butir tujuh belas

1.8K 342 67
                                    

Mengapa jadi seperti ini?
Setelah kepergianmu
Seolah tanganku masih merasakan genggaman tanganmu
Kau bagian dari tawa dan tangisku
Masih adakah yang kurang dari kegilaanku








Shim changmin menyeringai puas melihat kepergian jaejoong, sekarang gilirannya menampakan siapa dia sebenarnya di hadapan jung yunho yang sudah hidup nyaman dengan segala kemudahan fasilitas milik keluarga jung, berbanding terbalik dengannya yang harus merasakan hidup susah tanpa kasih sayang kedua orang tua.

" sekarang saatnya aku merebut semuanya darimu jung yunho.. " gumamnya dengan seringaian liciknya.

Changmin berjalan memasuki ruangan jung yunho, berdiri dengan angkuh di ambang pintu ruangan yunho yang kini tampak tertunduk lesu.

Changmin melangkah masuk, melirik soojin yang masih betah berdiri dibelakang yunho.

" keluarlah soojin, kau sudah tidak aku butuh kan lagi." Usirnya dengan nada tajam pada soojin yang langsung merengut tidak suka.

Soojin berdecak sebelum menghampiri changmin. " dengar changmin-sshi, tanpaku mungkin bagian kecil dari rencana besarmu itu tidak akan pernah berhasil, kau mengerti!" Balas soojin dengan sakarsme.

Soojin melangkah keluar ruangan yunho, tugasnya sudah selesai, sekarang setumpuk puluhan juga won menjadi miliknya, tidak peduli dari mana changmin mendapatkan semua uang itu untuk membayarnya.

Changmin kini berdiri berhadapan dengan yunho yang kini memandangnya dengan tatapan tajam penuh kilatan amarah.

" kenapa hyung, kau marah?" Tanyanya dengan mengejek.

Yunho mendengus kasar, ternyata changmin yang sudah menjebaknya, ternyata sekertaris kepercayaannya yang sudah membuat hidupnya semakin menderita sekarang.

Sialan! Dasar pecundang bodoh!

Yunho menghampiri changmin, menarik kerah kemeja changmin dengan kasar. " kau yang melakukan semua ini!" Bentak nya dengan kasar. Changmin hanya menyeringai licik memandangnya. " kau melakukan semua ini untuk menghancurkan hubunganku dengan jaejoong bukan!" Tambahnya dengan menekan setiap kata-katanya, penuh dengan nada kemarahan, bersiaplah shim changmin mendapatkan balasan nya dari seorang jung yunho.

Changmin tertawa mengejek, mendorong yunho menjauh darinya hingga cengkraman yunho di kerah kemejanya terlepas begitu saja.

" kalau iya kenapa, aku hanya memberikan sedikit hadiah sebelum aku merebut semua ini darimu hyung." Ujarnya dengan santai dan penuh seringaian gilanya.

Yunho mengepalkan tangannya di kedua sisi tubuhnya dengan kuat, ternyata shim changmin lah yang menjadi musuh dalam selimut selama ini, yunho marah pada dirinya sendiri yang tidak segera menyadari niat jahat sekertarisnya padanya selama ini.

" kau juga yang memalsukan hasil tes DNA jaejoong bukan!! Katakan sebenarnya atau aku akan menghabisimu sekarang juga!" Bentak yunho mengeluarkan ancamannya, aura hitam menguar darinya, berbahaya.

Changmin terkekeh geli, ternyata orang yang menjadi saudaranya sangatlah mudah di bodohi, pantas saja yunho tidak menyadari kehadirannya yang tiba-tiba melamar sebagai sekertarisnya dulu tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun padanya. " Benar, aku yang melakukannya.." Desisnya dengan santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Bughh

Yunho langsung meninju telak pipi changmin hingga pemuda jangkung itu jatuh tersungkur diatas lantai ruangannya yang licin.

Promise... In The Name of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang