Dingin

40.7K 1.6K 22
                                    

Elsya's pov

Siang ini aku mengikuti seleksi casting untuk membintangi iklan di perusahaan "Anara Group" yang tentunya tidaklah mudah.

Di dalam ruangan ini terdapat beberapa model yang menjadi sainganku nanti.

Sebelumnya aku belum pernah melihat secara langsung owner dari Anara group yang terbilang pesat perkembangan kesuksesannya.

Ketika aku sedang duduk dengan santai bersiap untuk mengikuti seleksi dengan model lainnya, tiba-tiba pintu terbuka oleh seseorang yang wajahnya terasa asing bagiku.

Sosok perempuan itu terlihat dingin dengan wajah datarnya serta sorotan mata tajamnya yang menusuk seperti belati.

Meskipun begitu, aku merasakan sesuatu hal di dalam dirinya yang membuat semua mata tertuju padanya.

Entah kenapa aku menyukai garis wajahnya yang tegas, hidung mancungnya serta bibirnya yang tidak terlalu tipis.

Kaki jenjangnya perlahan melangkah semakin mendekat pada kami membuatku gugup seketika.

Aku sontak menggigit bibir bawahku bingung kenapa bisa aku memperhatikannya sedetail ini?

Dan kenapa saat ia masuk suasana di ruangan ini menjadi berbeda?

Aku tidak tahu apa yang terjadi..

Ia memiliki daya tarik yang tak semua orang miliki, aku dapat merasakannya itu.

Sosok itu lalu duduk didepan kami bersama perempuan yang bisa kutebak jika dia adalah sekertarisnya.

"Silahkan nona Shain, uji para model saya" ucap manager kami.

Sosok bernama Shain itu mengangguk mengiyakan. "Perkenalkan nama kalian satu persatu dan tunjukan cara kalian memakai produk saya" ucapnya dengan wajah datarnya

"Silahkan kalian tunjukan" saut manager kami.

"Baik" jawab kami kompak.

Sialnya aku mendapat giliran terakhir yang mana membuatku lebih gugup.

Saat aku menunggu giliranku, aku tak henti-hentinya memandangi wanita dingin bernama Shain itu.

Aku menghela nafasku kasar dengan frustasi saat aku terpergok tengah memandanginya.

Sontak aku menundukkan wajahku malu yang mana kini pasti sudah merah merona.

Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya giliranku pun tiba.

Hatiku bersorak senang dan gugup secara bersamaan.

Aku berusaha memperlihatkan kemampuanku dengan semaksimal mungkin agar bisa terpilih, tapi sainganku pun tak kalah menariknya.

Ia terlihat sangat memperhatikanku dengan serius dan teliti, entah apa yang membuatku merasa seperti itu.

Dan akhirnya seleksi pun selesai.

Manager kami tersenyum senang. "Ok ladies good job, kalian boleh istirahat sekarang, Keputusan masih berada di tangan nona Shain" ucap manager kami.

Kami lalu keluar ruangan untuk beristirahat.

Setelah rasa lelahku menghilang aku memutuskan untuk pulang ke apartemenku.

Tak terasa hari sudah menjelang sore, kegiatan tadi cukup menguras tenagaku.

Aku lalu memacukan mobilku dengan kecepatan biasa sambil mendengarkan musik jazz favoritku yang bisa mengurangi rasa lelahku.

You're My Destiny Gxg ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang