4| Tidak Marah

48 9 9
                                    

Rianna terdiam. Tidak ada barang yang dia jatuhkan, tanda jika dia terkejut. Dia hanya menatap kami berdua.

"Rianna?"

"Ah," Rianna tersadar, terlihat kikuk. "Aku kaget."

"Sudah pasti," kataku. "Tapi, kenapa Kak Satria sama sekali tidak terlihat begitu?"

Dinar membuang pandangannya ketika aku melirik padanya. Dasar.

"Maaf, aku belum memberitahumu," dia memulai. "Aku sudah bilang padanya kalau kamu istriku."

"Sejak kapan?"

"Sudah cukup lama."

"Sori-sori, Kalila," Kak Satria terlihat seperti orang yang takut akan dimarahi seseorang. "Gua yang maksa-maksa dia beri tahu siapa lo waktu gua liat foto kalian berdua di ponsel Dinar."

Aku melayangkan tatapan tajamku pada laki-laki yang telah menikahiku itu.

Dinar salah tingkah, tapi tidak membuang tatapannya. "Maaf, aku jadikan foto kita berdua menjadi wallpaper."

"Dasar."

"Maaf,"

"Hei," Rianna menginterupsi kami. "Daripada kalian berdebat berdua dan membuat kami menjadi obat nyamuk, lebih baik ceritakan bagaimana kalian bisa menikah dan merahasiakannya dari semua orang."

Kak Satria ikut-ikutan. "Ah, gua juga mau dengar."

Aku dan Dinar saling bersitatap.

"Kasih tahu tidak ya?" Aku tersenyum jahil pada Rianna yang wajahnya sudah penasaran seratus persen.

"Kasih tahu dong!"

"Tidak." Aku terkekeh. "Lebih baik aku pulang dan menyelesaikan ceritaku yang sudah tidak dilanjutkan sejak dua minggu lalu."

Dinar ikut berdiri saat aku berdiri. "Mau pulang?"

"Kamu habis ini ada kelas kan?" Kataku, mengingatkan."Aku pulang saja sendiri."

Aku tidak merasa terlalu percaya diri atau bagaimana. Dia mau mengantarku pulang. Terlihat dari gerak-geriknya yang mencari kunci mobil di saku celana.

"Santai saja, sayang. Kelasnya masih lama. Aku bisa mengantarmu,"

Dinar dengan beraninya menggandeng tanganku dan memanggilku 'sayang' di depan dua orang manusia yang aku yakin masih sendiri.

Rianna memang kerjaannya hanya menyukai secara tidak langsung. Kebanyakan, laki-laki yang dia suka itu tidak nyata, dua dimensi, atau oppa-oppa Korea yang sering ada di drama yang dia tonton.

Dinar membalikkan badannya, memberi pesan pada Kak Satria.

"Jaga temen istri gua ya! Siapa tahu lo naksir dan nggak bakalan jadi nyamuk terus, Bang Sat!"

Dan aku bisa dengar Kak Satria mengumpat.[]

8 Juni 2018
😏

embrasséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang