Beginning (처음)

197 12 4
                                    


SENANG?! Itulah yang sekarang tengah dirasakan oleh gadis cantik berumur 21 tahun. Tidak hanya cantik tapi tuhan juga mengkaruniainya otak yang cerdas sehingga dengan umurnya yang masih dibilang cukup muda, ia telah mendapat gelar dokter dan bekerja disalah satu rumah sakit ternama di Seoul.

"Yerin..." panggil sang Ibu.
"Apakah kamu sudah sangat siap untuk tinggal sendiri? Terlebih apartemenmu cukup jauh dari sini"

Yerin tersenyum simpul, "Ya bu. Tapi aku masih mengkhawatirkanmu, apakah ibu akan baik-baik saja disini?" tanya Yerin khawatir.

"Tentu, ibu akan baik-baik saja disini. Kau janganlah khawatir lagian ibu juga ditemani oleh adikmu Jungkook"

Rasa khawatir masih saja terus membayangi pikiran Yerin. Disatu sisi ia tidak bisa meninggalkan ibunya beserta adiknya, tapi disisi lain diharus pindah ketempat yang lebih dekat dengan tempat kerjanya.

Ibunya yang sudah berumur tentu saja membuatnya tidak rela untuk meninggalkannya, terlebih ibunya harus mengurus butik yang telah lama didirikan oleh wanita paruh baya itu. Walaupun ia tahu bahwa Jungkook akan membantu ibunya tapi tetap saja ia masih tidak enak hati untuk meninggalkan ibu dan adiknya.

"Tenanglah kak. Aku akan menjaga ibu dan aku berjanji tidak akan menyusahkan ibu". Jungkook yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan ibu dan kakaknya pun mulai angkat bicara.

"Dengarkan adikmu yang tampan ini. Kau pergilah dan ingat terus hubungi ibu jika kau punya kabar baik maupun buruk. Ibu akan selalu menemanimu walaupun kita tidak dalam jarak yang dekat".

"Baiklah bu"

Walaupum agak sulit melepas gadisnya itu, tapi Nyonya Jeon mau tidak mau harus terus mendukung keputusan anaknya. Setidaknya, ini menyangkut masa depan Yerin juga.

Tidak butuh waktu lama bagi Yerin untuk membenahi kebutuhannya yang telah ia siapkan dari kemarin malam. Ia juga tinggal menunggu seseorang datang menjemputnya.

Saat Yerin dan Ibunya sibuk dengan koper besar milik gadis itu, terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah dan tentu saja Yerin tahu siapa pelakunya.

"Biar aku saja yang melihatnya!". Jungkook pun langsung bergegas untuk melihat siapa yang telah berkunjung dirumahnya.

" WAH HYUNGG KAU BENAR DATANG...!!" pekik Jungkook. Mendengar adiknya berteriak, Yerin langsung menuju keteras disusul oleh ibunya.

"Wahh... Ternyata kau cepat juga yah" ucap Yerin.

Taehyung terkekeh, "Aku ingin cepat-cepat menjemputmu. Tidak sabar rasanya melihat muka bulatmu itu" Ucap pria itu tertawa.

"Taehyung?! Yahh... Kau masih saja cerewet walaupun kau sudah beranjak dewasa". Kini ibu Yerin yang tengah berbicara sambil terus mengkritik pria yang bernama Kim Taehyung itu.

"Tidak... Tidak... Tidak... Bibi umurku baru 25 tahun, aku masih muda dan masih imut seperti taetae waktu dulu yang sering meminta kue kepada bibi cantikku ini". Ucapnya yang mulai menggoda wanita berumur itu.

"Hyung sangat berlebihan yah". Jungkook yang sedari tadi tidak dianggap akan kehadirannya mulai merasa kesal.

"Ibu, karna Tae sudah datang aku akan segera berangkat"

"Baiklah, berhati-hatilah dan jaga kesehatanmu. Jika sudah sampai kabari ibu ya?"

"Baik bu. Kookie tolong jaga ibu ya, jangan menyusahkannya dan ingat juga sekolahmu yah. Kau harus jadi anak yang baik"

"Tentu kak, serahkan saja semua kepadaku". Jungkook yang selalu percaya diri akan dirinya.

Setelah menaruh barangnya dibagasi mobil Taehyung akhirnya Yerin pun bergegas pergi. Selama diperjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, membuat Yerin bosan dan akhirnya tertidur.

Menyadari bahwa Yerin sedang tidur, Tae pun langsung mencuri pandangan untuk melihat Yerin yang tengah tertidur.

Tapi, seperti mengetahui bahwa dirinya sedang diperhatikan, gadis itu mulai menggeliat dan membuka matanya perlahan. Benar saja, matanya dan mata pria jakun didepannya ini saling bertatapan walau terbilang hanya sebentar sebelum akhirnya Taehyung kembali memfokuskan pandangannya kejalan.

"Taehyung-ah, bagaimana kabarmu?" tanya Yerin.

"Baik-baik saja. Sangat baik saat bertemu denganmu" Taehyung terkekeh, membuat semburan merah dipipi Yerin muncul.

-----------------------------------------------------------------

Haii.. Karna aku masih pemula, tolong harap maklumin yahh. Aku hanya mau numpahin ide-ide aku buat kalian. Siapa tahu kalian juga suka sama ide aku ini

Kalo kalian suka, aku harap kalian mau VOTE dan KOMEN

Aku sangat menghargai kalo kalian mau VOTE dan KOMEN, malah akan buat aku makin semangat buat nulis lagi😊

Sekian dari aku
.
.
.
Makasihhh:*

The Feeling Doctor - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang