang dia akan jatuh, lalu pecah. Tapi apabila kita genggam begitu erat, bisa saja mereka juga akan pecah di tangan kita.
Jadi kesimpulannya, kita tetap harus memberi mereka genggaman, tapi jangan sampai melukai mereka. Dalam kasus ini, menikah adalah pilihan yang tepat, setidaknya menurutku.
Maka seperti itulah sejarah aku bisa berani memutuskan untuk mengajak si Xiao itu menikah. Dan alasan diriku menuliskannya di atas kertas, bukannya mengatakan langsung, karena aku yakin dia akan terkejut.
Dan seperti itulah. Kalau boleh dibilang aku bahkan sudah menyiapkannya sejak sebelum ujian. Bahkan, aku sudah menyiapkan antisipasi soal ayahku. Aku tau Xiao benar-benar tidak suka dengan ayahku.
Sayangnya, dengan segala persiapan yang memakan banyak tenaga dan perasaan, Xiao justru menggantungkanku seminggu ini. Setiap kali tangan Xiao menggapai kertas itu, rasanya jantungku mau meledak. Aku benar-benar berharap ia mau berbalik dan percaya padaku.
Hingga hari ini. Ia kembali menimang-nimang kertas itu. Jantungku sudah berdebar-debar, tapi aku pura-pura sibuk main game di belakangnya.
Tiba-tiba ia berbalik menghadapku, sampai aku hampir terlonjak saking kagetnya. Ia menggenggam erat kertas itu. Aku mewanti-wanti apa yang akan ia lakukan.
"Kalau kau setuju, kembalikan kertas itu padaku. Kalau kau menolak, robek saja dan lupakan." Begitu kataku waktu itu.
Ternyata, tangannya terulur padaku. Dan kertas itu sekarang berada di hadapanku, bersih dan tanpa bekas robekan. Jantungku semakin berdebar, tanpa pikir panjang aku memeluknya erat.
Xiao, terimakasih sudah menaruh kepercayaan padaku.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Dear Diary | Cheng Xiao Q ✅
FanfictionDear Diary, Kalau saja monster itu membaca tulisan ini, akankah dia melepasku? Start : 20-05-2018 Finish : 28-04-2019 jjyuuu, 2018