Author's pov
Di dalam kamar Shain tengah berkutik dengan laptopnya, jari-jarinya dengan lihai bergerak kesana-kemari menekan keyboard, memecah keheningan malam yang terasa kelam.
Saat dirumah pun fokusnya hanya tertuju pada pekerjaannya, ia melampiaskan kehampaan hidupnya dengan menyibukkan diri dan akan terus berjalan seperti itu entah sampai kapan.
Tanpa Shain sadari waktu dengan cepat berganti hingga larut malam.
Helaan nafas kasar lolos dari mulut Shain saat tugas-tugasnya akhirnya terselesaikan.
Kini Shain bingung harus melakukan apalagi.
Ia diam beberapa saat ditemani keheningan yang kini semakin terasa di apartemen luasnya yang hanya ia sendiri didalamnya.
Rasa bosan Shain sudah menyeruak hebat, ia memutuskan untuk pergi ke club malam.
Shain memakai pakaian casual seperti celana panjang, kemeja yang tak ia kancing dipadukan dengan kaus polos didalamnya.
Shain juga memakai topi untuk sekedar melengkapi penampilannya yang santai dan tidak terlalu teratur itu.
Club malam
Seperti biasa club dihiasi dengan kebisingan yang didalamnya dipenuhi orang-orang dengan kesenangannya masing-masing seperi menari mengikuti alunan disk jockey, menikmati minuman beralkohol dan yang lainnya.
Shain kini duduk di depan bartender seraya mengamati suasana keramaian disekitarnya.
"Ingin pesan sesuatu?" tanya bartender dengan senyum ramahnya
"Vodka" jawab Shain
Bartender mengangguk mengacungkan jempolnya setelah tahu pesanan minuman Shain.
Bartender dengan cekatan bergegas melakukan tugasnya diselingi atraksi kecil.
"Silahkan" ucap bartender sambil menaruh gelas berisi vodka didepan Shain.
"Terima kasih"
Bartender tiba-tiba menyadari dengan wajah Shain yang tak asing, yang akhir-akhir ini media tengah menyorotnya karena kesuksesannya. "Apa kau Shain owner dari Anara group?" tanya bartender terdengar hati-hati
Shain menghentikan kegiatannya sebentar, ia menaruh gelas berisi vodka tersebut yang kini tersisa sedikit. "Benarkah?" Tanya Shain membalikkan pertanyaan
Bartender menggelengkan kepalanya bingung, ia seketika malu merasa salah orang. "Ah maaf wajahmu mirip sepertinya" ucap bartender dengan senyum kikuknya
Shain hanya diam tak menjawab bartender tersebut karena ia malas basa-basi.
Shain kembali menikmati minumannya dengan tenang hingga perasaan nyaman mengalir saat rasa kuat dari voda menjalar di tenggorokannya.
Detik demi menit berlalu, Shain enggan untuk menghentikan kesenangannya.
Tanpa Shain sadari ia sudah banyak menghabiskan gelas berisi vodka.
Tiba-tiba perempuan asing yang tak dikenal duduk tepat disamping Shain untuk memesan minuman.
"Maaf boleh aku duduk disini?" tanya perempuan tersebut
"Silahkan"
Setelah mengamati dengan teliti meski hanya dari arah samping, perempuan tersebut sontak membelalakkan matanya tak percaya. "Sh-Shain.." ucap perempuan tersebut terbata-bata karena gugup bertemu dengan orang yang ia kagumi selama ini. "Apa aku mimpi?" gumam perempuan tersebut
Masih dengan perasaan tak percayanya, perempuan tersebut hampir tak mau mengerjapkan matanya karena tak ingin menyia-nyiakan pemandangan disampingnya.
Shain yang menyadari ditatap dengan begitu intensnya mulai merasa terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny Gxg ✔
RomanceCinta bisa meleburkan sosok yang dingin menjadi hangat, menghilangkan kehampaan serta menuntunmu ke jalan kebahagiaan. Jika sebaliknya, maka itu bukanlah cinta.