Hari ini, hari kedua pensi sekolah ku.
Sebenarnya, hari ini aku akan ikut dalam perlombaan pensi tetapi, aku tidak memberitahu Ray akan hal itu.Aku mewakili angkatanku dalam perlombaan menyanyi. Suaraku lumayan bagus dan aku pernah mendapatkan juara dalam kompetisi mewakili smpku dulu.
Ini juga keinginan angkatanku agar aku mewakilinya dalam perlombaan menyanyi pensi.Perlombaan menyanyi akan dimulai setengah jam lagi.
Kali ini, lomba diadakan agak malam agar suasana makin ramai.
Aku sudah mempersiapkan diriku semaksimal mungkin.
Ketika sehabis pulang rapat dulu, aku memulai latihan menyanyi di rumahku dan memantapkan performa ku saat lomba nanti agar dapat memberikan hasil yang terbaik kepada teman angkatanku.Disini, aku sedang berada di belakang panggung dan menunggu giliranku untuk bernyanyi. Dalam diam, aku meremas jemariku karna gugup melandaku saat ini. Aku takut membuat angkatanku kecewa. Tetapi, aku menarik nafasku dan menghembuskan nya perlahan untuk menghilangkan sedikit rasa gugupku.
Penampilanku saat ini, mengenakan gaun berwarna cream yang panjangnya melebihi lutut serta rambut yang ku gerai menambahkan kesan manis dalam penampilanku.
Kak Bagas menghampiriku dan memberikanku semangat agar aku tidak gugup nantinya.
"Semangat ya Tar, kamu pasti bisa memberikan yang terbaik" Seru kak Bagas semangat.
"Nanti, aku pasti nonton yang paling depan saat kamu tampil" Ucap kak Bagas sambil mengacungkan jempolnya.
Aku pun hanya tersenyum kepada kak Bagas karna gugup masih melandaku.
Kini, giliranku untuk tampil, aku mencoba untuk rileks dan berjalan untuk memasuki panggung.
Pertama, mataku melihat betapa banyaknya siswa siswi yang antusias akan lomba ini.
Aku memejamkan mata ku dan memulai menyayikan lirik lagu Raisa ~ Apalah Arti Menunggu.Entah kenapa perasaanku sesuai dengan lirik lagu yang aku nyayikan dan aku sangat menghayati lagu yang ku bawakan.
Kulihat Ray melihatiku dengan ekspresi yang tak bisa ku baca.
Penampilanku diiringi dengan tepuk tangan yang sangat meriah oleh para siswa siswi yang hadir dalam lomba ini. Aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih hingga langkahku kembali ke belakang panggung.
Aku tidak tau, bagaimana nanti akan menjelaskan kepada Ray bahwa aku mengikuti lomba menyanyi ini. Ya semoga saja Ray mau mengerti. Ya semoga~
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionAku hanya ingin mencurahkan isi hatiku, hanya pada senja yang selalu menyejukkan hatiku~ Nyatanya, hati memang tidak pernah ada yang tau akan berlabuh dimana Kita hanya menunggu takdir yang akan memainkan skenario entah menyakitkan atau menyenangka...