#28

885 44 0
                                    

Adam memarkirkan motor nya di halaman sekolah yang cukup luas. Lumayan juga jika di pakai untuk menghukum siswa maupun disain yang terlambat, untuk berlari.

Marsella turun dari motor dengan cepat, membuat motor yang masih di tumpangi Adam hampir kehilangan keseimbangan.

"Pelan-pelan napa si be."

Marsella mendekatkan wajahnya, "Apa tadi lo bilang?"

Adam menarik sedikit wajahnya, agar tidak terlalu dekat dengan wajah Marsella. Perfumed body spray aroma whises yang di pakai Marsella, menusuk indra penciuman Adam.

Adam menarik nafasnya dengan tipis, sesekali mencari udara karena jarak mereka berdua yang sangat dekat.

Marsella tertawa. Membuat Adam bernafas lega.

"Muka lo kenapa si Dam?" Katanya masih tertawa.

"Kenapa?" Tanya Adam.

"Kenapa pas gue ngedeketin lo, lo kayak panik gitu?"

"Ya.... Ya gue gak bisa nafas lah gila.

"Heleh, dah ah. Ayo, bentar lagi masuk."

Belum sempat Adam merapihkan bajunya, Marsella sudah menarik lengannya hingga tersungkur ke depan dan menabrak Marsella yang tiba-tiba berhenti.

"Kenapa si be?"

Adam mengikuti arah pandangan Marsella. Matanya berhenti ketika melihat seorang pria yang turun dari mobil bersama wanita seusianya.

"Yaudah yuk, katanya mau ke kelas."

Marsella menarik nafas panjang.

"Iya, ayo."

Adam membeku saat Marsella menautkan jari-jarinya. Ini kejadian langka yang jarang sekali terjadi.

"Ayo," ajak Marsella pada Adam yang membeku.

"Eh, iya ayo."

Adam berjalan disamping Marsella yang menunduk. Seusai melewati seseorang yang di yakini Marsella adalah Vino, ia buru-buru melarikan diri menuju kelas meninggalkan Adam yang mematung.

"Marsella, dih malah kabur si." Ucap Adam sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sampainya dikelas, Marsella justru banyak terdiam sembari mengingat kejadian dimana Vino turun dari mobil bersama seorang wanita yang tidak Marsella ketahui.

Matanya menitikkan air mata lagi. Jujur ia belum siap jika harus berpisah karena orang ketiga. Silahkan sebut Marsella egois. Marsella hanya ingin Vino mengerti maksud ucapannya saat sebelum mereka putus.

Marsella mengambil earphone miliknya didalam tas, kemudian menyetel sebuah musik favoritnya agar hatinya sedikit tenang bersamaan dengan suasana kelas yang sepi membuat dirinya mengantuk dan akhirnya tertidur.

"Sel, Marsella." Marsella menggeliat kecil dan mengedipkan matanya berkali-kali.

Tepukan Keisha di pipi kanannya membuat Marsella harus terbangun dari tidurnya. Keisha terkekeh pelan, lalu duduk disebelah Marsella yang sedang menguap.

"Lo ngancurin mimpi gue tau ga." Gerutunya sambil menaruh earphonenya di atas meja.

"Ya maap, lagian masih pagi udah tidur lagi aja. Emang lo semalem tidur jam berapa?" Tanya Keisha yang sedang mengeluarkan buku hanya untuk mengecek ada pr atau tidak.

"Gue tidur jam sebelas."

"Tidur jam segitu tapi paginya masih tidur juga?" Keisha menggeleng tak percaya pada Marsella.

My Possessive Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang