Lukislah kisah kita sebanyak-banyaknya, dan tetap simpan dihati.
Karena semua hanya akan menjadi kenangan~Deburan ombak yang menari-nari, udara yang semakin dingin seakan menusuk sampai ketulang Tari dan Ray.
Hari kian malam, mengiringi langkah mereka meninggalkan pantai.
Suasana pantai yang dihiasi oleh lampu-lampu membuatnya kian indah.Angin berdesir berirama...
Tari yang merasakan tubuhnya mulai kedinginan, berinisiatif menggosokkan tangannya untuk memberikan sedikit rasa hangat.Melihat hal tersebut, Ray membuka jaketnya dan memakaikannya pada Tari.
Tari terkesikap merasakan tubuhnya menghangat. Ia menoleh pada Ray sambil tersenyum canggung mengucapkan terimakasih.
"Oh ya, gue ada hadiah buat lo" Ujar Ray
"Apaa?"
"Ntar" ucap Ray sambil memasukkan tangan ke kantong celananya.
"Nahh" seru Ray"Itu apa Ray?"
"Ini gelang persahabatan kitaa" Ujar Ray semangat
"Persahabatan?" Tanya Tari
"Iyaa Tar, sini gue pasangin
Bagus kan?""I..iya bagus"
"Nah gue juga pake kok" Ucap Ray sambil mengangkat tangannya sambil tersenyum.
Melihat itu, Tari hanya merespondengan senyuman saja. Entah yang dirasakan Tari saat ini seperti perasaan bimbang.
Mereka pun pergi berjalan beriringan meninggalkan pantai.
~~~
"Rayy.." seru Andini
"Ya, kenapa din?" Tanya Ray
"Lo.. dipanggil pak Burhan ke lapangan basket"
"Oke makasi ya" Seru Ray
"I..i ya" Ucap Andini sambil tersenyum melihat Ray.
Andini merupakan tetangga Ray. Rumah mereka memang satu komplek, yang menyebabkan ibu Ray dan Andini kenal dekat.
~~~
"Ada apa ya pak Burhan memanggil saya?" Tanya Ray
"Begini Ray, sekolah kita akan mengadakan pertandingan persahabatan melawan SMA Garuda, jadi bapak harap kamu menyiapkan tim untuk perlombaan tersebut."
"Baik pak" Seru Ray
Setelah urusannnya dengan Pak Burhan selesai, Ray langsung pergi menuju kantin.
Kali ini, Tari tidak bersama Ray karena mengikuti rapat perihal persiapan pertandingan persahabatan antar sekolah tersebut.
Suasana kantin pun cukup ramai, sontak tempat duduk dikantin menjadi penuh.
Ray yang sudah terlanjur memesan makanan pun terpaksa mencari-cari tempat duduk yang masih kosong.Dari surut kantin, Andini yang melihat kebingungan Ray pun memanggilnya.
"Rayy.." Seru Andini
"Eh hay din.."
"Bingung nyari tempat duduk ya?"
"Iya penuh gini" Decak Ray
"Sini duduk aja, kosong kok kebetulan temen gue gak jadi ke kantin gara-gara di suruh ngumpulin tugas anak-anak"
Ray pun duduk dan melahap bakso yang dibelinya.
"Tari mana?" Tanya Andini
"Lagi rapat"
"Oo gitu, oh ya mama nitip salam Ray"
"Iya, bilang sama mama lo salam balik."
"Mama lo apa kabar? Gue jadi kangen, udah lama gak main kesana". Tanya Andini
"Baik din, ya lo samperin aja mama haha"
"Iya lain kali deh gue kesana.
Oh ya mama nyuruh kapan-kapan main ke rumah Ray kalo gak sibuk" Ucap Andini"Iya bilangin sama tante maya, next time gue kesana. Lagi persiapan pertandingan soalnya"
"Okee" Ucap Andini tersenyum
Setelah menghabisakan makanan mereka lalu pergi meninggalkan kantin menuju kelas.
"Pertandingannya kapan?" Tanya Andini sambil berjalan beriringan.
"Dua minggu lagi din"
"Wih dah deket nih, semangat lo Ray haha" Tawa Andini
"Yoii pastinyaa.."
Dilorong yang agak sepi, Tari berjalan tergesa-gesa ke arah menuju kelas.
Langkahnya semakin melambat oleh objek yang ditatapnya.Ray dan Andini..
Entah Tari merasakan dadanya sedikit menyesak melihat mereka berdua~

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Fiksi RemajaAku hanya ingin mencurahkan isi hatiku, hanya pada senja yang selalu menyejukkan hatiku~ Nyatanya, hati memang tidak pernah ada yang tau akan berlabuh dimana Kita hanya menunggu takdir yang akan memainkan skenario entah menyakitkan atau menyenangka...