My Possessive Bad Girl

#18

Entah apa yang di mimpikan Marsella semalam. Keinginan pindahnya Vino menuju Surabaya sama sekali tidak diinginkan. Tapi jika Marsella menahan nya pun, untuk apa? Ini keinginan papah Vino.

"Lah, kok lo nangis?" Marsella langsung memeluk Keisha yang baru saja duduk.

"Vino pindah Kei,"

Pindah? Batinnya.

"Maksudnya apa si?"

"Vino mau pindah ke Surabaya."

"Serius?!" Pekik nya.

Marsella hanya menangis, ia sama sekali tidak pernah mau jika harus menjauh dari Vino.

"Gue gak mau ldr Kei,"

"Loh, gak maunya?"

"Putus."

"Dengerin gue, hubungan ldr itu justru tips membuat hubungan jadi lebih baik. Lebih baiknya karena lo dikasih ujian. Kalo urusan putus, itu masalah lo berdua. Ldr itu menjaga komitmen dengan jarak. Kalo komunikasi lo tetep lancar, itu gabakalan bikin hubungan lo sama Vino jadi renggang."

"Gue mau pulang," ajaknya dengan sesak.

Keisha hanya menatap Marsella dengan sedih. Berniat untuk membujuknya pun sangat sulit.

Vino 🐽 call....

Sudah ada 15 panggilan masuk dari Vino yang sengaja Marsella tolak. Untuk panggilan ke 16, barulah Marsella mengangkat nya.

Hallo?

Cara apa yang harus Marsella lakukan untuk menahan rindu saat Vino jauh darinya? mendengar suara Vino yang masih berada di Jakarta saja, sudah membuatnya jatuh dalam kerinduan.

Iya apa Vin?

Marsella berusaha menahan isaknya dengan menutup mulutnya rapat-rapat. Takut dari kejauhan sana Vino mendengar nya.

Kamu kenapa gak angkat telepon nya?

Maaf, aku silent. Jadinya aku gak tau.

Kamu gak lagi nangis kan?

Engga kok.

Kamu lagi dimana sekarang?

Rumah.

Marsella menjeda ucapannya, menarik nafasnya dalam dalam. Seberapa kuat ia menahan tangisnya, tetap saja tidak bisa.

Vin?

Kenapa? Kamu kenapa? Kamu kok suaranya kayak serek gitu, kamu nangis?

Aku gamau kamu ke Surabaya, please Vin.

Hembusan nafas berat Vino, terdengar di telepon.

Aku juga gak mau. Maaf sel, untuk kali ini aku gak bisa nolak permintaan papah, aku udah coba tapi papah tetep maksa.

Aku harus apa Vin? Aku gak bisa ngebayangin, gimana aku yang kalo lagi ngambek, kamu selalu dateng kerumah. Kalo nanti kita jauh, terus kita berantem kamu bakalan dateng ke Jakarta? Engga kan?.