"Ngapain kamu ajak aku kesini?" Tanya Tari heran
"Udah duduk aja lo gak usah cerewet"
"Iss" kesal tari sambil melihat-lihat rumah yang membuatnya terpukau sedikit
"Gini, gue ngajak lo kesini cuma mau bilang kalo lo harus jadi pacar pura-pura gue" Tegas Gara
"Idihh ogah banget aku jadi pacar pura-pura kamu"
"Trus lo maunya jadi pacar beneran gue?" Sewot Gara
"Eh denger ya Garandong! Aku itu gak mau jadi pacar pura-pura kamu! Apalagi pacar beneran! Gak bisa ngebayangin" Ucap Tari ngeri
"Udah lo mau utang lo lunas gak? Cuma jadi pacar boongan gue doang sebulan" Decak Gara
"Gak ada tugas yang lain apa?" Lirih Tari sambil melihat Gara memohon
"Gak ada! Cepet putusin lo mau pilih yang mana!"
"Yaa... Yaa.. udah deh" Pasrah Tari sambil menundukkan kepalanya
"Nah gitu dong kan cepet"
"Emang kamu gak laku banget ya sampe nyuruh aku jadi pacar boongan kamu?" Tanya Tari heran
"Bukannya gituu! Gue cuma mau mantan gue buat berhenti ngejar-ngejar gue lagi. Dah enek gue"
"Kenapa?" Tanya Tari penasaran
"Kenapa apanya?"
"Kenapa kamu menghindar dari dia?"
"Udahh, gak usah kepo deh"
"Yaa harus dong. Aku harus tau alasannya yang jelas biar aku gak nyesel nanti ngelakuin ini" Protes Tari
"Jadi gini, gue itu putus sama mantan gue karna dia selingkuh sama sahabat gue" Ucap Gara lirih
"Kamu belum move on ya?" Tebak Tari
"Apa kata lo deh. Ternyata lo orangnya cerewet"
"Enak aja cerewet! Tugas aku buat jadi pacar boongan kamu kek gimana?"
"Ya nanti gue jelasin lebih lengkapnya. Gue ngantuk mau tidur" Ucap Gara sambil meninggalkan Tari menaiki tangga rumahnnya
"Ehh.. eh Garandong! Trus aku pulang sama siapa?" Teriak Tari dari bawah
"Yaa tungguin aja sampe gue bangun" Ucap Gara asal lalu meninggalkan Tari yang sedang bengong meratapi nasibnya
"Kenapa hari ini aku sial banget Ya Tuhan" Ucap Tari dramatis
Tari memutuskan untuk menunggu Gara. Sebenarnya ia bisa saja pulang sendiri dan memesan gojek untuk pulang kerumah tapii yang menambah kesialan nya adalah handphone nya mati akibat belum di charger.
"Duh bete baget aku kalo gini" Ucap Tari bosan.
Tari pun merebahkan badannya ke sofa karena merasa kelelahan. Mata Tari terasa semakin berat hingga ia pun ketiduran di sofa tersebut.
~~~
Gara memaksakan membuka matanya ia meraih handphone yang berada di atas meja
"Jam 5" Ucapnya semabri menguap karena masih setengah sadar
"Ehhh.. si cerewet udah pulang belum ya? Tanyanya kepada dirinya sendiri dan langsung beranjak bangun untuk memastikannya.
Langkahnya terhenti dihadapan orang yang sedang pulas-pulasnya tertidur di atas sofa.
"Kenapa ni orang belum pulang juga ya? Heran Gara
"Woyy.. bangun. Teriak Gara sambil menggoyang-goyangkan lengan Tari"
Sontak hal tersebut membuat Tari bangun dari tidurnya karna goncangan tersebut.
"Aduhh... Bisa lembut dikit gak?" Ucap Tari parau
"Kenapa lo belum pualng?
"Lagian kamu main tidur segalanya. Aku belum tau wilayah sini, mau nelpun gojek batre aku low dan kamu seenaknya malah tidur!"
"Yaa.. ya.. udah lo gue anter pulang sekarang. Ucap Gara langsung mengambil kunci motornya
•••
"Cepet turun"
"Sabar" Teriak Tari
"Lo besok gue jemput. Gak ada pake acara gak mau!"
"Hmm, ada lagi yang mau disampaikan bapak Gara?" Tanya Tari sok hormat
"Gak ada, ya udah gue balik"
"Ya udah sono"
Gara langsung menstater motornya dan meninggalkan pekarangan rumah Tari.
Segini dulu yaa😀
Jangan lupa tekan✴️
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionAku hanya ingin mencurahkan isi hatiku, hanya pada senja yang selalu menyejukkan hatiku~ Nyatanya, hati memang tidak pernah ada yang tau akan berlabuh dimana Kita hanya menunggu takdir yang akan memainkan skenario entah menyakitkan atau menyenangka...