#4

2.6K 104 0
                                    

Kring!

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid perjurusan keluar kelas dan berlarian menuju gerbang.

Berbeda dengan Marsella yang justru dipanggil oleh pak Supri.

Marsella dipanggil, karena tadi tidak ada di jam pelajarannya. Setelah keluar dari ruangan Osis, Marsella memilih untuk berada di kantin sampai jam terakhir dan enggan mengikuti jam pelajaran membosankan tersebut.

"Kamu tadi ijin ke mana pas saya masuk ke kelas? Kamu tau nda, saya tadi bagiin kelompok buat tugas."

Marsella hanya diam mendengar celotehan pak Supri yang sedang memarahinya.

"Permisi, Pak." Pak Supri dan Marsella menoleh. Mereka berdua kompak melihat pria yang baru saja datang itu.

"Ada apa Levin?"

'Oh, ini yang namanya Levin.'

Marsella langsung kagum pada Levin. Meski pernah dengar nama Levin dari cerita teman perempuan nya, Marsella bahkan bangga pada dirinya sendiri. Karena bisa secara langsung bertemu dengan Levin.

Anjir ganteng. Gumamnya.

"Saya mau mengumpulkan proposal pak," ucap Levin sambil menyerahkan tugasnya kepada pak Supri.

"Oke Vin taruh saja disitu."

Levin meletakkannya disebelah tas pak Supri. Matanya sedikit melirik Marsella yang nampak kesal disampingnya.

"Makasih pak."

Pak Supri hanya tersenyum membalas ucapan Levin yang berjalan menjauh dari mejanya.

"Pak, udah belum sih? Saya mau pulang pak ini udah siang! Saya mau bocan, ngantuk."

"Oke, tapi saya ngasih kamu tugas yang beda ya. Tugasnya, kamu harus buat proposal seperti ini. Proposal tentang profil SMA NEGERI BANGSA. "

"Pak saya minta bantuan ke siapa? Saya aja baru seminggu di sini."

"Sama Vino. Ketua Osis disini, tau ga kamu?"

"Hah, saya pak?"

Pak Supri yang mendengar Vino datang, tersenyum menunjukan gigi nya.

'Yeile, bocah ini lagi.' Gerutu Marsella dalam hati.

"Bagus kamu datang Vin, kamu bisa bantuin dia kan? Dia ini saya hukum karena ga ada pas jam pelajaran saya."

"Nah iya pak, dia ini tadi udah saya bilangin padahal pak pas di kantin. Eh dia malah bilang gini pak 'biarin aja' masa gitu pak."

Merasa dirinya di fitnah oleh Vino, dengan segan-segan sepatu yang Marsella kenakan, langsung menginjak kaki Vino dengan keras.

"Argh. Sakit, oon banget si!" Vino memegang kaki nya yang sambil meringis kesakitan.

"Lu yang oon. Mampus!"

"Heh, sudah sudah. Vino jangan lupa bantu Marsella membuat proposal tentang SMA ini. Dan kamu Marsella, saya kasih waktu 2 Minggu."

"Pak, masa 2 minggu?"

"Terus kamu mau nya berapa?"

"Sebulan."

"Sembarangan!"

"Pak kalo cuma dua minggu, nanti saya ga bisa rebahan."

"2 minggu."

"Pa," tawar Marsella.

My Possessive Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang