Part 1

4.9K 447 49
                                    

Maafkan kalo banyak typo ^^

x

x

x

"Lu ngapain masih berdiri disana? Nunggu hujan uang?"

Felix bertanya sarkas ke arah seseorang yang sedang berdiri di depan gerbang yang sudah tertutup.
Ngomong-ngomong mereka sudah di dalam area sekolahan.

"Gak. Lagi nunggu jodoh."

Jawab orang itu datar.

"Bodo. Senior macem apa bobrok gini. Ck"

Felix berjalan masuk ke gedung sekolahannya melewati orang itu yang merupakan seniornya – Seo Changbin – tanpa menoleh lagi. Karena bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sejak Felix bertanya unfaedah ke Changbin.

Dia akan keduluan guru masuk kelas jika masih meladeni seniornya yang bobrok itu. Felix sudah mencap kalau seniornya itu bobrok.

Changbin mengikuti Felix memasuki gedung sekolahan.

Siapa yang bego kalau begini? Sudah tahu terlambatt masih saja itu senior ditanya.

Menurut Felix, siapa yang tidak akan bertanya jika itu senior berdiri di tengah gerbang yang sudah tertutup, seperti menunggu seseorang. Padahal bel sudah berbunyi. Bukannya masuk malah jadi patung disana.

Felix berjalan ke arah kelasnya di lantai 4. Naik lift. Tenang saja. Kakinya tidak akan putus untuk berjalan ke kelasnya. Sekolah mereka itu kan sekolah elit.

Yang aneh itu orang di belakangnya – Changbin – malah akan naik tangga ke lantai 5, tempat kelas dia.

Belum sampai Felix masuk lift, dia melihat itu senior mau jalan kaki naik tangga, dengan cepat dia teriaki.

"Lift gede gini buat apa kalo lu jalan kaki naik tangga?!"

"Anak tangga sebanyak ini buat apa kalo nggak dinaiki?"

Balas Changbin dari anak tangga pertama.

"Bodo. Ngapain juga gue peduliin. Bego."

Felix masuk lift lalu menekan angka 4, kemudian pintu lift mulai menutup namun ditahan kaki seseorang, Changbin. Akhirnya pintu lift terbuka lebar lagi dan Changbin masuk lalu pintu lift tertutup sempurna.

Dia senyum dengan cerah ke arah Felix. Felix hanya memasang tampang datar.

Heran dengan seniornya itu, tadi dia kelihatan seperti akan naik tangga. Sekarang malah masuk lift bareng dia tapi tidak menekan angka lantai yang dituju.

Otomatis Felix menekan angka lantai kelas itu senior, 5.

Changbin menoleh ke Felix, ngasih senyum lagi. Felix tidak peduli.

Kenapa Felix tahu Changbin senior? Seragam mereka berdua beda warna. Setiap angkatan itu warna seragamnya beda-beda. Jadi nggak perlu bertanya kamu junior apa senior.

Felix itu kelas 11, sedangkan Changbin kelas 12.

Ngomong-ngomong, sebentar lagi juga dipanggil BK itu anak berdua gara-gara telat. Sering telat bareng mereka.

FYI, Felix itu ketua kedisiplinan sebenarnya. Cuma ya gitu. Sering telat sejak duduk di kelas 11. Sejak dia berurusan dengan Seo Changbib.

Tapi tidak ada yang berani memecatnya dari jabatan ketua kedisiplinan. Kinerjanya sangat bagus selain untuk urusan mendisiplinkan siswa yang terlambat.

Sedangkan Changbin itu biang onar nomor 1. Ada saja keonaran setiap hari yang dia buat. Dan Felix selalu berhadapan dengannya.

"Udah kelas 12 masih aja bobrok. Gak punya otak apa gimana nih orang?" – batin Lee Felix

"Jadi, Lee Felix alasan apalagi kali ini?" Tanya guru BK, Miss Jung.

Mereka sedang di ruang BK.

"Sebenernya saya gak telat Miss. Cuma tadi ada orang bego yang pengen saya disiplinin. Eh malah bikin saya telat bareng dia. Lagi."

Jelas Felix tanpa menoleh sedikitpun ke samping kanannya, dimana orang yang dia bicarakan duduk dengan tampang datar.

Kata terakhir dia hanya seperti berbisik.

"Kamu? Apa alasan kamu kali ini?" Tunjuk Miss Jung ke arah Changbin.

"Pengen telat aja bu. Males masuk kelas jam pertama."

Felix melongo. Miss Jung nepok jidat. Alasan sejenis apa itu. Mending tidak usah sekolah kalau begitu.

"Seo Changbin, Saya sudah angkat tangan ngadepin kelakuan kamu. Baru di kelas 12 kamu kayak gini."

Felix masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Tidak peduli dengan Changbin, orang yang duduk di sampingnya.

"Lee Felix, kamu urus dia. Kali ini Saya kasih kamu dispensasi. Dan kalian jangan telat lagi. Kalau kalian telat bareng sekali lagi, kalian Saya skor."

"Kok aku yang ngurus Miss? Gak mau. Dia bobrok."

"Mampus. Licin bener ini mulut." – batin Felix

Changbin menoleh ke Felix sekilas, dia tidak percaya juniornya akan berani menjelekkannya sejelas itu. Miss Jung menghela nafas berat.

"Saya tidak terima komentar apapun dari kalian. Keluar sekarang!"

Felix mendengus, Changbin menarik tangan Felix untuk keluar.

Felix berusaha melepaskan tangannya namun tidak bisa. Tenaga Changbin terlalu kuat.

Setelah sampai di atap, tempat tujuan Changbin. Felix menghempaskan tangannya dari tangan Changbin.

"Apa-apaan lu? Narik gue kesini."

"Lu! Gapapa bilang gue bobrok di depan muka gue tiap hari. Tapi jangan pernah di depan orang lain!"

Ucap Changbin dingin sambil nunjuk muka Felix dengan emosi yang sangat kentara.

Felix baru kali ini liat seniornya itu ngomong seserius ini dan sedingin ini sejak awal dia masuk sekolah. Jadi dia kaget dan sedikit takut.

Felix berjalan mundur saat Changbin berjalan maju ke arahnya. Felix beneran takut sekarang. Hingga dia tidak bisa lagi mundur karena tembok di belakangnya.

Changbin tersenyum miring ke arah Felix. Felix berusaha menetralisir ketakutannya.

"Mau apa lu? Hajar gue?!" 



TBC

Terimakasih yang udah mampir, vote dan komen 😚

x

Ini ide awalnya buat ff Fan Chengcheng x Justin (nak 9% )

Tapi ya gitu, aku bingung mau masuk kapal mana (antara Chengstin atau Zhengstin/Jungstin)

Hahahah

Btw aku ngikutin 9% percent dari awal survival karena Bang Iching, Justin dan Jungjung serta Xukun

Eh malah Banyak yang aku suka (Xiao Gui - Aku stan Xiao Gui setelah Justin dan Jungjung of Course, Fan Chengcheng, Zhangjing, Wenjun, Xinchun, Xukun, Quanzhe, Zeren, Yanchen, Jeffrey, Bu Fan, Yanjun, Chaoze, dan banyak lagi) 😂

#Curhat anjir

Sudahlah..baca aja..jangan baca bacotan unfaedah aku 😗

Miracles in December - CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang