Cring..........
Alarmku berbunyi tepat di jam 5, aku langsung bangun dan mandi untuk sekolah atau lebih tepatnya menyelidiki kasus chasy.
*Skip disekolah
"Apa itu ramai ramai?" kataku saat baru sampai disekolah.
Aku langsung mendekati keramaian itu dan ternyata disana ada mayat lagi.
"Ckk ada pembunuhan lagi" ucapku sambil mendecak kesal.
"Kemarin chasy yang meninggal dan sekarang" ucapku sambil mengenami wajah dari mayat itu.
"Shasya" ucapku.
"Aku harus cepat selidiki ini" kataku sambil pergi ke rooftop.
*Skip
"Pembunuhan ini selalu dilakukan dirooftop"
"Apa agar aku yang disalahkan karena aku sering sekali ke rooftop" kataku.
"Pisau itu punyaku" kataku sambil mengambil pisau yang berbercakan darah.
"Sebelumnya pisau ini dipinjam oleh reine" kataku.
"Aku yakin banget kematian shasya dan chasy ada hubungannya dengan reine" ucapku.
Tap......
Tap......
Tap......Ada seseorang yang ke rooftop dan orang itu adalah reine.
"Reine? Dia masuk hari ini?" ucapku sambil menatap reine.
"Ah ternyata ada bella eh maksudku irina" kata reine sambil tersenyum. Penampilannya kali ini berbeda, bagi wajah kirinya ditutup oleh rambut.
"Ya" ucapku.
"Kamu ngapain disini?" tanya reine.
"Cuma nyari udara segar, aku duluan kekelas ya" kataku sambil pergi keluar rooftop lalu bersembunyi.
"Arghh dimana pisau itu, jangan sampai ada yang menemukannya" ucap reine dengan gelisah.
"Benar kan pisau ini dipegang oleh dia sebelumnya" ucapku sambil pergi kekelas.
*Skip dikelas
"Irina" panggil chacha.
"Ya?" kataku.
"Tugas kemarin kita dapat nilai A" kata chacha dengan girang.
"Benarkah? Baguslah kalo gitu" ucapku sambil duduk dikursiku.
"Hai irina" sapa reine.
"Hai" balasku.
"kamu udah tau tentang kematian chasy dan shasya?" tanya reine.
"Ya aku udah tau, wajah kirimu kenapa ditutupi? " kataku.
"Ohh ini aku habis operasi mata dan aku masih canggung dengan mata baruku ini" ucapku reine.
"Emang mata barumu kenapa?" kataku.
"Ini" reine memperlihatkan wajah kirinya dan sukses membuat mataku terbelalak.
"Warna mata itu sama dengan warna mata chasy" batinku.
"Warna mataku berbeda" kata reine.
"Kapan kamu operasinya? " kataku.
"Kemarin saat aku ga masuk" kata reine.
Cring.........
Bel istirahat pun bunyi, aku langsung mengikuti reine dari belakang untuk menyelidikinya.
"Mencurigakan" gumanku sambil mengikuti reine.
Dan akhirnya sampai dirooftop aki melihat reine menyibak rambut kirinya sehingga wajahnya terlihat sangat jelas. Ya sangat jelas terutama warna matanya yang berbeda, sebelah kiri cokelat dan sebelah kanan hijau.
"Ahh chasy matamu ga terlalu berguna untukku, karena matamu aku harus menutupi wajah kiriku" ucap reine yang terdengar jelas dari persembunyianku.
"Harusnya aku mengambil kedua matamu saja" kata reine.
"Jadi apakah reine yang membunuh chasy dan shasya? " gumanku sambil memperhatikan reine.
"Sifat reine mencurigakan banget" ucapku sambil pergi kekelas.
"Apakah reine seorang psikopat juga?" gumanku.
🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️
Jelang mau tamat nih gaes:')))
Mau namatinnya susah ugha yeh
Tapi brain nii chan lama lama buntu kalo bikin cerita ini. Makanya nii chan mau namatin. Nii chan mau buat s2 nya kok tenang ae. Tapi abis nii chan buat cerita lain dulu yap. Info IAP s2 nanti nii chan kasih tau disini oke.Byee c uuu
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Psychopath [Complete]
Mystery / Thriller*** Namaku Irina Arnovea Angelica Arventa. Umurku 16 tahun, semenjak kematian orang tuaku akhirnya mengubah semua hidupku. Dari nama, sifat, semuanya. Aku memang pendiam, ansos, dingin dan penyendiri. Tapi siapa sangka bahwa aku ini Irina seorang p...