butir duapuluh lima

2.2K 351 23
                                    

Yunho duduk diam menunggu reaksi kedua orang tuanya atas berita yang ia sampaikan beberapa menit lalu, tentang rencana pernikahannya dengan jaejoong.

Hangeng mengetuk-ngetuk telunjuknya di pelipisnya sendiri, ia sebenarnya tak melarang yunho menikahi jaejoong tapi masalah yang tengah mereka hadapi belum selesai.

" apa kau tak ingin memikirkan ulang rencana pernikahanmu dengan jaejoong? Bukan maksud appa melarangmu menikahi jaejoong hanya saja masalah kita dengan changmin belum menemukan titik terang yun." Hangeng berkata dengan tenang seperti biasa, tak menunjukan raut tidak sukanya dengan berita tentang puteranya yang melamar jaejoong.

Heechul melirik suaminya yang duduk di sebelahnya, benar apa kata suaminya, bagaimanapun Changminw adalah bagian dari keluarga jung, semakin lama changmin jauh dari jangkauan mereka maka semakin banyak bibit bibit kejahatan yang bisa saja meracuni otak polos changmin.

" setidaknya jika kau dan jaejoong memilih untuk menikah maka kau harus menunggu sedikit lebih lama karena changmin setidaknya harus menyandang marga jung juga seperti kita." Terang saja heechul merasa sedikit keberatan, pernikahan yunho dan jaejoong seolah terburu-buru menurutnya.

Yunho berubah masam, haruskah kedua orang tuanya membicarakan tentang changmin lagi. Jujur saja ia masih membenci changmin yang sudah menjatuhkan malapetaka bagi mereka semua meskipun changmin tidak sepenuhnya bersalah.

" lalu apa lagi eomma appa? Kenapa appa dan eomma tidak membawa changmin kemari dan menyatakan pada publik kalau shim changmin adalah anak kalian yang dulu hilang di curi." Tandas yunho dengan nada tajam, ia tidak suka dengan topik pembicaraannya dengan kedua orang tuanya kali ini.

" bukan seperti itu yunho, bagaimana pun changmin adikmu.." Heechul tampak tidak suka jika yunho jelas jelas menolak kehadiran changmin di tengah keluarga mereka.

Yunho mendengus kasar sebelum beranjak pergi meninggalkan ruang tamu tanpa sepatah katapun, tidak ada yang mengerti dengan perasaannya.

Hangeng menahan bahu heechul yang hendak mengejar yunho yang terlebih dahulu memasuki kamarnya tanpa banyak bicara.

Heechul menatap suaminya dengan tatapan bingung. " aku harus membujuknya hannie, kasihan changmin, dia juga korban..." Desah heechul dengan lelah.

Hangeng mengangguk mengerti. " aku tahu chullie tapi yunho punya kesimpulan tersendiri untuk masalah changmin, ingatlah kalau changmin yang sudah membuat jaejoong seperti sekarang ini." Seperti sebuah tamparan keras heechul baru teringat dengan jaejoong, pemuda manis itu bernasib malang karena changmin puteranya. Heechul jadi bingung sendiri.

Mendesah kecewa, heechul terduduk lemas di sofa. " kau benar, yunho mungkin tidak akan bisa memaafkan changmin." Gumamnya dengan sedih.


***







Tok tok tok


Suara pintu yang di ketuk dengan brutal itu membuat changmin yang baru saja memejamkan matanya malam itu harus kembali membuka matanya yang terasa sangat berat, dengan langkah terseok Changmin berjalan menuju pintu depan.

Ceklek~~~

Changmin membulatkan matanya dengan sempurna melihat siapa yang bertamu malam malam tanpa sopan santun.

" ahjumma...." Gumam changmin tak percaya saat melihat sosok tamu di depannya adalah yong sil ha yang harusnya sudah mati.

Yong sil ha berdecak sebal sebelum merangsek masuk ke dalam rumahnya tanpa menunggu lama, changmin tampak sangat kaget seperti baru melihat hantu.

" kenapa masih diam saja disitu, ayo masuk dan tutup pintunya." Seru ahjumma yong pada changmin yang langsung buru buru menutup pintu depan lalu mengekori ahjumma yong yang kini sibuk melepaskan mantelnya.

Promise... In The Name of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang