butir ketujuh

2.7K 389 29
                                    

Kim hye jin berlari memasuki mansion kim dengan langkah tergesa tanpa menyadari kehadiran yong sil ha yang berdiri di ambang pintu dapur dengan tatapan tajam yang mengarah pada sang nyonya besar.

Yong sil ha menyeringai licik. " kau sungguh bodoh!" Gumamnya dengan dingin.

Keluarga kim harus hancur agar dendamnya pada kim il gook terbalaskan, keluarga kim harus menderita agar arwah putrinya yang sudah lama meninggal bunuh diri karena di tolak kim il gook menjadi tenang.




Jung heechul menoleh kearah belakang namun tak menemukan siapapun, perasaannya mengatakan kalau dirinya tengah di perhatikan oleh seseorang, instingnya selama ini sangat tajam.

Hangeng menyentuh bahu istrinya dengan pelan namun heechul langsung berjingkat kaget, membuat hangeng mengerutkan keningnya dengan tajam.

" ada apa? " Tanya sang kepala keluarga jung dengan khawatir.

Heechul tersenyum seraya menggeleng pelan. " tidak, aku hanya terlalu sibuk memikirkan sesuatu.." Kilahnya yang tak ingin membuat suaminya khawatir.

Hangeng tak langsung percaya dengan jawaban istrinya, heechul tidak pandai berbohong dan ia sebagai suaminya sangat hafal gelagat aneh istrinya jika tengah merasakan sesuatu yang aneh.

Heechul kembali menoleh kearah pilar besar di mall milik suaminya, ia yakin beberapa saat lalu ada seorang yeoja yang memperhatikannya, wajahnya sangat familiar di benaknya tapi ia lupa siapa yeoja itu.

Hangeng mengikuti arah pandangan istrinya, ada apa dengan pilar besar berukiran huruf J di dalam mallnya, aneh pikirnya.

" apa yang sebenarnya kau lihat, apa kau kehilangan sesuatu chullie?" Hangeng bertanya dengan tidak sabaran, istrinya jadi sering bersikap aneh akhir akhir ini dan itu membuatnya jadi khawatir, hangeng takut penyakit istrinya kambuh lagi, sudah dua puluh dua tahun sejak peristiwa bayi mereka hilang dan sejak saat itu heechul mengalami depresi berat hingga akhirnya mengalami amnesia.

Butuh waktu sepuluh tahun hingga akhirnya heechul kembali pulih, yunho yang kala itu masihlah kanak-kanak hangeng titipkan pada orang tuanya di gwangju sementara ia membawa heechul berobat di lebih dari lima negara selama sepuluh tahun untuk kesembuhan istrinya tercinta.

Heechul terdiam, air mukanya menjadi suram, ia kembali teringat dengan bayinya.

" tidak hannie, hanya saja aku merasa ada yang memperhatikanku di balik pilar  itu....seorang yeoja yang wajahnya sangat aku kenal tapi aku lupa dimana aku pernah melihatnya." Jawab heechul dengan bingung, ia sangat yakin yeoja itu memperhatikannya meski sekarang yeoja itu menghilang entah kemana.

" apa mungkin yeoja itu adalah orang yang telah mencuri bayi kita?" Gumam hangeng tiba-tiba, entahlah ia merasa yeoja yang istrinya maksud adalah orang yang berhubungan dengan bayinya yang telah hilang.

Heechul mendelik lebar, keringat dingin mulai membasahi keningnya. " aku harus memastikannya." Ucapnya dengan gemetaran.

Heechul berlari keluar gedung mall di susul hangeng yang juga berlari mengikutinya.

Heechul menahan air matanya, semoga saja keajaiban masih berpihak padanya.

' semoga saja kau orang yang sudah membawa bayiku pergi...' Gumam heechul dengan penuh harap, meskipun hatinya kembali terluka setiap kali mengingat bayi mungil nya yang telah hilang karena di curi seseorang.





***


Jung yunho tampak duduk tegak dengan tangan kanan yang memegang secangkir kopi O, sementara diatas pangkuannya terdapat selembar dokumen penting yang tengah ia pelajari.

Promise... In The Name of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang