2. Rayhan Ananda

157 10 0
                                    

3 bulan berlalu~

Ray atau Rayhan Ananda yang menjadi teman sebangkuku. Dia memang tampan, namun sikapnya yang membuat orang-orang menjadi agak risih padanya. Apalagi kalau bukan sifat jailnya dan kadang hiperaktifnya.

Tapi, semenjak aku duduk sebangku dengannya dan mengenal sifat Ray lebih jauh, Ray adalah orang yang perhatian walau sifatnya yang agak-agak itu.

Dia, Rayhan adalah anak orang yang berada. Tetapi tidak membuatnya menyombongkan dirinya. Malah menampilkan kesederhanaan seperti siswa lainnya.

"Tar, nanti loe jadi ke bukit?" Tanya Ray padaku

"Iya jadi Ray, kenapa? Kamu mau ikut? "

"Emang boleh tar?" Ray terlihat sangat antusias

"Boleh deh" sahutku kepada Ray.
Dan ekspresi Ray seketika sangat bahagia. Maklum saja, ketika aku ingin ke bukit sekedar melihat senja aku melarang Ray untuk ikut denganku. Sekarang malah aku membiarkannya ikut.

Aku janji pergi ke bukit dengan Ray jam 5 sore. Melihat senja yang selalu menjadi favoritku setiap hari. Disini, aku dan Ray memandang senja dengan rasa kagum yang tiada hentinya.
Ray menolehku dan bertanya dengan penasaran "Tar, sejak kapan loe suka ngeliat langit jingga kayak gini?"

Aku pun tersenyum sambil melihat langit jingga dan menjawab pertanyaan Ray "Aku suka Senja sejak SD, Ibu selalu membawaku kemari saat sore menjelang, kata Ibu senja bisa mendamaikan hati".

"Dan lo terus kebukit ini saat sore?" Heran Ray.

"Aku kesini hanya saat perasaanku sedang sedih atau senang Ray, karna aku ingin senja menjadi saksi kesedihan dan kebahagiaan ku".

"Menarik" ujar Ray sambil tersenyum dan melihat langit jingga.

Dan detik itu juga Ray menyukai senja~

Gadis SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang