Part 8

1.6K 280 113
                                    

Maafkan kalau banyak typo dan gaje 😂

x

x

x

Felix melangkah terburu-buru ke ruang BK. Tadi Miss Jung memanggilnya.

Cklek.

"Felix! Saya minta kamu untuk mendisiplinkan Changbin. Tapi kenapa sekarang dia makin berulah? Bukan telat lagi. Tapi tidak masuk tanpa kabar. Apa saja yang sudah kamu lakukan? Menertibkan satu siswa saja kamu gak becus."

Felix yang baru saja membuka pintu dan belum sempat duduk menggeram menahan amarah.

Dia mengepalkan kedua tangannya karena dibilang tidak becus sebagai ketua divisi kedisiplinan hanya karena Seo Changbin seorang.

"Ini alamatnya. Kamu pergi kesana dan dapatkan infonya. Saya tidak mau tau. Seo Changbin tidak boleh masuk ke ruang BK lagi setelah ini. Jadi kamu harus menertibkannya."

"Tapi.."

"Saya tidak terima protes apapun. Kamu sebagai ketua harus bisa menertibkan dia. Hanya satu orang Lee Felix!"

"Baik. Saya permisi."

Felix mengalah. Dia meninju dinding ruang BK setelah menutup pintu dari luar.

"Brengsek!"

Punggung-punggung jarinya mengeluarkan darah karena meninju dinding terlalu kuat.

☆☆☆

"Selamat sore. Perkenalkan saya Lee Felix. Saya kesini mencari Seo Changbin."

Felix menyapa penjaga yang berdiri di dekat pintu utama mansion Changbin.

Penjaga itu membawa Felix ke dalam tanpa suara. Felix mengikuti.

"Ini kamar Tuan Muda. Dia di dalam. Masuk saja. Katanya kalau ada orang bernama Lee Felix yang datang, dia menyuruh langsung masuk."

Lalu penjaga tersebut meninggalkan Felix di depan sebuah kamar yang pintunya bercat biru tua. Felix memegang kenop pintu itu lalu menekannya agar pintu tersebut terbuka.

Felix melangkah ke sebuah ranjang king size dimana ada seonggok manusia sedang terbaring dengan tangan kirinya diinfus.

Felix mendekat ke samping ranjang. Dia melihat Changbin dari atas hingga ke bawah.

Kepalanya diperban. Tangannya diperban. Kakinya diperban.
Dan setiap perban ada bercak darahnya.

Amarah Felix yang sudah di ubun-ubun kembali menguap entah kemana.

Changbin masih terpejam. Dia tidur.

Felix duduk di pinggir ranjang di sebelah Changbin yang terbaring.

"Gue mesti gimana?"

"Mesti gimana apanya?"

Tanya Changbin yang terbangun karena merasakan kehadiran seseorang di dekatnya.

"Eh? Lu kenapa bisa kayak mumi gini? Kemaren pas di rumah gue masih baik-baik aja."

Felix gelagapan karena Changbin yang terbangun dan dia masih duduk di pinggir ranjang Changbin. Mereka dekat banget.

"Kecelakaan."

"Kok bisa?"

"Buat apa lu tau?"

"Huh?" Ujar Felix lucu dengan mulut terbuka sedikit.

"Lu udah tau alasan gue gak masuk. Sana pulang. Kasih tau Miss Jung kalo gue sakit. Biar citra lu gak jelek lagi karena alasan gak becus ngurusin gue."

Miracles in December - CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang