#6

2.2K 95 0
                                    

"Sela, Bangun! Itu temen kamu udah nungguin dari tadi."

Teriakan dari April tak kunjung membangunkan putrinya itu.

"Sella bangun ih!"

"Napa mah, aku masih ngantuk!"

"Bangun! Itu ada cowok ganteng yang kemarin, nunggu diluar."

Mata Marsella terbelalak, ia yakin pasti itu Vino. Marsella langsung bergegas menuju kamar mandi meski nyawanya masih belum terkumpul.

Selesai mandi dan terlihat rapih, Marsella turun ke lantai satu dan mendapati Vino yang sedang memainkan ponselnya.

"Lama juga ya."

"Lagian lo ngapain kesini?!"

"Kan sekarang ini hari pertama lo jadi cewek gue. Masa iya gue gaboleh jemput lo?"

Marsella memutar bola matanya malas. Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Vino dan Marsella berpamitan kepada April lalu berjalan menuju mobil Vino.

Sampai disekolah, mata Vino tertuju pada Laura yang sedang berjalan berdampingan dengan Levin sambil tertawa.

Akhirnya ide di otak nya muncul. Saat ia melihat Marsella berjalan mendahului nya, ia pun mulai menjajarkan posisinya agar sama dengan Marsella.

Lalu tangan Vino menggenggam tangan Marsella. Marsella terkejut melihat perbuatan Vino yang tiba-tiba itu.

Alis Marsella menyatu, ia pun langsung menepis tangan Vino. Namun tangan Marsella tak berhasil menepisnya, Vino masih terus menggenggam nya.

"Apaan sih, Vin!"

"Kenapa si? Kan kita pacaran sayang."

Vino sengaja mengeraskan suaranya agar Laura mendengar. Usahanya berhasil, Levin dan Laura menoleh berbarengan.

"Iya kan?" Marsella benar benar tak mengerti dengan sikap Vino yang seperti ini.

Marsella tak menjawab. Ia malah meninggalkan Vino sendirian di tempat.

"Eh sayang, mau kemana ish. Kebiasaan kalo pergi ga ngajak-ngajak."

'Gila kali ya, itu orang. Hih!'  Gumam Marsella dalam hati.

"Najis, Amit-amit!" Melihat Marsella yang datang seperti itu, para sahabatnya pun langsung beralih ke arahnya.

"Kenapa si Sel?" Tanya salah satu temannya.

"Temen lo tuh, ketua Osis ga jelas. Bikin malu gue tau ga. Biar apa coba pake megang-megang tangan gue, terus manggil sayang!?"

Dalam satu sampai tiga detik, para sahabat Marsella langsung tertawa terbahak-bahak.

"Lah lo jadian sama Vino apa gimana?"

"Seriusan lo Jadian Sel? Anjir ga jomblo lagi nih."

"Ga deh, gue juga milih-milih kalo pacaran."

Kring..

"Sialan! Si botak segala masuk, lagi." ucap Daniel, sang pentolan kelas.

"Hust, diem!" tegur Rara sang sekertaris.

Ketua kelas pun memulai pelajaran pertama mereka dengan berdoa terlebih dahulu.

"Great to the theacer."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam wr.wb, duduk dan buka catatan kemarin kalian. Kita lanjutkan." Semua murid hanya  mengikuti perintah dari pak Soni.

My Possessive Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang