Part 3

2K 322 34
                                    

Maafkan kalo banyak typo ^^

x

x

x

Felix sedang berjalan ke arah mejanya – dengan nampan yang berisi tiga porsi makanan yang berbeda dan tiga jenis minuman – dimana Seungmin telah duduk disana.

Mereka sedang di kantin, jam istirahat.

Tiba-tiba seseorang menyenggol bahu Felix kasar dari belakang. Kalian pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Nampan dan semua makanan serta minuman Felix jatuh berserakan. Semua siswa yang ada di kantin melihat ke arah keributan itu.

Felix menatap tidak rela ke arah makanannya.

Dia berbalik dan menatap orang di belakangnya dengan tatapan membunuh.

"Ups..sorry. Sengaja."

Ucap orang itu yang adalah Seo Changbin.

Api imajiner sudah berkobar di atas kepala Felix. Sebentar lagi ini kantin akan terbakar.

Seungmin berlari ke arah Felix, untuk menahan sahabatnya itu agar tidak mengamuk.

Tapi terlambat..

Bugh..

Felix meninju muka Changbin dengan keras. Dengan segenap kekuatan yang telah dia kumpulkan. Hingga sudut bibir Changbin sobek dan mengeluarkan darah.

Changbin tidak menyangka kalau Felix akan semarah ini hanya karena makanannya dijatuhkan.

Changbin tidak tahu, makanan itu adalah nomor satu bagi seorang Lee Felix.

Seungmim cepat-cepat memegang Felix, dia tahu kalau Felix bisa gelap mata kalau itu menyangkut makanan.

"Fel, tenang. Kita bisa beli yang baru."

Felix tersadar saat Seungmin bersuara dan berada di sampingnya.

Changbin masih memegang pipinya yang panas karena tonjokan Felix.

"Tapiii...itu makanan aku"

Wajah Felix kini berubah 180 derajat, kini kedua matanya berkaca-kaca dan bibirnya mengerucut melihat makanannya yang sudah berserakan. Menggemaskan.

Seungmin merangkulnya dan membawanya pergi dari sana. Changbin melongo. Kaget dengan perubahan ekspresi Felix yang sangat cepat itu.

"Apa itu tadi? Kok bisa?" – Monolog Changbin.

"Lu ngomong ama siapa? Itu sudut bibir lu kenapa berdarah?"

"Eh cebol..lu kesambet ya?"

☆☆☆

"Lu ada masalah apaan sama si ketua kedisiplinan?"

Kim Woojin bertanya ke arah Changbin setelah mereka di kelas.

"Gak ada apa-apa."

"Gak ada apa-apa apaan? Selama dua bulan ini lu ribut mulu sama dia."

Itu Minho yang nyahut.

Changbin masih melamunkan ekspresi si ketua kedisiplinan yang bisa berubah secepat itu.

Dia tidak menyangka Felix bisa semarah itu hanya karena makanan, pas dicium di rooftop saja dia tidak sampai begitu.

"Heh cebol..lu denger kita ngomong gak?"

"Hah? Kalian ngomong apa?"

"Anjir..bener nih kata si Felix, dia senior bobrok."

"Ngapa lu jadi ikut-ikutan dia nistain gue? Ooh..gue tau, lu naksir ya sama dia?"

Minho senyum-senyum kayak orang bego.

"Mending lu stop sekarang!"

Setelah ngucapin itu Changbin langsung keluar kelas lagi.

☆☆☆

"Eh bocah..kenapa muka kamu burik amat pulang sekolah?"

Itu Papa Felix yang nanya, Tuan Lee.

Papanya padahal Perdana Menteri tapi kalau interaksi dengan putera bungsunya ya seperti itu. Seperti dengan teman saja.

"Pa, ada senior adek tuh bobrok banget. Kan bikin kesal. Sekolah seelit itu tapi punya siswa sebobrok itu."

Papa Lee ketawa kencang melihat anaknya misuh-misuh dengan muka yang jatuhnya imut dan bikin gemes.

Ini Felix ceritanya sedang curhat. Tapi malah dingakakin sama Papanya.

"Jangan suka kesal. Nanti malah jadi bucin."

Itu mamanya yang nyahut dari dapur.

Felix dengan bibir dikerucutkan malah melangkah ke kamarnya, juga dengan menghentak-hentakan kakinya kecil karena kesal.

☆☆☆


"Aku lagi kesal nih. Curhat malah dingakakin sama bokap."

Felix curhat ditelvon dengan seseorang.

"Kesal kenapa? Emang kamu curhat apa?"

"Itu tentang senior yang bobrok banget. Nyari masalah mulu sama aku. Pengen aku tendang ke Andromeda."

"Hahahah..pasti muka kamu sekarang lucu banget. Aku ke tempat kamu ya? Curhat langsung aja."

Setelah itu orang di seberang sana memutuskan sambungan telvonnya dan bergegas ke mansion Felix.

"Eh Hyunjin. Nyari Felix ya pasti. Dia di kamar. Kesana aja."

Itu Mama Felix yang nyambut Hyunjin, sahabat Felix dari kecil.

Hyunjin hanya tersenyum dan pamit ke Mama Felix dan melangkah ke kamar Felix.

"Hei..aku bela-belain nih datang malem-malem. Ayo cerita."

Hyunjin langsung merebahkan badannya di ranjang king size Felix, di samping Felix yang masih mengerucutkan bibirnya.

"Kamu tau kan senior yang cebol tukang telat itu? Bikin aku kesal banget tuh orang."

Felix memulai sesi curhatnya.

"Siapa? Aku gak tau. Kayaknya gak famous."

"Itu yang bobrok, cebol dan muka datar itu. Seo Changbin namanya."

"Aku gak kenal. Dia kenapa?"

"Nyari masalah mulu. Kayaknya dia balas dendam deh. Gara-gara dulu aku hukum dia di pustaka."

"Rasain. Eh btw, dia udah ngapain kamu aja? Kamu kok gak ngasih tau aku sih pas di sekolah?"

"Tadi siang dia dorong aku sampe makanan aku tumpah."

"WAH! PARAH! Kamu yang bisa jadi monster pas nyangkut makanan, malah dipancing. Super tuh orang. Kasih tau aku orangnya besok ya."

"Btw..aku juga pernah dicium sama tuh orang."

Ucap Felix masih dengan kesal.

"HAH? APA?!"





TBC

Makasih udah mampir, vote dan komen 😚

Miracles in December - CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang