Chapter 11 - Notrè Dàmè

205 18 2
                                    

“Mari kau sedang dimana?” tanya ayahku panik, karena mungkin di pagi buta seperti ini ayah tidak menemukanku di rumah.

“aku sedang di luar.”

“paman ingin memberitahukan sesuatu kepadamu, ini tentang alasan perjodohanmu.” Itu suara paman Byun. Sepertinya ayah meloudspeaker panggilan ini karena terdapat suara paman Byun serta suara Baekhyun-saem yang terdengar lantang.

“apa yang kalian bicarakan?”

“alasan di balik perjodohan kalian yang sebenarnya adalah....”

“aku menerima perjodohan ini, kukatakan sekali lagi, aku menerimanya, apa kalian semua puas?”

===000===

Sudah hampir seminggu ini kami melaksanakan ujian, dan minggu depan adalah ujian essay. Sudah seminggu pula aku mengganti nomor ponselku, dan kabur dari Madrid. Hal yang aku lakukan di setiap harinya dalam seminggu ini adalah melukis pagi hingga malam usai aku menangis atau berbagi kesedihan dengan Kyungsoo.

Sehun masih mencoba mencariku usai kejadian tersebut, itu adalah kabar yang ku dengar dari Pat. Aku hanya mengaktifkan email dan skype, sehingga tidak ada yang tahu dimana keberadaanku, karena di aplikasi tersebut pun telah aku setting ulang agar tidak mengaktifkan lokasi, kecuali Pat yang mengetahui keberadaanku.

“apa kau ingin ikut aku berjalan jalan membeli beberapa persiapan Mari?” tanya William kepadaku.

“Ah boleh juga, sebentar aku akan berganti pakaian.” jawabku menerima ajakannya.

Benar, saat ini aku tidak berada di Madrid ataupun Seoul, namun aku berada di salah satu apartemen milik William di Paris. Hampir satu minggu ini William dan Pat membantuku.

Usai kejadian seminggu lalu, aku segera mendatangi Pat yang kebetulan sedang bersama dengan William. Di apartemen milik Pat, aku menceritakan apa yang aku lihat dan aku rasakan. Saat itu Pat benar-benar marah dan merasa bersalah karena telah mengenalkan aku dengan Sehun. tetapi saat itu bukan dukungan seperti itu yang ingin kuterima, melainkan cukup ketenangan dan pelukan hangat Pat sudah menolongku.

William yang mendengar ceritaku kemudian menawarkan kepadaku untuk tinggal dengannya, tentunya dengan izin Pat. Lalu Pat mengizinkannya dan berjanji kepadaku untuk membantuku pelan-pelan, dengan membantu mengumpulkan ujian essay ku dan tidak menceritakan kepada siapapun dimana keberadaanku bahkan kepada Jongin.

Dihari yang sama kemudian aku pergi dengan William menggunakan mobil William, Pat mengurus mobil yang ku sewa, dan memberikanku kartu debitnya sebagai peganganku selama kabur. Aku sempat menolak hal tersebut, namun Pat justru marah kepadaku, maka pada akhirnya aku menerima apa yang Pat berikan. Meski demikian, aku tidak pernah menggunakan kartu debit Pat selama disini, karena William telah menanggungku. Maka sari itu, aku ingin membuat lukisan yang benar-benar cantik.

“sudah siap Mari?” tanya William kepadaku. Aku mengangguk dan berjalan bersama dengannya menuju ke mobil. William, adalah orang yang benar-benar ramah. Ternyata William bekerja di salah satu maskapai penerbangan internasional, dan memiliki beberapa hobi yang menjadikannya di kenal oleh orang orang, salah satunya adalah lukisan.

Sudah seminggu ini pula aku menceritakan apa yang kualami kepada Kyungsoo. Kyungsoo sempat marah dan menyarankanku untuk pergi ke Notrè Dàmè usai pameran. Aku hanya mengiyakan apa yang di sarankan olehnya.

“apa kau sedang melamun lagi Mari?” tanya William ketika kami sudah sampai di gallery. Aku hanya tersenyum dan kemudian turun dari mobil. Aku membantu William memilih beberapa pernak pernik untuk hiasan galery saat pameran nanti. Usai itu kami berjalan jalan sebentar di kota.

R E G R E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang