Sabtu, 18/11/17
07.30 am
Hari ini adalah hari di mana pensi inti berlangsung.
Sebenernya gue dan semua panitia ga menyangka segala persiapan buat pensi bisa selesai secepat ini. Sangat di luar dugaan pensi akan berlangsung hari ini.
Oh dan hari ini sebagai persiapan terakhir sebelum nanti sore di adakan pensi inti, gue dan panitia pensi memeriksa semua persiapan, tidak terkecuali bintang tamu kali ini.
Kemaren saat gue lagi sibuk dekorasi panggung gue di panggil kepala sekolah untuk kembali menghubungi manager dari bintang tamu yang telah di tentukan.
Sebenernya sampe saat ini gue masih belum tau siapa bintang tamu yang udah disiapkan, karena yang gue tau pihak sekolah yang telah mengurus bintang tamu tersebut.
Jadi gue hanya dikasi nomor manager dan harus memastikan apakah bintang tamu sudah siap.
Gue melangkah ke pinggir lapangan guna menelpon manager bintang tamu tersebut.
©©©
"Halo? Assalamualaikum, Maaf pagi-pagi mengganggu saya dari panitia pensi SMA NUSA ingin memastikan apakah nanti sore bintang tamu sudah benar-benar siap?" Gue langsung to the point, ya gue tau lah kalo seorang manager itu sibuk jadi harus to the point.
'Ya Waalaikumsalam, gapapa mbak, kami usahakan akan sampe setengah jam sebelum acara di mulai'
"Baiklah terimakasih. Assalamualaikum"
©©©
Setelah bintang tamu selesai gue langsung kembali melihat gladi resik yang club sendratasik sedang lakukan.
Pensi kali ini gue hanya menampilkan sebuah lagu, karena ga pas banget kalo gue ikut pensi yang mengharuskan gue dandan padahal gue harus menghandle semua kegiatan pensi inti.
Gue berkeliling lapangan, memeriksa satu persatu yang ada. Kali ini gue bener bener pengen melakukan yang terbaik.
Setelah gue keliling lapangan berkali kali hanya untuk memeriksa beberapa stand makanan dan pernak-pernik yang memang sengaja di sediakan agar tidak terlihat monoton yang hanya terdapat sebuah panggung besar di tengah lapangan.
Gue langsung duduk di bawah pohon sambil meneliti semua surat kontrak dengan sponsor yang telah ditanda tangani beberapa minggu lalu.
"Key pensi inti jadi jam berapa sih?" Gilsa nyamperin gue yang lagi sibuk sama berkas berkas kesepakatan bersama sponsor.
"Kemaren kan kita udah rapat sa, pensi jam 4 sore. Kita udah sepakat biar kita semua ga kepanasan" Gue sama sekali ga menoleh, fokus pada berkas yang ada di tangan gue.
"Oh gue kemaren ga denger soal ini, di note gue ga ada jamnya" Gilsa menggaruk tengkuknya yang gue rasa ga gatal.
Gue melirik jam di tangan gue, pukul 10 siang.
"Yaudah suruh semua anak pulang, suruh istirahat biar nanti ga kecapean. Jangan lupa pengisi acara harus sampe sini jam 2.30 siang ya!" Gue mengomando Gilsa.
"Oke!" Gilsa berlari menuju kerumunan.
****
Gue masih duduk di bawah pohon menghirup oksigen banyak-banyak dan berharap segala penat yang berminggu-minggu gue rasain tiba-tiba lenyap terbawa hembusan carbondioksida yang gue keluarkan lewat hidung.
"Key!" Suara seseorang yang gue kenali siapa pemiliknya terdengar di telinga gue.
"Ada apa le?" Gue menatap Lean yang tengah membawa kantung plastik yang entah isinya apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
♚BEST FRIEND ZONE♚
Teen FictionGue baru pertama kali merasakan jatuh cinta. Tapi sialnya cinta pertama gue adalah sahabat gue sendiri yang kayanya ga pernah sadar akan perasaan gue. Berkali-kali gue lihat dia ganti-ganti pacar, tapi gue cuma bisa mendoakan semoga mereka cepet put...
