#17

1.6K 61 0
                                    

Lutut Vino melemas saat melihat kedua pipi Marsella yang memerah akibat tamparan keras dari Elsa.

"Elsa!!!"

Elsa memberhentikan tamparannya dan terdiam kaku mendengar suara Vino yang meninggi.

"Gue udah bilang sama Lo, mendingan lo pergi dari sini!"

"Calon istri kok diusir," Ledek Marsella.

"Pergi bangsat!"

"Vin, aku--" Elsa masih tetap kekeuh untuk menjelaskan semuanya kepada Vino.

"Pergi!"

Elsa telah pergi. Dengan cepat Vino mendekati Marsella yang sedang menahan sakitnya dibagian pipi.

"Sel, pipi kamu-"

"Gak apa apa."

"Kamu di tampar berapa kali sel sama Elsa?"

"Baru dua kali, kanan sama kiri. Aslinya tadi mau yang ketiga. Eh kamu dateng, jadinya gajadi. Dia siapa? Mantan kamu?"

Vino mengangguk, "Kita masuk yuk, aku mau ngompres pipi kamu yang merah." Marsella mengangguk sembari berjalan memasuki rumah Vino.

"Maaf ya, gara-gara Elsa kamu jadi kayak gini, maafin."

"Bukan salah kamu, salahnya dia."

"Kamu ada apa kesini?"

"Aku kesini tadinya mau minta penjelasan."

"Penjelasan?"

Marsella mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto yang menandai Vino.

"Elsa!!" Geramnya.

Ia mengelus pipi Marsella dengan lembut, sementara Marsella membalasnya dengan senyuman.

"Vin, maaf dihari jadi kita, aku ga ngasih apa-apa sama kamu. Maaf ya?"

Vino mengangguk mengerti, "Gak apa-apa. Gausah dirayain, takut orang ketiga punya jurus baru buat misahin kita."

"Jangan pergi Vin, tetep disini!" Ia memeluk tubuh Vino yang tinggi itu dengan erat. Seerat sesorang yang tak ingin kehilangan barang yang ia suka.

"Dan, jangan deket deket sama cewek selain aku! pokoknya jangan. Jangan chatan juga sama cewek lain, jangan foto bareng. Kebiasaan kamu tuh. Ga tau apa, kalo aku cemburu?" tambah Marsella dengan gemas.

Vino membalas pelukan nya tak kalah erat sembari mengecup kening Marsella berkali kali.

"Iya sayangku, aku ga akan kayak gitu lagi. Yaudah, Aku anterin pulang ya? Besok kan sekolah. Besok pagi aku jemput lagi."

Marsella hanya mengangguk patuh dan berjalan keluar bersama Vino yang masih saja menggenggam tangan nya.

Keesokan harinya saat upacara, Marsella mendengar apa yang diucapkan kepala sekolah dengan tenang saat amanat berlangsung.

Banyak teman temannya yang sudah mengeluh kepanasan, kelaparan, karena amanat yang diberikan berdurasi lama.

Saat kepala sekolah baru ingin mengucapkan kalimat pembuka, Marsella jatuh pingsan. Semua mata tertuju padanya, dan keadaan sekitar sedikit heboh.

Heboh karena jatuh pingsannya Marsella berada dilengan Levin yang sedang bertugas mencari siswa yang tidak beratribut lengkap.

"Sel, bangun!" Ia berusaha membangunkan Marsella yang masih tak merespon dengan menepuk pipi nya dan menggoyangkan badannya pelan.

Vino yang sedang berkeliling mencari siswa yang tidak beratribut pun ikut terkejut saat mengetahui yang jatuh pingsan adalah kekasihnya.

"Marsella!"

My Possessive Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang