Part 18

1.1K 216 180
                                    

Fanartnya ucul (mulmed)...itu aku dapet dari twitter 😍

Maafkan kalo banyak typo dan makin gaje 😂

Felix kini ingat dimana ia melihat foto yang mirip dengan foto yang dia miliki. Dia harus memastikannya.

Felix berjalan ke kelas di samping kelasnya.

“Dam, ikut gue bentar. Ada yang mau gue bicarain sama lu.”

Midam menoleh ke asal suara yang menyebut namanya. Midam tersenyum kesenangan saat tau siapa yang mengajaknya bicara.

Midam buru-buru berdiri dan mengikuti Felix.

Kini mereka di rooftop.

“Lu mau ngomong apa?”

Tanya Midam dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Dia senang sekali diajak bicara berduaan sama gebetannya.

“Kita pernah ketemu kan kata lu sebelumnya?”

Midam mengangguk.

“Waktu itu, saat gue nabrak lu, gue gak sengaja liat lu megang sebuah foto. Gue mau nanya, di foto itu siapa?”

Midam mikir bentar ke hari kejadiannya.

Jadi, mereka sudah pernah bertemu sebelumnya, di taman pinggir sungai Han.

Felix gak sengaja menabrak Midam yang sedang jalan-jalan sambil melihat fotonya dan hyungnya waktu masih kecil.

Saat itu, Midam baru kembali ke Korea setelah pulang dari Amerika.

Sebelum Felix menemui Changbin di mansionnya karena kecelakaan.

“Oh..foto yang waktu itu lagi gue liat di taman ya? Gue sama hyung gue. Kenapa?”

“Lu yang mana? Apa yang berwajah datar?”

Midam menggeleng. Berarti itu hyung Midam, pikir Felix.

“Dimana hyung lu sekarang?!”

Tanya Felix frustasi.

Khawatir jika jawaban Midam tidak sesuai dengan harapannya. Dia takut dugaan Hyunjin yang mengatakan orang itu sudah mati jadi kenyataan.

“Lu kenapa? Kenal sama hyung gue?”

Midam nanya balik tanpa jawab pertanyaan Felix. Dia bingung liat Felix yang sudah berkaca-kaca.

“Jawab aja pertanyaan gue. Dimana hyung lu sekarang?! Dia masih hidupkan?”

Desak Felix.

Midam makin bingung. Jelas-jelas hyungnya masih hidup dan sehat. Datang ke sekolah lagi. Kenapa Felix gak sadar, pikir Midam.

“Ya masih lah. Lu nyumpahin hyung gue mati?”

Felix merosot ke lantai rooftop. Dia lega mendengar jawaban Midam.

Midam gak tau harus ngapain. Jadi dia membawa Felix untuk duduk di bangku panjang yang ada disana.

“Lu kenal sama hyung gue? Sejak kapan?”

Midam bertanya setelah Felix tampak sudah baik-baik saja.

“Dulu gue sering main sama dia waktu kecil di taman komplek rumah gue yang dulu. Tapi hari itu, 12 tahun lalu, dia gak pernah datang lagi. Dia gak pamit. Dan gue gak tau dia kemana dan dimana.”

Miracles in December - CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang