Aku terbangun karena mencium aroma sup kimchi di hidungku. Kepalaku sedikit pusing jadi aku diam dan duduk sebentar di atas kasur sambil menggelengkan kepala berharap sakit kepalaku hilang. Lalu melihat ke sekeliling, tapi entah kenapa aku merasa asing dengan ruangan apartemenku. Seingatku semalam aku sudah berhasil masuk ke dalam apartemen, tapi kenapa desain kamarnya berbeda.
Aku kemudian melihat pakaianku sudah ganti menjadi kaos putih kebesaran dan celana training warna abu-abu yang kepanjangan untukku. Aku sebenarnya dimana? Oh shit, apa mabuk membuatku kembali bodoh. Lalu, ponselku berdering memperlihatkan nama Oh Sehun di layar. Aku mengatur suaraku agar tidak terlihat seperti orang yang baru bangun tidur.
"Annyoenghaseo, Sehun-sshi."kataku dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"halo Park Mari, ternyata kau masih mengingatku."
Tentu saja aku mengingatmu, bahkan aku masih mengingat aroma parfum, tatapan matanya, dan juga senyumnya.
"ah iya. Ada apa pagi-pagi menelfonku?" jawabku sambil membetulkan pakaian dan rambutku.
"ehm apakah nanti siang kau ada jadwal? Aku ingin mengajakmu makan siang, sekalian aku ingin meminta salinan foto kemarin."
Aku berpikir sejenak karena hari ini aku ada kelas siang dan baru selesai pukul satu, lalu menjawabnya. "Aku ada kelas, tapi aku selesai jam satu siang jika kau tidak masalah makan siang jam segitu."
"baiklah, aku akan segera menjemputmu usai kelas. Sampai jumpa nanti Park Mari."
"Ne." Kataku sembari mengakhiri telefon, lalu aku beranjak kegirangan sambil menari tidak jelas ala spongebob squarepants akibat telefon tersebut.
Bagaimana tidak, Sehun menelefonku pagi ini dan mengajakku makan siang bersama. Aku benar-benar bahagia. Bahkan sepagi ini aku sudah mendapat private lunch, pikirku.
Lalu tiba-tiba saja sosok pria yang kukenal muncul membuka pintu ketika aku melakukan hal bodoh tersebut. dan betapa terkejutnya aku, dia adalah Baekhyun-saem. Kenapa dia disini. Aku akan berkata-kata tapi telat, dia memotongku terlebih dahulu. "Ternyata mabuk membuatmu benar-benar bodoh."
Apa katanya? Aku bodoh? Aku benar-benar jengkel mendengar makian itu dipagi hari. Bahkan dari mulut seorang dosen yang seharusnya menjaga sopan santunnya. Dan kenapa juga dia ada disini.
"Permisi Ahjussi, apakah kita dekat hingga anda mengataiku bodoh? Dan bukannya anda seorang dosen, lalu dimana tata krama anda ?"
Kini Baekhyun-Saem menyender di pintu kamar itu. "Aku akan bertingkah sopan jika orang tersebut juga sopan kepadaku. Memaki di hadapan orang banyak. Lalu tiba-tiba menggedor-gedor pintu apartemenku pukul setengah dua belas malam, lalu memuntahiku, dan mendorongku untuk tidur dibawah ranjang. Memangnya kau siapa?"
Sial, Sial, Sial. Apa yang aku lakukan semalam. Kenapa aku benar-benar sial bertemu dengannya dalam keadaan mabuk. Lalu pakaianku berganti menjadi baju santai, apakah Baekhyun-saem yang menggantinya. Bagaimana dengan nilaiku? Kuharap dia bukan pendendam. Pikiranku mulai kemana-mana
"Maaf aku kira ini apartemenku, karena semalam aku mabuk. Sekali lagi maafkan aku Baekhyun-saem. Aku tidak tahu kalau aku salah ruangan. Tapi kalau boleh tahu, apakah anda yang mengganti pakaianku?" tanyaku hati-hati takut membuatnya salah paham lagi.
"Aku akan mempertimbangkan maafmu, dengan melihat tingkah lakumu kedepannya. Dan untuk pakaianmu, ya aku menggantinya, karena aku tidak tega melihat dressmu penuh muntahanmu." Ucapnya sambil mengarahkan tangannya ke arahku dari atas ke bawah.
![](https://img.wattpad.com/cover/147516429-288-k598549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
R E G R E T
Fanfictionaku Park Mari. aku berusia 22 tahun, dan aku masih menjadi mahasiswi. ya aku mahasiswi pertukaran pelajar yang kini berada di negeri sepak bola. Madrid. semua berjalan normal sebelumnya, hingga suatu hari aku bertemu dengan dosen super tampan dari n...