5. Meet Him

97.1K 5.2K 98
                                    

"I miss you babe,"

Apa ini nyata ?

"Kau tidak merindukan ku ?" Ucap nya setelah selesai melakukan aksinya tadi.

Tiana masih sangat tegang melihayt sosok itu kembali, tak memperdulikan apa yang pria itu tanyakan.

"Apa kau lupa denganku ?"

Kenapa kau kembali ?

"Kenapa ? Apa yang kau lakukan disini?" Tiana berusaha menetralkan detak jantungnya. Memusatkan kembali pikirannya pada saat ini.

"Aku sangat membenci pakaianmu saat ini." Ucap pria itu tanpa menjawab pertanyaan Tiana.

"Semua pria disana menatapmu, dan aku tidak suka itu."

"Kau.. sama sekali tidak berhak mengaturku."

"Tidak berhak ? Aku suamimu, bagaimana mungkin aku tidak berhak?"

"Ke.. kenapa kau kembali ?" Tanya Tiana gemetar.

"Tentu saja karena aku merindukanmu babe," Jawab pria itu sembari menatap cermin dan mereka berdua pun bertatap melalui cermin.

"Pergilah, aku tidak ingin melihat mu." Pinta Tiana pelan, lalu berusaha melepaskan tangan pria itu di pinggangnya. Namun dengan cepat, pria itu membalikkan badan Tiana agar mereka bisa saling bertatap.

"Ayo, aku sudah selesai." Tiana dan pria itu pun menatap Amanda yang baru saja keluar dari bilik kamar mandi. Sedangkan Amanda menatap mereka berdua dengan tatapan polos. Amanda dilanda bingung karena posisi Tiana dan pria itu sangatlah intim. Sejak kapan Tiana membiarkan seorang pria mendekatinya sampai seintim itu?

"Baiklah, kita kembali ke ballroom." Ucap Tiana siap untuk pergi.

"Kau mau kemana babe ?" Pria itu dengan cepat memegang tangan Tiana dengan erat. Seolah olah bukan menanyakan, tapi melaran Tiana untuk pergi dari hadapannya.

"Hei ! Jangan menarik tang-"

"Amanda, pergilah lebih dulu. Ada sesuatu yang harus aku urus." Ia sama sekali tidak ingin Amanda masuk ke dalam masalah hidupnya. Karena itu akan sangat buruk bagi Amanda jika ia ikut campur dalam masalahnya. Tiana memang sudah yakin bahwa cepat atau lambat ia akan dihadapkan situasi seperti ini, maka ia harus siap untuk menganghadapinya. Ia akan menghadapi mantan suaminya ini

"Kau yakin ? Apa pria ini tidak akan melakukan sesuatu yang buruk ?" Tanya Amanda memastikan.

"Tidak apa - apa, pergilah. Nanti aku akan menyusulmu." Amanda masih merasa bingung dan ragu untuk meninggalkan Tiana yang sedang bersama pria itu, ia takut terjadi sesuatu yang buruk kepada Tiana.

"Kau tau, 5 tahun aku menahan diriku untuk tidak bertemu dengan mu." Ucap pria itu setelah memastikan bahwa Amanda pergi.

"Pergilah John, aku benar benar tidak ingin bertemu denganmu." Tiana pun mendorong dada bidang milik mantan suami nya itu dengan kencang, namun tetap saja kekuatannya kalah oleh John.

"Aku benar benar merindukanmu," John segera mendekap Tiana dengan erat. Candunya, hidupnya, dan kebahagiannya kini telah kembali. Setelah masalah dalam hidupnya yang baru saja selesai, ia baru bisa menemukan istri tercintanya.

Tiana dengan segera mendorong dada John lebih keras. Ia sudah hampir menangis setelah melihat pria yang dulu ia cintai kini kembali dengan wajah bahagia. Seolah tidak terjadi apapun diantara mereka.

Tidak, aku harus kuat !

"Le.. lepaskan aku John !" Ucap Tiana sedikit kencang. Ia harus menjauhi mantan suami nya ini. Jika tidak, ia akan tersakiti untuk kedua kalinya.

"Setelah aku mencarimu dengan susah payah, dan aku harus melepaskanmu ? Tentu tidak semudah itu Tiana." Ucap John disertai dengan seringaian yang mendominasi.

"Aku harus pergi, lepaskan aku. Kumohon.." Air matanya sudah terjun dengan bebas di wajah nya. Memperlihatkan bahwa serapuh itu dirinya saat berhadapan dengan mantan suaminya ini. Sekeras apapun ia mencoba utnuk kuat, ia tetap tidak bisa. Tidak akan bisa sampai kapanpun.

"Jangan menangis," John melepaskan genggamannya yang kuat dari pergelangan tangan Tiana. Kemudian mendekap erat Tiana kembali.

"Aku tidak bisa melepaskanmu, dan tidak akan pernah bisa." Ucapnya sembari mengusap kepala istrinya dengan pelan.

Kali ini kau tidak akan pernah bisa pergi dari sisi ku lagi Tiana

"Kita sudah selesai John. Kita sudah selesai saat aku memutuskan pergi dari hidupmu."

"Kita bahkan belum bercerai secara resmi, bagaimana mungkin kau berpikir bahwa hubungan kita sudah selesai ?" John mengurai pelukan mereka, lalu menatap mata Tiana dengan tatapan tajam. Ia sangat membenci saat Tiana mengucapkan kalimat itu. Kalimat perpisahan, kalimat yang sangat ia benci seumur hidupnya.

Tiana adalah hidupnya, mungkin saat Tiana memutuskan pergi dari hidupnya 5 tahun yang lalu, ia masih bisa hidup. Karena ia tahu, bahwa Tiana masih bernafas di dunia ini. Ia tahu keadaan Tiana selama 5 tahun terakhir. Ia tidak pernah absen untuk melihat foto foto Tiana yang diambil oleh anak buahnya. Lalu, ia kini sangat bahagia dengan keberadaan anak keduanya. Sekarang ia mempunyai seorang putra yang tampan. Ditambah lagi, kini putrinya bertumbuh besar dan semakin cantik. Ia rindu akan semuanya, rindu tentang istri maupun anak anaknya.

"Dengarkan aku. Kau dan aku sudah tidak mempunyai hubungan apapun. Sekarang, kau hanyalah masa lalu ku." John mengepalkan tangannya dengan erat, lagi dan lagi, kata kata itu membuat hatinya tersakiti. Ia yang sudah berusaha menahan dirinya untuk tidak bertemu Tiana, dan kini saat ia bertemu dengan istrinya, ia harus pergi lagi ? Tidak ada kata perpisahan di hidupnya.

"Kau salah Tiana,"

Dengan kuat Tiana menghapus semua jejak air matanya, berusaha tegar untuk menghadapi pria yang ada di depannya ini. "Pergilah, kau dan aku sudah mempunyai kehidupan yang baru. Aku sudah melupakanmu dan kau harus melupakanku."

"Tidak, sedetikpun kau tidak boleh dan tidak akan pernah bisa mmelupakanku."

"Kali ini kau yang salah. Aku sudah melupakanmu, semua tentang dirimu. Maka dari itu pergilah, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi John."

Ya, kau benar, aku tidak bisa melupakanmu.

"Benarkah ? Jika itu maumu, maka akan aku buat kau mengingatku setiap saat, bahkan setiap detik." Setelah mengucapkan itu John tersenyum dengan senang. Diikkuti dengan Tiana yang terkejut. Matanya membelalak karena apa yang dilakukan John.

John membiusnya.

Hanya senyuman John yang terakhir kali ia lihat hari itu. Lalu semuanya hanya gelap melandanya.

My Ex Husband || Wattys 2019 (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang