Happy reading~~~
Kau ada dalam setiap detak jantungku, kau ada
Kau berbisik dalam nafasku
Datanglah ke dalam pelukanku dan bermimpilah bersamaku
Kim jaejoong berdiri di pinggir jalan dekat pusat perbelanjaan di siang hari yang cukup terik itu, matahari bersinar dengan begitu semangat hingga penghuni dataran bumi merasakan hawa panas namun cukup mampu membuat semua orang bersemangat melakukan aktifitas mereka.
Jaejoong melirik jam tangan mewahnya kembali, sudah lebih dari waktu yang di janjikan dan pria itu belum juga datang, jaejoong hanya mampu mengumpat dalam hati sekarang, ia layaknya ikan yang hendak di keringkan, memalukan.
Jaejoong berdecak kesal saat pria itu jung yunho kekasihnya sudah terlambat selama tiga puluh menit dari waktu yang di janjikan, jaejoong bosan harus kepanasan dan keringatnya terus mengalir deras.
Jaejoong hendak melangkah pergi, memakai jasa kendaraan umum sepertinya bukan hal yang buruk pikirnya mengingat kekasihnya yang super sibuk belum juga datang dari pada mati bosan jaejoong memutuskan pergi saja.
Baru beberapa langkah jaejoong meninggalkan tempatnya berdiri tadi, lengannya sudah di cekal dengan erat oleh seseorang, jaejoong yang penasaran sekaligus terganggu menghentikan langkahnya, membalikan tubuhnya untuk dapat melihat kalau jung yunho lah yang memegang lengannya.
Menghela nafasnya dengan kesal jaejoong memicingkan matanya yang bulat nan indah, membuat raut wajahnya yang cantik menjadi seram menurutnya.
" untuk apa datang, pergi saja sana!" Sembur jaejoong menahan kesal. Ayolah berdiri di bawah teriknya matahari selama tiga puluh menit membuatnya pusing dan pandangan matanya mengabur selama beberapa saat, yunho memang kejam.
Yunho menggaruk belakang kepalanya yang sebetulnya tidak gatal, ia merasa bersalah sekaligus menyesal sudah membuat kekasihnya berdiri menunggunya, kepanasan layaknya orang idiot. Salahkan saja klien baru perusahaannya yang ternyata seorang yeoja genit dan tidak tahu malu hingga ia harus ekstra sabar menghadapinya meskipun tangannya sudah gatal ingin menghancurkan wajah yeoja genit itu yang seluruhnya hasil permak operasi plastik.
Yunho melangkah mendekati jaejoong yang berdiri bersidekap dengan membuang wajahnya ke samping, jaejoong benar-benar marah besar sekarang.
" maaf love, aku sudah membuatmu menunggu lagi." Ucap yunho dengan penuh sesal.
Jaejoong masih tetap diam, dia akan berubah seperti batu jika benar-benar marah besar dengan kekasihnya.
Yunho membuang nafasnya perlahan, ia harus sabar meluluhkan kekasihnya yang marah padanya.
Mengecup bibir cherry jaejoong dengan lembut tidak peduli jika keduanya masih di pinggir jalan di depan pusat perbelanjaan siang itu, yunbo sama sekali tidak peduli, baginya kekasihnya lah yang paling terpenting untuknya.
" aku tahu penderitaanmu selama kau menungguku disini, aku tidak bermaksud membuatmu menunggu seperti ini tapi aku benar-benar sibuk tadi, aku minta maaf boo." Ucap Yunho mengulangi permintaan maafnya yang sama sekali tidak di gubris jaejoong.
Jaejoong menahan air matanya yang malah menggenang, ia benci saat harus cengeng seperti ini tapi sungguh sikap yunho keterlaluan, sudah terlalu sering ia di buat menunggu meskipun ia tahu kalau yunho adalah orang yang sangat sibuk tapi haruskah ia di buat selalu menunggu setiap kali keduanya ingin bertemu. Jaejoong lelah.
" kalau tidak bisa datang kenapa berjanji padaku akan datang, aku tahu kau sibuk bahkan untuk bernafas lega pun kau tak sempat tapi haruskah aku selalu kau buat menunggu, aku hanya meminta waktumu sedikit, satu jam dalam satu minggu, apakah masih terlalu berat bagimu? " jaejoong terlampau marah ia bahkan sangat lelah, hubungannya dengan yunho tak sebahagia pasangan kekasih yang lain. Jaejoong merasa kalau dirinya lah yang mencintai yunho sedangkan kekasihnya entahlah ia pun tak tahu isi hati yunho, yunho terlalu sibuk bekerja, bahkan saat ia mengirim pesan singkat pun besok pagi baru yunho membalasnya. Tiga tahun berhubungan namun selalu seperti ini, yunho yang selalu terlambat datang setiap kali keduanya ingin bertemu sedangkan jaejoong yang selalu setia menunggu meski yunho sering tidak datang karena terlampau sibuk.
Jaejoong menangis namun tak berniat menghapus lelehan air matanya, biar saja orang lain melihat keadaannya yang menyedihkan seperti itu jaejoong tidak peduli.
Yunho merasakan dadanya berdenyut sakit, hatinya seolah tercubit kuat melihat jaejoongnya menangis karena kesalahannya, ia cukup paham kalau jaejoong selalu berakhir memendam kekecewaan setiap kali keduanya berjanji untuk saling bertemu namun pada akhirnya ia selalu membuat jaejoong kecewa karena tidak bisa datang.
" maaf, aku benar-benar minta maaf jaejoong, aku sangat sibuk, sungguh....aku tidak bermaksud membuatmu selalu menungguku tapi aku tidak punya banyak waktu." Ujar yunho dengan lunglai, entahlah ia pun merasakan sakit melihat jaejoong menangis karena ulahnya tapi ia sama sekali tak berniat selalu mengecewakan kekasihnya, ia seorang presdir dari perusahaan besar yang super sibuk, untuk tidur nyaman selama beberapa jam saja dalam sebulan sekali yunho tidak bisa merasakan itu, pekerjaan dan tanggung jawab nya di perusahaannya sangat banyak, jadi yunho ingin jaejoong mengerti tentang kondisinya.
Jaejoong mendecih tajam. " ya... Sangat sibuk, aku yang salah karena tidak bisa mengerti dirimu yang sangat sibuk. Sudahlah aku lelah..." Ujar jaejoong dengan datar, menatap yunho dengan tatapan sendunya sebelum berbalik pergi tanpa menengok kearah belakang lagi dimana yunho masih berdiri mematung melihat kepergiannya.
Yunho menjambak rambutnya sendiri, saat jaejoong tengah sedih karenanya pun ia tak bisa mengejarnya meski hanya untuk sekedar mengucapkan betapa ia mencintai jaejoongnya, ponselnya terus berdering sejak tadi, membuatnya semakin marah dan frustasi.
Yunho meraih ponselnya yang tersimpan di saku celananya, matanya memicing tajam saat melihat nama sekertarisnya yang tertera di layar ponselnya.
" sialan!!" Umpat yunho melampiaskan amarahnya yang tertahan.
Yunho berlari memasuki mobilnya, ia harus cepat kembali ke kantor karena masih banyak pekerjaannya yang belum sempat ia tangani.
Jaejoong bersembunyi di gang kecil tak jauh dari pusat perbelanjaan, air matanya menetes kembali melihat kepergian yunho, bahkan saat dirinya sangat membutuhkan perhatian kekasihnya saja ia tak bisa merasakannya, yunho terlalu sibuk.
" kau sudah berubah, kau bukan yunho yang dulu lagi..." Lirih Jaejoong dengan sendu menatap kepergian yunho tanpa berniat mengejarnya tadi.
Tbc or end???
Komen coba wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise... In The Name of Love
FanfictionYunjae/yaoi/bromance/hurt/angst/DLDR. hati yang gila ini bersumpah aku rela mati demi cintamu semoga tak ada jarak diantara nafas kita berdua musim yang lembut menggoda detak jantung setiap saat aku rela melakukan apa saja tapi aku takkan melepaskan...