butir sembilan belas

1.9K 341 84
                                    

Kadang tertawa kadang menangis
Hidup berdampingan dengan suka dan duka

Kadang musim kemarau dan kadang musim hujan
Musim senantiasa berganti
ada yang tertidur dalam naungan kasih sayang
Ada yang menantikan kasih sayang ibu

Walau kadang ada rasa putus asa
Walau terkadang hanya terdapat cinta
Kadang ada yang terluka kadang pula tersedia obatnya
Hidup ini penuh suka dan duka

Setiap saat aku selalu mengingat kenangan
Masa lalu yang terasa sangat pahit
Ada yang datang seperti bayangan
Ada yang pergi bagaikan bayangan
Kadang ada dunia yang terasa sepi
Hidup seperti sebuah lagu suka dan duka.....





Jaejoong membuka matanya yang terasa berat, matanya menyipit saat cahaya lampu yang terang menusuk retinanya, mengerjapkan matanya berkali-kali membiasakan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Jaejoong menolehkan kepalanya kearah samping, ia tertegun mendapati wajah lelah hye jin tertidur dengan menggenggam tangannya, pantas saja tangannya terasa berat.

Satu tangan jaejoong yang terpasang jarum infuse terangkat membelai surai ibunya, siapapun dirinya baginya hanya ada kim il gook dan kim hye jin orang tuanya yang sudah sangat menyayanginya selama hidupnya.

Jaejoong teringat kembali dengan kejadian sebelum ia ada di ruangan itu, memejamkan matanya dengan erat saat kilasan kilasan bayangan dimana ia di peluk oleh yunho dengan erat, lalu dimana dengan mata kepalanya sendiri shim changmin sekertaris yunho sengaja ingin menabrak kekasihnya, ya yunho masih kekasihnya.

Jaejoong membuka matanya dadanya menderu naik turun mengingat kejadian itu, lupa dengan kehadiran ibunya yang kini terbangun karenanya dan tengah menatapnya dengan tatapan penuh kesedihan.

" jaejoong nae aegya, kau baik-baik saja sayang...." Tanya hye jin membelai lembut pipi jaejoong, air matanya meleleh cepat.

Jaejoong menghapus lelehan air mata ibunya. " gwenchana eomma..." Jawab jaejoong dengan lemah.

Hye jin terdiam mengingat ucapan dokter kim beberapa jam lalu, jaejoong akan sangat shock berat seandainya tahu tentang kondisi kakinya sekarang.

Jaejoong menggerakan obsidiannya kearah lain mencari sosok yunho, bagaimana dengan keadaan yunho sekarang, apakah yunhonya terluka. Hatinya bergetar ketakutan memikirkannya.

Jaejoong menyentuh bahu ibunya. " eomma bagaimana keadaan yunho, apa dia terluka eomma, apa yunho baik-baik saja.." Tanya jaejoong dengan perasaan kalut.

Hye jin menggeleng, jaejoong sangat mencintai yunho sampai melupakan kondisinya sendiri.

" Yunho baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun nak, joongie tenang ne...." Hye jin menjawabnya dengan penuh kesedihan, bagaimana nasib puteranya setelah ini.

Promise... In The Name of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang