Chapter 5 - Barcelona with 'Em

249 22 9
                                    

Sesampainya di apartemen aku mencari koperku di lantai dua untuk segera berkemas. Koper berwarna hitam dengan double key. Oke ini dan sebuah ransel kurasa cukup untuk liburan kali ini. Tak lupa aku mengecek ramalan cuaca untuk dua hari ke depan, takut-takut aku salah kostum. Tak lupa aku membaca singkat tentang klub kesebelasan Barca dan Madrid. Selama ini aku memang buta tentang klub internasional, karena sejujurnya aku menyukai olahraga cabang basket dibandingkan sepak bola. Tetapi demi ajakan Sehun dan aku tidak ingin terlihat bodoh akhirnya aku belajar tentang klub Barca melalui situs internet.

Aku hanya asal menebak bahwa Sehun menyukai klub Barca, karena nantinya kita akan pergi menonton di stadion Barcelona. Ternyata kedua klub ini adalah klub legend yang saling bersaing sejak lama. Mereka sering berebut posisi puncak, dan pertandingan mereka pasti akan berlangsung seru. Di kubu Barca terdapat beberapa pemain pioner seperti Lionel Messi, Philippe Coutinho, Ivan Rakitic, luis Suarez, dan Gerard Pique.

Sembari berkemas aku menghapalkan wajah wajah pemain inti mereka, dan menghafalkan lagu klub mereka. Aku tidak mau hanya diam saja ketika kami menonton. Tak lupa aku membawakan jahe merah hangat sepack untuk berjaga-jaga terhadap cuaca disana. Lalu membawakan bekal sandwich yang sudah ku hangatkan ke dalam microwave untuk bekal selama kami di kereta nanti. Usai siap dengan semuanya, aku menelfon Sehun karena dia bilang akan menjemputku.

"Sehun, aku sudah siap. Apakah kau sudah siap ?" tanyaku ketika Sehun mengangkat telfonnya.

"Yap, ini aku di seberang jalan sayang. Bisakah kau keluar ?" aku melihat dari jendela balkon, benar saja Sehun sudah berada disana.

"Aku turun, tunggu sebentar ya." Lalu aku menutup panggilan telfon itu.

Aku menarik koperku, lalu berjalan keluar ruangan. Ketika akan mengunci pintu ternyata aku berpapasan dengan tetangga menyebalkanku.

"Mau pindahan? Baguslah, aku tidak perlu mendengar suara berisikmu setiap pagi hari." Katanya dengan wajah super menjengkelkan. Sabar Mari, kau akan liburan, jangan merusak suasana hatimu karena kalimat ini.

"Anyoeng, Mr. Byun. Sayang sekali aku hanya akan berlibur, jadi jangan khawatir jika tidak bisa mendengar suaraku lagi." Jawabku lalu mencoba mendekatkan wajahku ke arahnya dan sedikit berbisik, "Karena sejujurnya aku saudara sepupu Beyonce. Jadi sampai ketemu di rekaman eksklusifku nanti." Kataku sambil menarik wajah menjauh dan tersenyum lalu melambaikan tangan ke arahnya.

"Huh, Beyonce pantatmu. Bahkan telingaku sakit setiap mendengar suaramu." Katanya sambil berteriak ketika aku melangkah ke arah lift. Aku hanya mengendikkan bahu dan tetap melambaikan tangan tanpa menoleh ke arahnya. Siapa peduli, pikirku.

Ketika sampai di bawah, Sehun segera membawakan koperku da meletakkannya di bagasi belakang. Lalu aku memasukkan tas ranselku juga di bagasi belakang. Ternyata Sehun juga membawa mini travel bag. Sepertinya ini benar-benar liburan sebelum ujian akhir semester.

"Are you ready baby ?"

"Of Course honey, anytime." Jawabku sambil tersenyum, kemudian Sehun menjalankan mobilnya dengan segera. Tak butuh waktu lama karena Madrid tak semacat di Seoul, kami sudah sampai di Stasiun. Sehun membantuku menurunkan koper dan mengeluarkan tas ranselku. Kemudian kami berjalan ke dalam stasiun, sembari menunjukkan passport dan tiket kami.

Ternyata disana Pat dan Jongin sudah datang lengkap dengan kacamata hitam mereka. "Mari" teriak Pat membuatku berjalan lebih dulu ke arah mereka dan meninggalkan Sehun di belakangku.

"Ini liburan pertama kita bukan sekaligus menonton bola di semester ini." Kali ini Jongin mencoba meyakinkan kami.

"Eoh, ini pertama untuk kita. Wae?" tanyaku ke Jongin.

R E G R E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang