Ingat! Chapter delapan kemarin cuma berisi spoiler, bukan loncat chapter oke~~
Happy reading~~~
Apa arti hidup tanpamu
Kenapa aku harus hidup tanpamu
Bagaimana caraku menjelaskannya padamu
Apa yang harus aku lalui jika kau tidak ada disisiku...
Jaejoong mendial kembali nomor ponsel yunho, dan lagi lagi hanya terdengar suara operator gsm yang menjawab panggilannya, ponsel yunho nonaktif.
Jaejoong melemparkan ponselnya keatas sofa di kamarnya, wajahnya berubah cemberut, ia tidak suka di abaikan.
" dia mulai lagi... " Gerutu jaejoong dengan kesal.
Menjatuhkan tubuhnya diatas ranjangnya, jaejoong meraih bantal berbentuk bulat untuk menutupi wajahnya, lebih baik ia tidur untuk menghilangkan rasa bosan dan kesal karena ulah yunho.
***
Yunho memelankan laju mobilnya, matanya yang tajam memperhatikan sepanjang jalan yang ia lewati, ibunya masih belum pulang meski hari sudah hampir malam.
Hangeng ayahnya kelelahan mencari keberadaan ibunya dan changmin sudah pulang sesuai perintahnya, yunho merasa tidak enak jika terus memerintah sekertarisnya dengan sesuka hatinya.
Melajukan kembali mobilnya dengan cepat, yunho ingat satu tempat yang sering ibunya kunjungi jika tengah mengalami hal sulit selama ini.
Gereja. Ya hanya satu tempat itu yang kemungkinan besar ibunya kunjungi saat ini, batin yunho dengan yakin.
Gereja....
Yunho melangkahkan kakinya masuk ke dalam gereja yang paling terkenal di seoul, menghembuskan nafasnya dengan lega saat manik musangnya yang tajam menangkap siluet ibunya yang tengah duduk tenang di salah satu bangku kayu di dalam gereja tersebut.
Yunho melangkah menghampiri ibunya.
" eomma, kau disini..." Cicit yunho dengan pelan yang tak ingin membuat ibunya kaget melihatnya yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
Heechul menatap puteranya dengan tatapan yang sulit di artikan. " kau sangat tahu eomma..." Gumamnya dengan senyum miris.
Yunho mendudukkan diri di samping ibunya, keduanya sama sama menghadap kearah depan dengan tatapan hampa.
Heechul menghela nafasnya sebelum memulai ceritanya. " eomma bertemu dengan orang itu, dia sangat ketakutan saat melihat eomma mengejarnya. Sungguh awalnya eomma mengira dia bukanlah pelakunya, tapi melihat gelagatnya yang mencurigakan eomma menjadi yakin kalau dia yang sudah mencuri adikmu dua puluh dua tahun lalu." Heechul berterus terang pada puteranya, yunho sudah sangat dewasa dan mengerti hal pelik yang selama ini menggelayuti hati kedua orang tuanya. Kehilangan sosok anak kedua membuat kedua orang tua yunho sama sama memendam rasa sakit yang tak ada obatnya.
Yunho menelan ludahnya kecut, mendengarkan kalimat ibunya dengan seksama.
Heechul menahan tangisannya yang sudah entah keberapa kali ia tumpahkan selama dua puluh dua tahun ini. Ia rindu puteranya yang lain, anak bungsunya yang tak sempat ia besarkan dengan tangannya sendiri.
" karena bingung melihatnya menghilang dari kejaran eomma, eomma putuskan kemari, mengingat dengan baik siapa dia sebenarnya...."
Yunho menolehkan wajahnya ke arah samping dimana ibunya memejamkan matanya dengan lelehan air mata yang membasahi pipinya. " lalu...?" Yunho mulai tidak nyaman, entah kenapa firasatnya mengatakan kalau pelaku yang sudah mencuri adiknya ternyata orang yang dia kenal dengan baik selama ini. 'Semoga saja firasatku salah...' Batin yunho penuh harap.
" dia.....kim hye jin...." Lirih heechul seraya menangis tergugu. Menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, kim hye jin istri kim il gook, orang tua kim jaejoong kekasih dari puteranya yang kemungkinan besar adalah puteranya yang hilang di curi dua puluh dua tahun lalu.
Yunho memejamkan matanya, tangannya terkepal dengan erat diatas pangkuannya, apa yang firasatnya katakan terbukti benar.
" Jadi menurut eomma kemungkinan jaejoong adalah adikku yang hilang dua puluh dua tahun lalu...." Gumam yunho dengan tertahan, menelan ludahnya susah payah. Rasanya dadanya serasa terhimpit sebuah batu besar, menyesakkan.
Heechul tidak menjawabnya, ia justru semakin terisak kencang di samping puteranya.
Tanpa mengatakan sepatah kalimat lagi yunho berlalu pergi meninggalkan ibunya, meninggalkan gereja yang menjadi saksi betapa malang takdir hidup yang mempermainkan hatinya.
' kim jaejoong, adikku....' Teriak sebuah suara di dasar hati yunho dengan kecewa.
Yunho menghapus setitik air mata yang menetes dari salah satu sudut matanya, dia tak boleh patah semangat bisa jadi bayi yang dulu kim hye jin culik bukan jaejoong, mungkin saja saudara jaejoonglah yang dulu telah hye jin curi dari ibunya dua puluh dua tahun silam.
Mengeluarkan ponselnya dengan segera mendial nomor changmin.
Tuuuuut
" cari data lengkap keluarga kim il gook, cari tahu apakah kim jaejoong punya saudara lain atau tidak." Perintahnya dengan suara datar menahan amarah pada sekertarisnya shim changmin dari line teleponnya.
" baik presdir.."Jawab changmin dengan cepat.
Klik
Panggilan telepon terputus. Menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya, yunho segera memasuki mobilnya, melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan halaman gereja.
***
Yong ahjumma menyeringai saat mendapati kim hye jin yang tampak ketakutan, berjalan mondar mandir di dalam kamarnya yang luas dan megah.
Yong ahjumma meletakan nampan berisikan cangkir teh madu diatas meja, berjalan perlahan menghampiri sang nyonya besar.
" kenapa anda terlihat sangat ketakutan seperti itu nyonya.... apakah anda sudah bertemu dengan jung heechul?" Tanya yong ahjumma dengan seringaian liciknya.
Kim hye jin mendelik lebar, kenapa kepala pelayan keluarganya sangat cerdik, mungkinkah....
" kau yang merencanakan semua ini!! kau yang membuatku mencuri putera jung heechul bukan!!" Pekik hye jin dengan kalap.
Yong ahjumma tertawa sinis sebelum membalas tudingan hye jin. " kau pikir siapa yang meluruskan semua langkahmu mencuri bayi orang dulu, siapa yang menghapus jejak kejahatanmu dari rekaman cctv rumah sakit dulu nyonya....jaejoong dan yunho saling bertemu dan jatuh cinta juga bagian dari rencanaku untuk menghancurkan keluarga ini nyonya..." Jawab yong ahjumma dengan enteng dan kejam.
Hye jin terkejut bukan main, yeoja paruh baya yang ia anggap sebagai keluarganya ternyata begitu tega melakukan semua rentetan kejahatan kepada keluarganya hanya karena balas dendam, sungguh kejam!
" kau juga yang sudah membuat bayiku meninggal bukan! Katakan padaku yong ahjumma!!" Seru hye jin histeris. Mengguncang tubuh yong ahjumma dengan kuat.
Yeoja paruh baya itu hanya menyeringai, membuat hye jin memundurkan tubuhnya tanpa sadar. Malapetaka jatuh menimpa keluarganya karena niat jahat yeoja paruh baya itu.
" TIDAAAKK!!!!" Raung hye jin histeris.
Tbc
Update menjelang sahur yeh Ahahaha
Btw belum masak, malas keluar kamar wkwk
![](https://img.wattpad.com/cover/147979899-288-k985960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise... In The Name of Love
FanfictionYunjae/yaoi/bromance/hurt/angst/DLDR. hati yang gila ini bersumpah aku rela mati demi cintamu semoga tak ada jarak diantara nafas kita berdua musim yang lembut menggoda detak jantung setiap saat aku rela melakukan apa saja tapi aku takkan melepaskan...