#13

1.8K 87 0
                                    

Marsella tersenyum saat ia berhasil memasukkan sebuah bola basket kedalam ring saat jam pelajaran terakhir yang akan usai. Sebentar lagi bel pulang akan berbunyi.

"YEY!!" Tepukan tangan pun terdengar riuh disusul siulan dari beberapa siswa laki laki.

"Hebat Sel!" Ucap Levin dengan acungan jempol nya.

Kemudian Marsella mendekat ke arah Levin yang berdiri tak jauh dari dirinya. Duduk disampingnya dan memandang lurus lapangan.

"Lo sejak kapan bisa basket?" Marsella tertawa saat mendengar pertanyaan Levin.

Levin mengernyitkan dahinya. Apa yang lucu dengan pertanyaan nya itu?

"Gue ga bisa main basket Vin. Gue itu orangnya ga bisaan."

Levin terkekeh dan mengangguk. Ia paham apa yang diucapkan oleh Marsella.

Mereka berdua sama sama terdiam. Hanya ada suara pantulan bola basket yang terdengar. Marsella kemudian menatap sekelilingnya.

Matanya dikejutkan oleh Vino yang sedang berdiri dan berbicara ria lalu memeluk adik kelas yang tadi pagi ia antar.

Ia hampir saja menangis. Namun, ia coba untuk menahannya. Ia tidak mau Vino dan Levin yang mengenalinya sebagai sosok 'tomboy', harus melihatnya menangis didepan mereka.

Air mineral di genggaman Marsella jatuh membuat air tersebut tumpah membasahi lapangan. Ia segera berlari dengan perasaan benci nya itu menuju kelas.

Melihat Marsella yang berlari, Levin langsung memberhentikan aktivitas mendribel nya. Dan hanya memandang heran Marsella dari kejauhan.

Menyadari Marsella berlari menuju kelasnya, Vino langsung melepaskan pelukannya. Perasaan bersalah Lisa semakin membuat nya takut.

"Kak. Udah dong. Jangan drama lagi. Kasian kak Marsella nya. Harus sakit hati dalam kesalah pahaman. Pasti nanti dia ngiranya aku ada hubungan apa-apa lagi, sama kakak!"

"Oke deh, makasih ya udah mau bantuin Kaka. Cokelat nya besok, oke." Lisa hanya mengangguk.

"Jangan lupa susul ka Marsella, terus minta maaf." Kini vino yang mengangguk dan langsung berlari menuju kelas Marsella untuk menyusulnya.

"Sel." Marsella mendongak saat Keisha memanggil nama nya.

Keisha sangat bingung dengan sikap marsella sedari tadi pagi. Melihat Marsella yang terus menunduk, membuat nya curiga.

"Lo kenapa si? Nunduk mulu, ada masalah sama Vino?" Marsella hanya menggeleng.

"Lo sakit?" Keisha bertanya dengan tangan yang menempel di kening Marsella. Marsella masih saja menggeleng.

"Gue gak papa kok, badan gue lagi gaenak aja." Keisha hanya tersenyum dan mengangguk.

"Gue keluar dulu ya, mau beli tisu." Marsella hanya diam tak menjawab.

Selang beberapa menit setelah kepergian Keisha, Vino datang. Menghampiri Marsella yang masih menunduk. Kemudian ia menduduki kursi depan meja Marsella.

Marsella belum menyadari. Mungkin ia berpikir bahwa itu adalah Keisha yang sudah membeli tisu.

Saat Marsella mendongak, ia terkejut melihat Vino yang sedang menatap nya dengan tajam.

Marsella langsung menyenderkan punggungnya dan menatap arah lain agar ia tak menatap Vino.

Vino tersenyum miring melihat perlakuan Marsella terhadapnya. Ia yakin, Marsella sedang menahan cemburu dan kesalnya.

My Possessive Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang