butir sepuluh

2.2K 351 38
                                    

Aku sangat mencintaimu
Kau tak akan pernah bisa berpikir
Seberapa banyak batasan yang aku lalui
Kita bertemu seperti ini
Semua jarak pun terhapuskan






Yunho menjatuhkan kepalanya dengan lemas diatas meja kerjanya, data data tentang keluarga kim yang di berikan changmin padanya membuatnya seolah terhempas pada keadaan yang sebenarnya.

Kim jaejoong diakui secara sah sebagai anak kim il gook dan kim hye jin, namun ada yang janggal menurut laporan changmin. Tanggal lahir jaejoong ada dua versi, 26 januari menurut laporan rumah sakit, dan empat februari menurut akte kelahiran jaejoong.

Rumah sakit parang. Tunggu!

Yunho duduk dengan tegak di kursinya mengingat nama rumah sakit itu, ibunya dulu juga melahirkan di rumah sakit parang dalam rentan tanggal yang berdekatan dengan tanggal lahir jaejoong.

" aku harus memastikan nya sendiri!" Ujar yunho yang sebenarnya ketakutan, takut kalau apa yang di khawatirkannya menjadi kenyataan.

Bergegas pergi dengan berlari cepat menuruni anak tangga darurat di gedung jung corps, pikirannya kacau hingga tak berpikir untuk menggunakan jasa lift exclusive hanya untuk dirinya di dalam gedung perusahaannya.

Shim changmin sekertaris yunho hanya mampu memperhatikan bosnya dengan tatapan prihatin, ia cukup tahu apa yang tengah dialami oleh bosnya yang kadang sangat jahat pada bawahannya termasuk dirinya.

***

" kita bertemu di tempat biasa, sekarang!!" Seru yunho dengan tajam melalui sambungan panggilan.

Jaejoong mengernyit bingung saat ponselnya padam, tidak biasanya yunho berkata dengan nada tajam padanya. sesuatu mungkin saja telah terjadi pikirnya.

Mendesah sejenak sebelum bersiap untuk pergi menemui yunho di tempat biasa mereka berdua menghabiskan waktu.

" yunho benar-benar aneh.." Gumam jaejoong sambil berjalan keluar kamar.  Ia harus cepat sampai di tempat yang telah di janjikan atau yunho tiba terlebih dahulu dan menunggunya.









***

Jaejoong mengerutkan keningnya saat melihat yunho sudah tiba terlebih dulu di bandingkan dirinya, jaejoong menghampiri yunho yang berdiri dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

" Yunho..." Panggil jaejoong pelan dengan mengembangkan senyumnya.

Yunho menoleh, tatapannya seketika menjadi sendu.

Jaejoong merasa aneh dengan tatapan yunho padanya, apakah ia melakukan kesalahan pada kekasihnya tanpa ia sadari.

" Jaejoong..." Panggil yunho pelan menahan rasa sakit yang kini menghinggapi hatinya.


Jaejoong menyendok kembali sup rumput laut miliknya, meskipun ia tidak terlalu menyukai makanan yang satu itu tapi demi menyenangkan yunho ia bersedia menyantap sup khas korea selatan itu.

Yunho menghabiskan supnya, beralih menatap jaejoong yang masih lahap menikmati supnya. " jae..." Ucap yunho pelan.

Jaejoong mengalihkan perhatiannya pada yunho yang kini memperhatikannya dengan cara yang berbeda tak seperti biasanya, meski merasa aneh jaejoong memilih diam tak bertanya.

Selesai menghabiskan supnya jaejoong mengelap bibirnya yang kotor dengan tissue.

" sebenarnya ada apa, kau membuatku khawatir jika bersikap seperti ini." Oceh jaejoong yang mulai kesal.

Promise... In The Name of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang