Hentakan kaki yang berlarian di lorong sekolah kian sunyi. Hal ini karena bel masuk telah berdering dari 10 menit yang lalu.
Entah apa yang di pikirkan oleh Tari, ia malah terlambat bangun dan menyebabkannya terlambat pergi ke sekolah.
Disini, Tari sedang tergesa-gesa berlarian di lorong yang sepi ini dan berdoa agar guru matematikanya, "pak asep" yang mengisi mata pelajaran di jam pertama belum memasuki kelasnya.
Langkah tari kian lama semakin mengecil dan ia pun mengendap-ngendap sambil mengintip celah pintu ruangan kelasnya untuk mengetahui keberadaan pak Asep.
Namun, sialnya Pak Asep yang memang terkenal rajin itu sudah duduk manis sambil mengabsen nama-nama siswa.
Dengan perasaan yang campur aduk sekaligus deg-degan, Tari memberanikan diri mengetuk pintu kelasnya dan sontak semua perhatian kelas tertuju padanya, tak terkecuali Pak Asep.
"Permisi pak, maaf saya terlambat" Ringis Tari.
"Kenapa kamu bisa terlambat?" Tanya Pak Asep tegas
"Terlambat bangun pak" Jawab Tari sambil menundukkan kepalanya karna merasa bersalah.
"Saya sudah peringatkan, kalau ada pelajaran saya siswa yang telat lebih dari 10 menit tidak boleh mengikuti kelas saya. Kalian masih ingat?" Tanya pak Asep kepada siswa di kelas.
"Masihhh pak." Jawab siswa di kelas sambil melihat Tari dengan prihatin.
Dan itu, sontak membuat Tari semakin menunduk lesu mendengarnya.
"Ya sudah kamu bisa keluar sekarang. Dan jangan ulangin kesalahan kamu" Tegas pak Asep pada Tari.
"Baik pak" ucap Tari sambil berjalan pergi meninggalkan kelas.
Selepas bel istirahat berbunyi, Ray bergegas mencari Tari sahabatnya itu.
Tak butuh waktu lama untuk Ray menemukan Tari. Ya karena sahabatnya itu ujung-ujungnya pasti berada di kantin."Woyy" Seru Ray pada Tari
"Iss kamu ngagetin aja"
"Lo kenapa bisa telat? Gak biasanya lo telat Tar, apalagi ini pelajarannya pak Asep" Tanya Ray sambil cekikikan.
"Eleh, kamu temen kena musibah malah ketawa" Ujar Tari malas
"Lagian ya Pak Asepnya aja yang terlalu berlebihan masak aku cuma terlambat 10 menit aja gak boleh ikut belajar".
"Lagian isi telat segala. Ya lo kan tau gimana tegasnya Pak Asep. Pak Asep kok di ajak main-main. Emang kenapaa lo bisa telaattt? Pasti lo lagi mimpiin gue yaa makannya sampai telat bangun?" Tanya Ray menggoda
"Idihh. Males banget aku mimpiin kamu Ray"
"Lo makannya jangan ngebo mulu"
"Iya-iya kamu selalu benar dan aku selalu salah hm" Ujar tari sambil menopang dagunya
"Yaelah ni bocah"
"Ohh iya nanti ke pantai yuk sambil liat senja". Tanya Ray semangat."Haa? Kepantai? Oke" aja sihh".
"Okee nanti gue jemput lo deh. Kasian sebenernya gue sama lo. Biar malam minggu lo gak ngenes-ngenes amat". Ujar Ray sambil tertawa terbahak-bahak.
"Kamu kayak laku aja dih" Ujar Tari sebal.
"Yee jangan salah. Banyak cewek yang ngantri buat jadi pacar gue"
"Yaa semoga aja yang mau sama kamu gak nyesel yaa dan aku doain cepet-cepet kebuka mata batin nya". Balas Tari sambil seolah-olah sedang berdoa.
"Kampret lo Tar" kesal Ray sambil tertawa.
Dan obrolan mereka terhenti sampai bel tanda masuk berbunyi~
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionAku hanya ingin mencurahkan isi hatiku, hanya pada senja yang selalu menyejukkan hatiku~ Nyatanya, hati memang tidak pernah ada yang tau akan berlabuh dimana Kita hanya menunggu takdir yang akan memainkan skenario entah menyakitkan atau menyenangka...