Heechul mengernyit bingung saat melihat suaminya pulang dengan mengusap pipinya yang tampak membiru, bergegas menghampiri hangeng perasaan heechul menjadi tidak enak.
Hangeng menjatuhkan tubuhnya diatas sofa panjang ruang tamu mansion, mendengus kasar dengan masih mengusap-ngusap pipinya bekas tinjuan il gook yang pasti sudah membiru.
Kim il gook benar-benar tidak menyukai keluarganya, sialan. Maki hangeng dalam hati.
Heechul duduk di samping hangeng, sesuatu terjadi saat suaminya datang bertamu di tempat kim il gook.
" apa yang terjadi, siapa yang sudah memukulmu yeobo? " heechul bertanya dengan khawatir.
Hangeng jadi bertambah kesal mengingat kim il gook, namja itu benar-benar keras kepala. " siapa lagi yang melakukannya padaku." Sahutnya dengan kesal.
" lalu bagaimana, apa dia tidak mau menyerahkan jaejoong pada kita?" Inilah yang membuat heechul tidak tenang sejak tadi, ia tidak sabar menunggu kedatangan anak bungsunya lalu tinggal bersama mereka.
Hangeng menghela nafasnya pendek, menatap istrinya dengan tatapan prihatin. " sebaiknya kita lakukan tes DNA secara ulang pada jaejoong, kita bicarakan hal ini baik-baik pada anak itu aku yakin dia tidak akan menolaknya, kita akan tahu sebenarnya siapa jaejoong itu, anak kita yang dulu hilang di curi atau anak orang lain." Ujarnya yakin, ia jadi meragukan siapa jaejoong itu.
Heechul memicingkan obsidian bulatnya yang tajam bak kucing peliharaannya heebum
" apa maksudmu ! Sudah jelas kalau jaejoong itu anak kita, hasil tes DNA kemarin membuktikannya, bagaimana bisa kau meragukan hal itu sekarang!" Cecar heechul tidak terima, ia tersinggung dengan ucapan suaminya yang seolah meragukan jaejoong yang jelas jelas anak mereka berdua.
Hangeng memejamkan matanya sejenak, heechul akan sangat keras kepala jika sudah menginginkan sesuatu. " hasil tes DNA kemarin bisa saja salah, seseorang bisa saja memanipulasi hasilnya, kau mengerti!" Sergahnya dengan tajam, ia yakin il gook tidak sedang berbohong padanya tentang jaejoong.
Heechul bangkit berdiri dengan geram menatap suaminya yang kini plin plan. " aku tidak mau melakukannya! Aku akan membawa jaejoong kemari secara paksa jika dia tidak ingin, jaejoong jelas jelas anak kita kenapa kau sekarang meragukan hal itu huh! Kim il gook yang licik itu sudah mempengaruhimu pikiranmu rupanya!" Seru heechul yang tidak menerima ucapan suaminya yang menurutnya berlebihan.
Hangeng balas menatap tajam istrinya, ayolah ia lelah, tinjuan il gook lumayan menyakitkan dan sekarang istrinya hanya menambah keruh suasana, ingin rasanya dia berteriak marah. " Jangan keras kepala heechul!! Bagaimana kalau jaejoong memang bukan anak kita hah, kau akan merebut anak orang kalau begitu apa bedanya dengan kim hye jin! Urungkan niatmu atau kau akan menyesali nya!" Bentak Hangeng yang mulai kehilangan kesabaran, heechul tidak mengerti situasinya dan itu cukup membuat seorang hangeng yang selalu sabar dan tenang menghadapi suaminya kini kehilangan rasa sabarnya.
Heechul sangat terkejut mendengar suaminya yang selama ini begitu sabar padanya kini membentaknya kasar, tubuhnya bergetar ia marah, tidak terima dengan sikap kasar suaminya padanya. " aku tidak peduli !!" Bantahnya dengan kukuh.
Heechul berlalu pergi meninggalkan hangeng yang hanya dapat mendesah lelah, heechul harus bisa merebut jaejoong dari tangan kim il gook dan kim hye jin.
***
Shim changmin duduk melamun memandangi bingkai foto berukuran sedang dimana terspat sebuah foto satu keluarga yang tampak bahagia.
Jari tangannya yang panjang mengusap permukaan bingkai foto yang di pegangnya.
Keluarga Jung, keluarganya yang sebenarnya tetapi ia tidak bisa tiba-tiba datang ke hadapan keluarga jung lalu mengaku sebagai bayi mereka yang hilang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise... In The Name of Love
FanfictionYunjae/yaoi/bromance/hurt/angst/DLDR. hati yang gila ini bersumpah aku rela mati demi cintamu semoga tak ada jarak diantara nafas kita berdua musim yang lembut menggoda detak jantung setiap saat aku rela melakukan apa saja tapi aku takkan melepaskan...