Chriristiana masuk kedalam mansionnya. Ia tak memakirkan mobilnya seperti biasa di garasi. Dia masuk dengan keadaan mata yang sembab. Para pelayan bingung dengan keadaan istri dari tuan mereka. Tiana berlari sekencang mungkin, menaik tangga dengan terburu buru. Lalu mencari kunci di salah satu meja di rumahnya, setelah menemukannya, ia pun segera memasuki ruangan yang tak pernah terpakai di mansionnya. Keadaan yang gelap gulita, disertai debu yang tebal. Ia berjalan pelan kearah lemari kecil. Lalu meneliti sekitar ruangan ini, ia pun mengambil sebuah kursi.
Ia menaiki kursi tersebut lalu mengambil sebuah koper, lalu membawa koper tersebut ke kamarnya. Ia melihat jam yang terdapat di dinding, ternyata sudah menunjukkan jam 4 sore. Itu tandanya sang suami akan pulang 2 jam lagi. Tiana berlari pelan kearah lemari besarnya, lalu membukanya dengan keras. Mengambil seluruh pakaiannya dengan asal, dan memasukannya ke dalam koper dengan terburu buru.
Lalu, setelah memasukkan pakaiannya dengan asal ia pergi ke kamar anak sulungnya, Ruth, yang berada di lantai bawah.
"Ruth !" Panggil Tiana tergesa gesa, disertai keringat yang bercucuran.
"Mom ! Ada apa ?" Tanya Ruth yang sedang memakai headphone di telinganya.
"Dengarkan mom baik – baik, siapkan pakaian mu seperlunya." Pinta Tiana seraya berjongkok agar sejajar dengan anaknya.
"Untuk apa ?" Tanya nya tidak mengerti, pasalnya ini sangat mendadak, ia bahkan belum mandi sore.
"Kau akan mengetahuinya, kita tidak punya waktu. Cepatlah, mom menunggumu di depan gerbang." Ruth mengangguk paham dengan apa yang di ucapkan Tiana.
Setelah dari kamar anaknya, Tiana segera berlari menuju kamarnya kembali. Mengambil kopernya yang tadi sudah ia siapkan, walaupun belum rapi. Ia sudah tidak punya waktu untuk merapikan isi kopernya. Setelah mengangkat kopernya, Tiana segera keluar dari kamarnya.
Ahh..ia hamper saja lupa. Tiana berbalik kembali menuju kamarnya, lalu melepas cincin pernikahannya dan menaruhnya di meja nakas. Sudah cukup ! Ia lelah. Padahal ia sedang mengandung. Menangis selama dua jam tidak ada artinya sama sekali. Ia pun berjalan pelan ke lemarinya, lalu mulai mencari berkas berkas pernikahannya. Setelah menemukannya, ia segera mengambil pematik yang biasanya suaminya pakai.
Saat menemukannya, ia membakar kertas tanda pernikahan mereka. Tanda pengikat hubungan mereka yang direstui Tuhan dan orang tua mereka.
"Mom, ayo. Ruth sudah siap. Dad bagaimana ?" Tanyanya polos, karena ia tidak mengerti situasi
"Dad akan ikut sayang, tapi dad sedang sibuk, ia akan menyusul kita nanti. Okay ?" ucap Tiana berbohong berusaha meyakinkan anak sulungnya.
"Okay." jawab Ruth.
Tiana pergi membawa Ruth keluar dari mansionnya. Mansion yang ia tinggali selama 10 tahun. Para pelayan menatap majikan mereka bingung, tak ada pemberitahuan bahwa keluarga majikannya akan pergi. Apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga majikannya ? Martin, sang kepala pelayan segera menelpon tuannya dengan cepat, untuk melapokan yang terjadi dengan istrinya. Namun.. terlambat, tuannya sama sekali tidak menjawab.
Christiana Messy Caroline. Membawa sang anak pergi, Ruth Caroline. Pergi mengasingkan diri dari semua yang berhubungan dengan sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex Husband || Wattys 2019 (Revisi)
Romance*PLAGIAT DILARANG MENDEKAT !* 4 Tahun yang lalu. Kejadian yang paling Tiana benci. Christiana Messy Caroline. Hidup dengan kedua anaknya. Tanpa sosok sang ayah. Walaupun anak pertamanya, Ruth Caroline. Tau, bahwa ia mempunyai ayah. Bahkan ingat deng...