Aku mengendarai mobil chevrolet silver keluaran tahun dua tahun lalu yang kupinjam dari rent car dengan hati-hati. Perlu kalian ketahui, sebenarnya untuk melakukan peminjaman mobil ini dan mengendarainya di jalanan Madrid, aku seharusnya memiliki SIM internasional. Namun, jangan harap jika mengurus lisensi internasional itu dikatakan mudah, selain biaya yang cukup mahal, peraturan rambu setiap negara berbeda, jadi aku tidak memiliki SIM internasional dan ini bisa dikatakan ilegal. Namun, lagi-lagi Pat membantuku dengan mengenalkannya kepada rekannya yang memiliki usaha rent car, jadi aku bisa aman untuk meminjamnya selama keluargaku disini.
Sesampainya di bandara, aku langsung menuju ke tempat arrival, tak lupa membawakan beberapa minuman hangat, karena aku tahu perjalanan panjang akan membuat kita sedikit jet lag.
Tak lama suara pemberitahuan dari pihak bandara mengatakan bahwa pesawat yang di tumpangi keluargaku sudah landing. Dan benar saja, lima belas menit kemudian aku melihat wajah ayah, ibu dan kakakku.
Aku melambaikan tangan dengan semangat.
"oppa, appa, eomma." Teriakku menggunakan bahasa ayahku sambil melambaikan tangan agar keluargaku segera menoleh. Lalu aku berlari mendekat ke arah mereka.
"Aigoo, siapa ini? Apakah ini si manja dari keluarga Park." Goda kakakku ketika aku berlari menghambur dan memeluk ibuku. Ibu langsung membalas pelukanku dengan hangat dan mengusap-usap punggungku. Ini adalah sesuatu yang aku rindukan dari ibu, pelukan hangatnya.
"Ck, kenapa memangnya. Lagipula aku hanya akan bermanja kepada keluargaku." Jawabku sambil memasang wajah tak suka kepada kakakku. Seketika ayah, ibu dan kakakku tertawa melihat tingkahku yang tak mau mengalah.
" sudahlah jangan menggodanya chanyeol-ah. Ayo kita habiskan beberapa hari ini bersama." Bela ayahku. Seperti inilah keluarga kami ketika bertemu. Aku sungguh merindukan suasana seperti ini.
Kami melanjutkan perjalanan menuju hotel. Kali ini Chanyeol oppa yang mengendarai mobil karena Chanyeol-oppa memiliki lisensi mengemudi internasional. Selama perjalanan, ibu tak hentinya menanyakan tentang keseharianku hingga aku menunjukkan dimana lokasi aprtemenku. Sebetulnya ibu sudah tau bahwa aku tinggal di apartemen milik teman ayah, hanya saja karena kami memang tidak memiliki waktu untuk sering berkunjung ke eropa, terlebih tidak ada keluarga yang tinggal disini jadilah kami sedikit buta Madrid.
"Mari, apakah kau ingat email yang ayah kirimkan kepadamu ?" tanya ayah kepadaku.
Aku mengangguk, "tentu saja ayah. Tapi kenapa aku harus memakai gaun jika hanya untuk makan malam bersama dengan keluarga seperti biasanya?" tanyaku heran.
Kali ini ibu membetulkan beberapa helai rambutku yang berantakan, "Makan malam kali ini, kita akan bersama keluarga teman ayahmu yang membantumu selama di Madrid." Tutur ibu.
"Apakah dia juga ada di Madrid hari ini?" tanyaku lagi.
Ayah menoleh kebelakang ke arah aku dan ibu lalu mengangguk mantap, "of course, dan dia akan disini beberapa hari seperti kami hingga urusannya selesai."
Baiklah aku mengerti, tapi masalahnya ini di Madrid, aku tidak mengerti harus meminta tolong siapa untuk mendadaniku, Jadi ku putuskan untuk mengirim pesan massanger kepada Pat.
Pat
Me
Pat, apakah kau sibuk hari ini?Pat
Just one photoshoot Maria, wut?Me
I need your help
I have dinner with ma fam's and ma dad friend.
Ma parents asked me to look great with dress.
As well you know wut i mean.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E G R E T
Fanfictionaku Park Mari. aku berusia 22 tahun, dan aku masih menjadi mahasiswi. ya aku mahasiswi pertukaran pelajar yang kini berada di negeri sepak bola. Madrid. semua berjalan normal sebelumnya, hingga suatu hari aku bertemu dengan dosen super tampan dari n...