I'm Playing With Monic

2K 159 5
                                    

°°°

"Monic mungkin apa yang kamu lakuin sekarang itu adalah hal terakhir yang akan kamu lakuin" ucapku sambil menyeringai.

°°°

"Sampai juga akhirnya" kataku sambil tersenyum ketika sampai dirumah Monic lalu memakai masker dimulut dan hidungku.

From : Irina
Monic sekarang aku udah didepan rumahmu.

Send!

"Yosh" aku segera berlari kedepan pintu rumah Monic sambil menyiapkan sapu tangan yang kuberi pembius.

"Mana dia kok belum dibuka juga sih pintunya" gumanku sambil berdiri disamping pintu rumahnya Monic.

Ceklek..........

"Aduh apaan suh si cupu itu" ucap Monic sambil membuka pintu rumahnya.

"Sekarang" gumanku sambil membekap Monic dari depan.

"Oke sekarang tinggal pasang alat peredam suara lalu main" ucapku sambil mengikat tubuh Monic dikursi.

Aku segera mengambil alat peredam suara dimobilku dan memasangnya dikamar ayahnya Monic.

"Udha beres" ucapku.

Beberapa menit kemudian............

"A....aduh kepalaku" ucap Monic yang mulai sadar.

"Hah?! Siapa kamu? Kenapa aku diikat seperti ini?!" kata Monic.

"Masa gak kenal sih sama aku hmm" ucapku sambil melepaskan maskerku.

"Hah?! Irina?! Heh cupu lepasin aku!" bentak Monic.

"Lebih baik kita bermain dulu" kataku dengan girang.

"Bermain? Apa maksudmu?" tanya Monic.

"Ayo bermain" kataku sambil menyeringai dan membawa pisau.

"Hah?! Ja..... Jauhkan pisau dariku" kata Monic.

"Ayolah aku mau langsung mulai" ucapku sambil mengukir nama ayahnya monic yaitu Gillorf dipaha Monic.

"Aaaaa.....sa......sakit sekali" rintih Monic saat air matanya mulai menetes.

Aku menjauh dari monic dan menghela napas.

"Kamu tau? Harusnya kamu berpikir lebih sakitan kehilangan seluruh keluargamu atau luka itu" ucapku sambil menunjuk ke arah paha Monic.

"Ayahmu telah membunuh adikku, apa kamu tau itu lebih sakit dari luka yang kamu rasakan!" ucapku dengan nada yang perlahan meninggi.

"Sekarang kamu harus tanggung jawab atas segala kelakuan kotor ayahmu itu" ucapku sambil berlari kearah Monic lalu menusuk matanya.

"AKHHH SAKITT TOLONG AKU HIKS HIKS" tangis Monic.

"Teriaklah sampai pita suaramu putus, itu gak akan berpengaruh karena ruangan ini telah kupasang peredam suara" ucapku sambil tersenyum seperti devil.

"Lepaskan aku kumohon" ucap Monic sambil menangis.

"Lebih baik kamu diam" kataku sambil memotong lidah Monic.

Monic hanya meronta ronta dan berteriak teriak tidak jelas akibat kupotong lidahnya.

"Sakit? Kalo yang ini sakit gak?" kataku sambil menusukan pisauku kearah perut Monic lalu merobeknya.

"Akh....." Monic terus berteriak seraya menangis.

"Dan ini" kataku lalu mengambil paru paru kanannya dan menghancurkannya.

"Akh.....aa...aaaa....." teriak Monic dengan napas yang tersenggal senggal karena paru paru kananya telah hancur.

"Aku masih belum puas" ucapku sambil mengambil pisau tipis yang sangat tajam lalu memotong kedua tangan Monic.

"Itu karena anak buah ayahmu telah mematahkan tangan adikku" ucapku.

"Dan ini karena anak buah ayahmu mematahkan kaki adikku" kataku sambil memotong kedua kakinya.

"Dan ini karena kamu udah macam macam sama aku" kataku sambil mencongkel mata Monic dengan paksa.

"Aaaaa....." Monic terus berteriak selara menahan sakit disekujur tubuhnya.

"Yang ini karena anak buah ayahmu menyiksa adikku" ucaoku sambil menusuk nusuk dadanya dengan pisauku.

"Dan ini karena kematian adikku" kataku sambil menarik paksa jantung Monic lalu meremasnya sampai hancur.

"Mati juga kamu" kataky sambil merapikan alat alatku.

"Rasakan itu Gillorf" ucapku sambil kembali menuju mobil.

Aku keluar dari rumah Monic dengan baju yang bernodakan darah.

"Untung aja sepi" gumanku sambil masuk kemobilku lalu pulang kerumahku.

"Sekarang aku udah puas bermain dengan Monic" ucapku sambil menyeringai.

"Aku akan terus mengawasimu Gillorf, karena sampai kapan pun. Aku akan membalaskan dendam atas kematian Charles" kataku sambil menyetir mobilku.

"Aku akan merencanakan pembunuhan berantai sebagai hadiah untukmu Gillorf" ucapku sambil tersenyum.

"Permainan ini baru aja dimulai Gillorf" ucapku sambil menyeringai.

"Welcome to the game of red devil"

"You cant stop this game"

☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️

Konnichiwa minnasan~~~
Maaf ya Nii chan buat chap ini sedikit karena Nii chan mau ulangan
Huaaa maafff

Mungkin chap berikutnya akan lebih panjang ya.
Maaf juga karena masih banyak typonya, Nii chan sungguh sungguh minta maap.

Sekian dari Nii chan

Byeee

I Am Psychopath [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang