Part 7

1.6K 283 169
                                    

Maafkan kalo banyak typo dan gaje ^^

X

X

X

Felix menoleh saat mendengar pertanyaan dari hyungnya, Guanlin.

"Senior adek. Hyung kok pulang gak ngasih kabar? Kalo tau hyung pulang hari ini, adek gak bakal masuk sekolah."

Cerocos Felix sambil memanyunkan bibirnya lalu memeluk Guanlin erat.
Guanlin tertawa.

Changbin masih diam memerhatikan.

"Kan mau ngasih kejutan buat adek. Heheheh."

Guanlin mengusak gemes surai blonde Felix.

"Itu senior kamu jangan dikacangin burik."

"Ih..Papa mah gitu. Depan orang lain masih aja manggil adek burik. Kan jadi malu."

Protes Felix kesal ke Papanya.

"Biasanya juga malu-maluin kan dek."

Ledek Guanlin.

Felix menonjok perut Guanlin kesal.

"Hyung mah. Balik aja sana ke Jerman. Bikin kesal aja."

"Kamu bukannya Putra Presiden ya?"

Tebak Tuan Lee yang beberapa saat lalu telah menyelidik Changbin dari atas sampai bawah. Seperti pernah melihat, pikir Tuan Lee.

Felix dan Guanlin menatap Changbin, menunggu jawabannya.

"Hm..iya Paman. Perkenalkan aku Seo Changbin."

Changbin membungkuk 90derajat ke arah Tuan Lee.

Felix membolakan matanya tidak percaya. Guanlin kaget, cuma gak selebay Felix.

"Jadi selama ini yang gue bilang senior bobrok Putra Presiden? Mampus gue setelah ini. Ditangkap lalu dipenjara karena udah menghujat Putra Orang Nomor Satu Negeri ini." - batin Felix

"Adek, kok kepalanya dipukul?"

Suara Nyonya Lee yang sedang membawa minuman untuk tamunya membuat semua orang yang berada di ruang tamu tersebut menatap Felix.

Changbin hampir saja kelepasan tertawa melihat tingkah Felix yang sangat lucu di matanya itu.

"Gapapa kok Ma. Aku pamit ke kamar dulu. Changbin hyung ayo ikut aku."

Changbin yang tangannya ditarik Felix hanya bisa pasrah.

"Dia manggil gue hyung? Ada kemajuan nih." - batin Changbin

Changbin nggak tau aja kalau Felix bicara sopan karena berada di sekitar keluarganya.

Di kamar Felix.

Felix menutup pintu kamarnya lalu menghadap Changbin yang masih berdiri diam di dekat pintu.

Changbin sedang memperhatikan seisi kamar Felix yang menyeramkan, semuanya warna hitam.

/sekali2 bikin adek Koala suka dark dan laknat

"Lu. Kenapa gak cerita kalo lu Putra Presiden?"

Felix menunjuk muka Changbin dan bertanya dingin.

"Mau bikin gue terlihat jahat lalu lu bisa jeblosin gue ke penjara?"

Lanjut Felix.

Changbin tertawa.

"Gak penting cerita hal gituan. Nanti lu sujud depan gue kalo gue kasih tau."

Felix mendengus.

"Mimpi jangan ketinggian. Yaudah. Gue minta maaf kalo udah ngehujat lu yang notabene-nya Putra Orang Nomor 1 Negeri ini."

"Lalu setelah gue maafin lu, gimana selanjutnya?"

"Selanjutnya apaan? Yaudah. Anggap aja kita gak pernah kenal atau ada masalah. Simple kan."

"Lu anggap lucu perasaan gue ke lu?"

Tanya Changbin dingin. Kini dia merubah raut wajahnya kembali datar dan dingin.

"Trus gue harus gimana? Gue gak ada rasa sama lu. Udah gue bilang gue milik Hyunjin. Tetep aja ngotot."

Ujar Felix kesal.

Api imajiner sudah berkobar di atas kepala Changbin saat Felix menyebut nama Hyunjin kembali.

"Lu bisa belajar buat suka sama gue."

Changbin berusaha bicara tenang agar mereka tidak ribut lagi.

"Gue gak mau dan gue benci sama lu. Jadi, untuk kebaikan gue dan lu, lebih baik anggap kita gak saling kenal. Dan, lu jangan pernah bikin ulah lagi di sekolah, agar kita gak pernah ketemu lagi."

Changbin mengepalkan kedua tangannya.

"Lu boleh pulang. Thanks udah nganter gue."

Felix berjalan membelakangi Changbin ke arah ranjangnya.

"Gimana caranya biar lu suka sama gue?"

Tanya Changbin frustasi. Felix berhenti melangkah. Dia merasa sangat jahat sekarang.

"Hati gue udah ada pemiliknya. Lu gak perlu berusaha apa-apa. Gak bakal berhasil."

"Apa Hyunjin?"

"Bukan."




TBC

Hayooo..siapa pemilik hati adek Koala? 😏

X

Pendek. Sengaja.
Soalnya kalau dilanjutin, isinya bacotan mereka berdua mulu ntar.
Bosen. 😂

X

Makasih ya buat yg udah mampir, vote dan komen 😚😚😚

Miracles in December - CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang