butir duapuluh enam

2.2K 365 33
                                    

Changmin berdiri di tengah kamarnya, menimbang apakah harus melakukan tugas yang di berikan ahjumma yong padanya atau tidak, jaejoong dan hyungnya sama sekali tidak bersalah.

Bukan salah hangeng appanya sampai suami yong ahjumma meninggal saat kecelakaan kerja, semua sudah di gariskan tuhan.

Bunuh kim jaejoong dengan tanganmu sendiri, barulah setelah itu kau aku bebaskan kembali pada keluargamu.

Changmin mengacak rambutnya kasar, kenapa ia tak bisa melawan perintah yong ahjumma yang jelas jelas salah. Tapi yeoja tua itulah yang sudah membesarkannya meskipun dengan cara yang salah.

" apa yang harus aku lakukan, hais! " desah changmin dengan bingung.

***

Jaejoong menyentuh lembut wajah yunho yang terlelap tidur di sampingnya, wajah tenang yunho membuat debaran jantung jaejoong nenenang, bagaikan obat alami setiap kali jaejoong merasakan kegelisahan entah karena apa.

Bibir jaejoong terangkat keatas melihat bibir yunho yang sedikit terbuka di sertai dengkuran halus, jaejoong terkikik lirih melihat bagaimana cara tidur yunho yang seperti anak kecil.

Jari lentik jaejoong membelai bibir hati yunho perlahan, mendekatkan kepalanya perlahan nafas jaejoong bertubrukan dengan nafas halus yunho.

Grepp~~~

Yunho melingkarkan lengannya di pinggang jaejoong, membawa jaejoong ke dalam pelukannya dengan kedua matanya yang masih terpejam.

Jaejoong cukup kaget, Ia pikir yunho sudah tertidur pulas ternyata namja itu masih bisa merasakan sentuhan halus jarinya di wajahnya.

" kenapa malah bangun?" Tanya jaejoong dengan polosnya.

Yunho melebarkan senyumnya, mengendus aroma alami vanilla dari tubuh jaejoong yang di peluk nya.

" karena sentuhanmu selalu membuatku tenang.." Jawabnya dengan santai, mengecup kilat kening jaejoong dengan kedua mata yang masih terpejam.

" jadi kau pura-pura tidur!" Cibir jaejoong dengan bibirnya yang mengerucut kesal.

Yunho malah makin mengeratkan pelukannya. " tidak, aku memang sudah tidur tadi tapi karena sentuhanmu aku jadi terbangun lagi. Sekarang mari kita tidur dulu boo, aku sangat mengantuk sayang." Yunho setengah berbisik di telinga Jaejoong yang sensitif.

Jaejoong menggeliat geli, tersenyum malu sebelum membalas pelukan yunho. " baiklah aku juga mengantuk." Sahutnya kemudian. " tetap memelukku sepanjang malam arra, jangan lepaskan tanganmu dariku apapun yang terjadi." Imbuhnya.

Yunho bergumam. " i swear babyboo..."

***

Yunho mendorong kursi roda jaejoong, mengelilingi department stor miliknya sambil mencari toko perhiasan yang mereka inginkan.

Jaejoong berusaha untuk tetap tenang meskipun tidak sedikit pasang mata yang tak sengaja menatapnya dan bahkan ada yang sengaja menatapnya dengan tatapan mengejek ketika pandangan mereka turun kearah kaki jaejoong yang tertutup selimut tebal, rasanya menyakitkan menjadi seseorang penyandang kekurangan fisik tapi ia sudah berjanji untuk tetap kuat demi yunho.

Yunho menyadari banyaknya pasang mata yang sengaja menatap kearah mereka sejak tadi, ia tidak mau jaejoong sedih kembali.

" jangan hiraukan mereka, tetap tenang dan ingatlah kalau aku selalu ada di sisimu boo..." Yunho berucap pelan di telinga jaejoong yang mengangguk pelan.

Promise... In The Name of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang