"Sorry lama" Ucap Gara
"Kalo aku marah juga kamu gak bakal peduli kan"
"Ya elah lo mah baru juga telat 30 menit"
"Waktu 30 menit bagi aku itu penting dan aku udah ngebuang cuma-cuma buat nunggu kamu yang ngaret" Kesal Tari
"Bawel amat sih lo. Cuma 30 menit jugaan" Heran Gara
"To the point aja! Sebenernya tujuan kamu ngajak aku ketemu disini ngapain?" Tanya Tari
"Nah, gini. Lo kan gak bisa bayarin kerusakan motor gue kan? Sebagai gantinya lo harus jadi kacung gue selama sebulan" Tegas Gara
"Hah? Ya kali jadi kacung kamu! Tega banget jadi orang"
"Kalo gak mau yaudah bayar! Tinggal di lo nya aja pilih yang mana, gue sudah berbaik hati gini"
Tari tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika ia menjadi kacungnya si Gara. Bisa-bisa cepat tua karna selalu emosi saat mereka bertemu.
"Gimana ya? Gak ada pilihan lain selain jadi kacung gitu?" Tanya Tari
"Gak ada"
"Cuma sampai sebulan aja kan?"
"Iyee"
"Ya udah deh" Pasrah Tari
"Na gitu kek dari tadi. Lama amat lo"
Tari hanya menatap Gara dengan muka yang sedatar mungkin. Saat hendak menanyakan sesuatu pada Gara, handphone Tari berbunyi menandakan pesan masuk.
Tring!
Tring!Ray
Tar
Lo lagi dimana?Knp ray?
Aku lg diluarGak
Gue tadi kerumah lo gak adaOoo gitu
Iya ada urusanBesok brangkat sekolah gue jemput ya
Iyaa boleh
Okee
See you tarSee you too ray
Tari menutup percakapannya dengan Ray saat suara bariton di depannya mengagetkannya.
"Woy kacang"
"Eh" Kaget Tari
"Lo dengerin gue gak?"
"Apa?"
"Gak ada siaran ulang! Pokoknya lo harus turutin apa yang gue bilang tadi" Tegas Gara
"Eh tapi kan aku gak denger. Serius"
"Itu derita lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Senja
Teen FictionAku hanya ingin mencurahkan isi hatiku, hanya pada senja yang selalu menyejukkan hatiku~ Nyatanya, hati memang tidak pernah ada yang tau akan berlabuh dimana Kita hanya menunggu takdir yang akan memainkan skenario entah menyakitkan atau menyenangka...