Perlu kalian ketahui, bahwa pertanyaan itu memiliki makna yang luas.
Untuk orang yang baper, pasti akan merasa tertuduh dengan pertanyaan itu. Dan, untuk orang yang tidak baper, akan merasa santai bila diberi pertanyaan itu.
Namun, hati-hati. Bisa saja pertanyaan itu hanya jebakan.
Lalu, bagaimana solusinya?
Pertama, kalau kamu kentut, ya sudah. Akui dan minta maaf saja kalau kamu kentut. Setelahnya, bila mereka membullymu karena pengakuanmu, berarti mereka jahat.
Sudah mengakui kok dibully?
Kalau kamu takut pada konsekuensinya karena pengakuanmu, pilih opsi berbohong.
Ngeles aja dengan bilang, "Aku tidak kentut, kok."
Bila dengan jawaban itu mereka tetap gigih mengejarmu supaya mengakui bahwa kamu kentut. Itu perlu dipertanyakan, "Apaan sih mereka, kentut doang dijadiin masalah?"
Ha Ha Ha *dilemparuangsegepok
Kedua, bila kamu tidak kentut. Tidak perlu baper karena kalimat tuduhan itu.
Santai!!
Sesantai anak-anak antiporn yang selalu dituduh melaporkan cerita mereka, padahal ma iya.
Wakakaaaka #ketawamaklampir
Tidak perlu takut akan tuduhan yang tidak pernah kamu lakukan. Meski mereka membawa bukti sekalipun.
Karena apa?
Karena manusia-manusia "jaman now" itu pintar-pintar. Saking pintarnya, mereka bisa merekayasa bukti.
Jadi, jangan mau dijebak pada bukti rekayasa yang membuatmu jadi bersalah, padahal kamu tidak bersalah.
Tak perlu takut dan khawatir, karena kebenaran yang sesungguhnya adalah milik mereka yang benar. Bukan milik mereka yang merekayasa.
So, semangat untuk kalian semua yang mungkin memiliki banyak masalah.
Do grow up to fix problem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Baper 2
RandomIsinya tidak jauh-jauh dari yang sebelumnya. ATTENTION!! Please, do not baper when you going to read this. Cukup baper saja dengan dia yang banyak-banyak memberimu warna. Enjoy!