Chapter 1 - Beginning

562 39 13
                                    

Aku akan sedikit bercerita tentang diriku, aku adalah mahasiswi jurusan bisnis yang sering datang terlambat di hari Senin.

Mau tak mau aku harus menggunakan uang sakuku untuk naik taksi. Oh tuhan terkadang aku ingin menangis setiap kali melihat argometer taksi di Madrid, sungguh menjadi mahasiswa exchange perwakilan negaramu dengan budget tipis bukan hal yang bagus menggunakan taksi ketika berpergian. Itu akan membuatmu selalu menunggu traktiran temanmu agar bisa makan.

"Madrid University sir, and could you more faster please, cause i'm late." Kataku kepada sopir taksi tersebut.

Sopir itu mengangguk tanda mengerti akan kondisiku yang meminta demikian.

Di kursi penumpang aku meminta sopir tersebut mengarahkan kaca tengah ke arah penumpang sebentar. Lalu aku memoles wajahku dengan sedikit bedak compact powder dan lip tint agar membuat wajahku tidak terlihat pucat, tidak lupa memakai sedikit parfum agar aku tidak terlalu terlihat tidak mandi.

Baiklah ini sedikit jorok, aku memang tidak mandi karena jadwal kuliahku di hari Senin yang dimulai pukul tujuh pagi bagaikan anak sekolah SMA, dan karena acara dengan pembukaan cabang Haelim Group di London membuatku pulang larut kemarin. Sialnya, aku lupa mengisi baterai ponselku saking lelahnya aku kemarin, menjadikanku bangun pukul setengah tujuh pagi waktu Madrid. Perjalanan ke kampusku membutuhkan waktu paling cepat 30 menit kalau tidak macet, karena aku tinggal di pusat kota sedangkan universitasku agak sedikit ke perbatasan kota. Belum lagi aku harus mengganti baju dan mengemasi laptop serta buku-bukuku yang sedikit menyita waktu kurang lebih sepuluh menit.

Ketika sampai aku langsung keluar taksi dan berlari kencang menuju gedung fakultas ekonomi. Terkadang aku ingin mengumpat, mengapa kampusku benar-benar memiliki halaman yang luas dan jarak yang jauh antar gedungnya, bagaikan istana kepresidanan saja.

Ketika aku hendak masuk, aku mengatur nafasku yang terengah-engah. Kamudian, Jongin temanku dari satu negara yang sama mengirimku pesan menanyakan aku ada dimana karena ini sudah pukul tujuh lewat dua puluh menit.

Aku tidak membalasnya tetapi justru membuka sedikit pintu ruang kelas, untuk melihat apakah dosennya sudah datang atau belum. Ternyata Mr. Michael belum datang yang membuatku bernafas lega sambil berjalan ke tepi lorong untuk duduk disebelah Jongin dan Patricia.

Namun, "Bugh" aku jatuh tersungkur di tengah anak tangga menuju kursi tengah. Ada kaki yang menjegalku. Aku melihat sosok pria yang kemudian membetulkan tempat duduknya. Aku yakin dia orang yang menjegalku dan dilihat dari wajahnya sepertinya dia orang Korea. Aku berdiri dan menghadap dia, aku tahu mungkin dia anak baru jadi aku tidak memanggilnya dengan benar.

"Hey, what you do? Watch out your feet, right! You make someone little bit pain cause of this!" kataku jengkel dengan mata menajam menatap anak baru itu. Tapi Jongin dan Pat menggelengkan kepala sambil berkomat-kamit bagaikan cenayang seakan ingin memberitahuku untuk tidak melakukan itu karena alasan sesuatu. Tapi aku yang tak mengerti apa yang mereka lakukan, toh dia anak baru dan dia menjengkelkan, lalu aku berdiri dan duduk tepat di belakangnya, karena meja Jongin dan Patricia ada disana.

Aku duduk dan meletakkan tas di kursi dan buku di mejaku, kemudian menghadap samping karena Patricia mengajakku berbicara.

"Ya! Apa yang kau lakukan?" Tanya Pat kapadaku dengan wajah panik.

"Aku terlambat karena ada urusan dengan ayah semalam hingga aku pulang larut. Jadi aku telat."

"Bukan itu maksudku, kenapa kau membentaknya?" Ujar pat sambil menunjuk dengan dagu siapa yang dibahas. Dia pria yang menjatuhkanku tadi.

R E G R E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang